Mohon tunggu...
Wini Suwarni
Wini Suwarni Mohon Tunggu... profesional -

Bekerja di Advertising dan penyuka sepatu fashion

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Cone, Model yang Paling Banyak Diaplikasikan Untuk High Heels

12 Juni 2015   07:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:05 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari ukuran tinggi heel atau tumit yang berbeda-beda itu, sebagian kalangan mode memberikan batasan bahwa tanpa platform ketinggian untuk kategori Low bagi Cone Heels adalah dibawah 2 inci atau kurang dari 5,08 Cm. Untuk kategori sedang atau medium, middle yang lebih sering disebut midheels adalah ketinggian di atas 2 inci hingga 3,5 inci atau 8,89 Cm. Sedangkan kategori high heels untuk model Cone ini adalah diatas 3,5 inci sampai 4 inci atau 10,16 Cm.

Dibandingkan kategori tertinggi untuk model Stiletto yang “hanya” diatas 3,5 inci, batasan high heels untuk model Cone masih lebih tinggi. Tetapi dalam implementasinya Stiletto seringkali lebih tinggi dari batasannya sendiri, sebaliknya model Cone lebih banyak dirancang dengan tumit dengan berukuran lebih rendah. Agar beragam stylenya, termasuk yang terbilang “ekstrim” bisa diterima dengan baik oleh pasar, maka para desainer model Cone harus bisa memberikan lebih banyak kenyamanan serta keamanan pengguna dibandingkan dengan model lain.

Model Cone melalui implementasinya yang beraneka style tersebut memiliki lebih banyak segmentasi. Karena itu pula daur hidup untuk model ini terhitung lebih panjang dengan trend yang berpindah dari satu style ke style yang lain. Pada prinsipnya bentuk dasar dari model Cone yang berupa kerucut jika dirancang dengan ukuran high heels dalam bentuk sudut melengkung dan mengecil pada bagian top heels, sehingga mirip tanduk atau horn dengan bagian ujung terletak di bawah, maka model ini mampu menghadirkan style yang khas dan biasa disebut sebagai Horn Heels.

Jika dari bentuk dasar model Cone dirancang berukuran tinggi atau sedang dengan heel bagian belakang bersudut sedikit melengkung dan tanpa memperkecil ukuran secara ekstrim sampai ke top heel, akan mengesankan sebagai bentuk buah pisang sehingga style ini memiliki segmentasi tersendiri dan disebut sebagai model Banana Heels.

Jika pada bagian pangkal tumit dirancang tidak dalam bentuk bulat penuh (seperti pada bagian atas kerucut), melainkan hanya setengah atau tigaperempat bulat sehingga memiliki heel breast dan dirancang dalam bentuk sedikit kecil di bagian top heel, maka style ini menjadi model tersendiri yang biasa disebut Round Heels.

Uniknya, meskipun style ini dalam dimensi ukuran nyaris sama dengan Chunky Heels, tetapi penampilannya dapat dibedakan dengan sangat jelas. Karena terkesan lebih luwes dan lebih elegan dibandingkan dengan Chungky yang terkesan lebih “kaku” dan simple. Di sisi lain Round Heels bisa memberikan efek tinggi untuk penggunanya dengan tetap menjaga keamanan dan kenyamanan bagi penggunanya.

Dari tiga style Cone Heels ini para desainer masih mengembangkan varian lain dalam penampilan yang lebih beragam, sehingga kadang-kadang menyulitkan untuk mendefinisikannya dalam model sepatu yang sudah ada. Sebagai perangkat fashion, sepatu wanita memang harus bisa menjadi sumber kreativitas yang tidak pernah habis. Sehingga tidak hanya bisa memenuhi tuntutan fashion para penggunanya, tetapi juga menjadi penggerak industri yang mampu memberikan kehidupan untuk lebih banyak orang.

Sumber gambar : Tips-Sepatu-Wanita.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun