AKSI NYATA BUDAYA POSITIF
TUGAS MODUL 1.4.a.10.2
AKSI NYATA - BUDAYA POSITIF - FORUM BERBAGI AKSI NYATA
WIN HARTANTI WINARTO
SDIT ALAM NURUL ISLAM
CGP KABUPATEN SLEMAN-DIY
Â
A. Latar Belakang
Seorang pendidik layaknya petani yang menanam padi. Ia hanya dapat menuntun tumbuhnya padi. Sehingga pendidik hanya dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman padi, memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup tanaman padi dan lain sebagainya agar benih padi dapat tumbuh dengan baik." Budaya positif adalah upaya pendidik menciptakan suasana aman, nyaman bagi murid "merdeka" untuk tumbuh sesuai dengan potensinya masing-masing. "merdeka itu artinya; tidak hanya terlepas dari perintah; akan tetapi juga cakap buat memerintah diri sendiri" (Ki Hajar Dewantara).
Oleh karena itu perlu untuk para pendidik maupun sekolah untuk menyediakan lingkungan yang positif, aman dan nyaman agar murid-murid mampu untuk berpikir, bertindan dan mencipta dengan merdeka. Berdasarkan linimasa yang saya buat maka saya akan memulai dengan gerakan 3 M (Mulai dari diri sendiri, Mulai dari yang terkecil dan Mulai dari sekarang). Saya akan memulai dengan keyakinan kelas. Keyakinan kelas adalah satu langkah kecil yang akan berdampak besar bagi murid.
 B. Desain Aksi Nyata
Untuk membangun budaya yang positif, sekolah perlu menyediakan lingkungan yang positif, aman, dan nyaman agar murid-murid mampu berpikir, bertindak, dan mencipta dengan merdeka, mandiri, dan bertanggung jawab. Salah satu strategi yang perlu ditinjau ulang adalah bentuk disiplin yang dijalankan selama ini di sekolah-sekolah kita. Berikut adalah langkah-langkah pembuatan keyakinan kelas.
Prosedur Pembentukan Keyakinan Kelas:
1. Mempersilakan murid-murid di kelas untuk bercurah pendapat tentang impian kelas yang ingin dicapai
2. Mencatat semua masukan-masukan para murid bagaimana impian bisa diwujudkan di papan tulis dengan menempel stiky note.
3. Susunlah keyakinan kelas sesuai prosedur 'Pembentukan Keyakinan Kelas'
4. Tinjau kembali daftar curah pendapat yang sudah dicatat. Anda mungkin akan mendapati bahwa pernyataan yang tertulis di sana masih banyak yang berupa peraturan-peraturan. Selanjutnya, ajak murid-murid untuk menemukan nilai kebajikan atau keyakinan yang menjadi inti dari peraturan tersebut. Contoh: Berjalan di kelas, Dengarkan Guru, Datanglah tepat waktu bisa disarikan menjadi 1 Keyakinan, yaitu keyakinan untuk Saling Menghormati atau nilai kebajikan Hormat. Keyakinan inilah yang dijadikan daftar untuk disepakati. Kegiatan ini juga merupakan peralihan dari bentuk peraturan ke keyakinan kelas.
5. Tinjau ulang Keyakinan Kelas secara bersama-sama. Seharusnya setelah beberapa peraturan telah disatukan menjadi beberapa keyakinan maka jumlah butir pernyataan keyakinan akan berkurang. Sebaiknya keyakinan kelas tidak terlalu banyak, bisa berkisar antara 3-7 prinsip/keyakinan. Bilamana terlalu banyak, maka warga kelas akan sulit mengingatnya.
6. Setelah keyakinan kelas selesai dibuat, maka semua warga kelas dipersilakan meninjau ulang, dan menyetujuinya dengan menandatangani keyakinan kelas tersebut, termasuk guru dan semua murid.
7. Keyakinan Kelas selanjutnya bisa dilekatkan di dinding kelas di tempat yang mudah dilihat semua warga kelas.
Setelah keyakinan kelas disepakati maka saatnya untuk melaksanakan keyakinan kelas yang telah disepakati. Pada awal kesepakatan kelas dalam keadaan bersih sehingga sampai akhir pembelajaran kelas tetap bersih. Anak-anak juga lebih respek terhadap sampah. Sandal dan sepatu yang awalnya berserakan, setelah kesepakatan akhirnya tertata rapi di rak.
Evaluasi dari pelaksanaan pembuatan keyakinan kelas adalah belum adanya konsekuensi yang disepakati bersama. Sehingga saat ada yang melanggar peraturan maka siswa baru diberikan peringatan. Keyakinan kelas juga baru terlaksana di salah satu kelas sehingga perlu untuk disosialisasikan ke kelas yang lainnya. Perbaikan yang akan dilakukan adalah membuat konsekuensi serta membagikan praktik baik kepada kelas yang lain
Demikian paparan yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat. Salam guru penggerak!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H