KETIDAKSETUJUAN PENGOBATAN TRADISIONAL: SUDUT PANDANG PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM UPAYA KESEHATAN
WINDY WIDYA ARTHA MANGGALI/ 191241186
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Dalam masyarakat yang beragam, pengobatan tradisional menjadi bagian penting dari praktik kesehatan. Banyak budaya menganggap metode ini sebagai warisan yang mencerminkan kearifan lokal. Namun, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi medis, ketidaksetujuan antara pemerintah dan masyarakat mengenai pengobatan tradisional semakin mencolok. Oleh karena itu, memahami perspektif kedua belah pihak serta dampaknya terhadap kesehatan masyarakat sangatlah penting.
Perspektif Pemerintah Dari sudut pandang pemerintah, pengobatan tradisional sering dipandang kurang dapat diandalkan dibandingkan  praktik medis modern yang berbasis bukti karena pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk melindungi kesehatan masyarakat,  mereka cenderung memilih pendekatan berdasarkan data ilmiah.Â
Ketidaksetujuan pemerintah terhadap pengobatan tradisional umumnya disebabkan oleh kekhawatiran terhadap keselamatan pasien. Tanpa pengawasan yang ketat, terdapat risiko praktik pengobatan yang tidak profesional atau  berbahaya. Banyak negara, termasuk Indonesia, telah mengeluarkan peraturan untuk mengatur  pengobatan tradisional guna memastikan keamanan dan efektivitasnya. Dalam upaya ini, pemerintah berupaya mendorong masyarakat untuk mendukung pengobatan yang  terbukti secara ilmiah.
Pelayanan pengobatan tradisional adalah pengobatan dan perawatan dengan menggunakan metode dan obat-obatan berdasarkan pengalaman dan keterampilan yang diwariskan secara empiris yang dapat dipertimbangkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Pelayanan pengobatan tradisional dahulu dikenal dengan pelayanan pengobatan konvensional.Â
Keberadaan pelayanan kesehatan konvensional muncul setelah pelayanan kesehatan tradisional pada abad ke-19. Pelayanan pengobatan tradisional dipercaya oleh masyarakat karena cara yang digunakan lebih ilmiah dan terbukti. Namun, seiring dengan berkembangnya layanan kesehatan tradisional yang umumnya ditemukan di masyarakat pedesaan, semakin jelas bahwa masyarakat perkotaan juga mulai mendapatkan kembali kepercayaan  terhadap layanan kesehatan tradisional.Â
Malpraktek pelayanan kesehatan  konvensional telah menyebabkan masyarakat menoleransi pelayanan kesehatan tradisional yang menawarkan konsep "kembali ke alam" dan bahkan kemungkinan untuk menyembuhkan penyakit yang belum ada obatnya dalam komunitas medis.
Sistem medis tradisional masih tetap ada meskipun praktik biomedik dan kedokteran berkembang pesat di negara kita, dengan banyaknya pusat layanan kesehatan yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Fenomena ini mencerminkan bahwa perawatan kesehatan adalah hal yang kompleks dan dipengaruhi oleh faktor sosial budaya. Karena itu, banyak ahli antropologi kesehatan yang tertarik untuk mendalami konsep pengobatan dan obat-obatan tradisional.
embatan Antara Dua Sudut Pandang Ketidaksetujuan antara pemerintah dan masyarakat sering kali menimbulkan ketegangan yang merugikan. Oleh karena itu, penting untuk menemukan jembatan yang menghubungkan kedua perspektif ini. Salah satu pendekatan yang dapat diambil adalah mengintegrasikan pengobatan tradisional ke dalam sistem kesehatan modern. Beberapa negara telah mulai mengakui keberadaan pengobatan tradisional dengan menetapkan standar dan regulasi untuk memastikan praktik tersebut aman dan efektif.Â
Pemerintah juga bisa mendorong penelitian ilmiah tentang pengobatan tradisional untuk menemukan bukti empiris yang mendukung keamanannya. Di sisi lain, masyarakat perlu mendapatkan pengetahuan yang memadai mengenai manfaat dan risiko dari kedua jenis pengobatan. Edukasi yang tepat akan membantu masyarakat membuat keputusan yang lebih informasional dan bijaksana mengenai kesehatan mereka.
Ketidaksetujuan antara pemerintah dan masyarakat mengenai pengobatan tradisional mencerminkan kompleksitas dalam sistem kesehatan. Meskipun pemerintah bertanggung jawab untuk melindungi kesehatan masyarakat, penting untuk menghargai kepercayaan dan praktik budaya yang telah ada selama berabad-abad. Melalui dialog yang konstruktif dan pendekatan yang inklusif, kedua belah pihak dapat berkolaborasi untuk mencapai tujuan kesehatan yang lebih baik. Dengan saling menghormati dan memahami, kita dapat menciptakan sistem kesehatan yang lebih holistik dan efektif bagi semua.
KATA KUNCI: Herbal, Pengobatan, Tradisional
DAFTAR PUSAKA
Agustina, Bunga,. 2016. Kewenangan pemerintah dalam Perlindungan Hukum Pelayanan Kesehatan Tradisional. Jurnal Wawasan Yuridka, 32(1), pp. 82-98.
Sudardi, B. (2002). Konsep Pengobatan Tradisonal Menurut Primbon Jawa. Jawa: Garuda.
Wahjudi Tegih, R. M., 2016. Tingkat Penerimaan Penggunaan Jamu sebagai Alternatif Penggunaan Obat Modern Pada Masyarakat Ekonomi Rendah Menengah dan Atas. Jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 29(3), pp. 133-145
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H