Mohon tunggu...
Winka Nafi
Winka Nafi Mohon Tunggu... Guru - Hanya seorang guru yang masih berstatus murid

Hanya suka membaca suasana dan menuliskan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hakikat Bangsa Jin

25 Desember 2024   13:08 Diperbarui: 25 Desember 2024   13:08 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hal penciptaan, Allah Ta'ala telah membagi makhluk-Nya ke dalam dua jenis yaitu: berakal dan tidak berakal. Adapun jenis yang berakal itu ada tiga macam, yaitu: malaikat, jin, dan manusia. Dari ketiga macam makhluk berakal ini dibagi menjadi dua lagi yaitu mereka yang diberi hawa nafsu, yaitu: jin dan manusia, dan mereka yang tidak diberi hawa nafsu yaitu malaikat.

Dalam tulisan ini, saya akan membahas secara ringkas masalah bangsa jin. Hal ini tidak lepas dari kabar akhir-akhir ini yang ramai membicarakan masalah jin. Maka, dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki, izinkan saya untuk menjelaskan secara ringkas tentang bangsa jin ini.

Bangsa jin sesungguhnya telah ada sebelum Nabi Adam alaihissalam diciptakan. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam surat Al-Hijr ayat 27 yang artinya:

"Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (Q.S. Al-Hijr: 27)

Adapun bahan dasar penciptaan jin itu berbeda dengan manusia. Mereka diciptakan dari nyala api yang panas. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam surat Ar-Rahman ayat 15 yang artinya:

"Dan Dia menciptakan jin dari nyala api." (QS. Ar-Rahman: 15)

Dari kedua ayat tersebut dapat kita pahami bahwa karakter jin itu panas, karena ia terbuat dari nyala api. Selain itu, ia juga telah ada sebelum Allah menciptakan bangsa manusia.

Lalu, timbul pertanyaan: apakah kehidupan bangsa jin itu sama dengan manusia atau berbeda?

Dr. Samia Abdul Aziz Menisti dalam bukunya Al-Jinn Al-Muslimun min Sahabati Al-Hadi Al-Basyar Muhammad , menjelaskan bahwa kehidupan jin itu sama dengan manusia. Hal ini bisa dikatakan benar karena terkadang ketika Allah memberikan perintah kepada manusia, Dia juga memberikan perintah itu kepada bangsa jin. Sebagaimana firman Allah yang artinya:

"Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia itu selain hanya untuk beribadah kepadaku."

Maka dari itu, Dr. Samia Abdul Aziz dalam kitab tersebut menyatakan bahwa bangsa jin itu ada yang beriman dan adapula yang ingkar. Bangsa jin juga membutuhkan makanan dan minuman. Adapun makanan mereka adalah tulang-tulang dan kotoran hewan. Itulah mengapa kita tidak dianjurkan untuk memakan tulang belulang hewan, karena itu adalah makanan khusus bangsa jin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun