“Karirmu yang jauh di atasku, bukanlah alasan yang selama ini aku takutkan.”
“Apa maksudmu?”
“Hmm, maukah kamu menjadi istriku? Menjadi teman hidupku, nona Moza Anugrah?”
Hening, tak ada jawaban. Hanya gemerisik pohon yang menyahuti terpaan angin. Balasan mengejutkan atas doa yang tak sanggup ia jawab seketika itu juga.
Bukankah Tuhan sudah mempersiapkan jodoh untuk masing-masing kita, menunggu ataupun kita yang menjemputnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!