Mohon tunggu...
Wingwing Thalasa
Wingwing Thalasa Mohon Tunggu... -

Elderly Woman Behind the Counter in a Small Town ~[PJ]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rinduku yang Picik

21 Juli 2013   04:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:16 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

katamu pagi itu:
"ketuk-ketuk hujan membangunkanku
seperti nada rindu bertalu-talu"

bukan, bukan hujan yang membangunkanmu
hanya ringkih piluku yang merintik
menabuh-nabuh gendang telingamu
:rinduku memang picik

lalu kau berujar:
"kamukah? yang setia berpendar di bening
embun bergelayut di pucuk-pucuk ilalang
ataukah wangi yang kucecap dalam
setiap cangkir coklat panas?

kali ini aku tak ingin salah lagi."

ahh! kiranya, harapmu terlalu dangkal,
tak ingin kumenjelma pendar yang bias
selewat lalu menguap terpapar mentari
tidak juga semilir hasrat yang mewangi
lalu lenyap bersama kepul yang misteri

aku ingin menjelma angin,
yang tak henti bersaksi
pada putaran semesta
pada langkah langkah
pada segala

abdi setia pada titah langit
mengarak awan untuk menetaskan hujan
membelai raga untuk menguapkan peluh
mengisi ruang di setiap penjuru ruang
untukmu, hingga putaran waktu berlalu

...

#curhat bersama, antara aku dan dia yang merindu :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun