Mohon tunggu...
winka orlando saputra
winka orlando saputra Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Sederhana tapi signifikan !

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Keluarga Rothschild dan Dampaknya pada Pendudukan Israel di Tanah Palestina

10 Desember 2023   10:20 Diperbarui: 10 Desember 2023   10:23 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejarah konflik Israel-Palestina merupakan rangkaian peristiwa kompleks yang melibatkan banyak faktor politik, agama, dan sejarah. Salah satu aspek yang sering dibicarakan adalah peran keluarga Rothschild dalam mendukung proyek nasional Zionis di awal abad ke-20, yang pada akhirnya berkontribusi pada pendirian negara Israel dan ketegangan yang berlanjut di Tanah Palestina. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri sejarah keluarga Rothschild dan bagaimana peran mereka memengaruhi peristiwa penting di wilayah tersebut.

1. Asal Usul Keluarga Rothschild

Keluarga Rothschild, yang berasal dari Jerman, memiliki sejarah panjang sebagai keluarga bankir yang sukses. Pada abad ke-18, Mayer Amschel Rothschild mendirikan bisnis perbankan yang berkembang pesat di Frankfurt. Keluarga ini kemudian memperluas jaringan bisnisnya ke berbagai pusat keuangan Eropa.

2. Dukungan Finansial untuk Proyek Zionis

Selama awal abad ke-20, keluarga Rothschild terlibat dalam mendukung gerakan Zionis yang bertujuan mendirikan "tanah air nasional" bagi orang-orang Yahudi. Theodor Herzl, pemimpin gerakan ini, menjalin hubungan dengan keluarga Rothschild dan mendapatkan dukungan finansial mereka. James de Rothschild, anggota keluarga ini, secara terbuka mendukung pembelian lahan di Palestina untuk proyek nasional Yahudi.

3. Peran dalam Deklarasi Balfour 1917

Deklarasi Balfour pada tahun 1917, yang diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Inggris saat itu, Arthur Balfour, menyatakan dukungan Inggris terhadap pembentukan "tanah air nasional bagi bangsa Yahudi" di Palestina. Para sejarawan dan analis politik mengamati bahwa Lord Walter Rothschild, keturunan keluarga Rothschild, memiliki peran penting dalam memengaruhi keputusan Inggris untuk mengeluarkan deklarasi tersebut.

4. Kontribusi Finansial dan Politik pada Pembentukan Negara Israel

Keluarga Rothschild tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga memiliki koneksi politik yang kuat. Pada tahun 1948, David Ben-Gurion, pemimpin nasionalis Yahudi dan kemudian Perdana Menteri Israel pertama, mencatat kontribusi signifikan dari keluarga Rothschild dalam pembentukan negara Israel.

5. Kontroversi dan Kritik Terhadap Peran Rothschild

Peran keluarga Rothschild dalam pembentukan Israel telah menjadi sumber kontroversi dan kritik. Beberapa menganggapnya sebagai bagian dari upaya mendukung hak kemerdekaan nasional Yahudi, sementara yang lain melihatnya sebagai intervensi eksternal yang menciptakan ketidakstabilan di kawasan tersebut. Pemilihan pendekatan ini cenderung tergantung pada sudut pandang sejarah dan politik masing-masing individu atau kelompok.

6. Dampak Terhadap Konflik Israel-Palestina

Dukungan finansial dan politik keluarga Rothschild terhadap gerakan Zionis tidak dapat dipisahkan dari dampaknya pada konflik Israel-Palestina. Pembentukan negara Israel pada tahun 1948 memicu eksodus dan konflik dengan populasi Arab di wilayah tersebut. Sengketa tanah, hak milik, dan status Yerusalem terus menjadi sumber ketegangan hingga hari ini.

7. Analisis Kritis Terhadap Pemberitaan

Dalam menganalisis dampak keluarga Rothschild terhadap pendudukan Israel di Tanah Palestina, penting untuk menyadari bahwa faktor-faktor lain, seperti politik internasional, kebijakan kolonialisme, dan dinamika lokal, juga memainkan peran penting. Sejarah kompleks ini memerlukan penelitian yang cermat dan analisis yang mendalam untuk memahami kontribusi berbagai faktor terhadap status quo di Timur Tengah.

Kesimpulan

Sejarah keluarga Rothschild dan dukungan mereka terhadap gerakan Zionis memberikan kontribusi penting pada peristiwa yang membentuk wajah politik Timur Tengah hingga hari ini. Namun, untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif, diperlukan analisis kritis yang mempertimbangkan peran berbagai elemen dalam konflik ini. Harapan untuk masa depan yang lebih damai memerlukan dialog dan upaya bersama di antara semua pihak terlibat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun