Mohon tunggu...
Putu Windy Nareswari
Putu Windy Nareswari Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Korupsi, Ajaran yang Dilanggar, Serta Antisipasinya

21 Desember 2023   00:38 Diperbarui: 21 Desember 2023   00:38 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selain melanggar nilai-nilai tersebut, pelaku Tindakan korupsi juga kehilangan integritas dirinya. Ada sembilan nilai integritas antikorupsi dalam perspektif Hindu yang patut diperhatikan agar kita dapat melakukan tugas dan tanggung jawab swadharma dengan baik, yaitu:

  • Jujur, yang bermakna lurus hati dan setia menjalankan kewajiban (satya), tidak berbohong dan tidak curang (anritam). Menurut hukum Hindu jujur dan benar itu disebut satya. Orang yang melaksanakan satya brata, tidak akan mau berbuat menyimpang dari ajaran kebenaran, selalu jujur dan berterus terang. Agama Hindu mengenal lima kejujuran yang disebut Panca Satya.
  • Peduli berarti memberikan perhatian, memperhatikan orang lain, dan tidak memprioritaskan diri sendiri (anrisangsya). Karakteristik dan perilaku berikut ini tercantum sebagai nrisangsya dalam kitab suci Sarasamuscaya sloka 63: tidak mementingkan diri sendiri (atmasukhapara), mengabaikan penderitaan orang lain (tan arimbawa ri laraning len), dan mengutamakan kesenangan diri sendiri di atas kesenangan orang lain (mamuhara sukha ryawaknya).
  • Mandiri adalah mampu menghidupi diri sendiri tanpa bantuan orang lain dan mampu memberikan keuntungan (dharaka).
  • Bertanggung jawab berarti menerima beban dari keputusan dan perbuatan sendiri (dhira).
  • Disiplin adalah kemampuan untuk mengikuti hukum baik secara tertulis maupun tidak tertulis (dhritih).
  • Kerja keras diartikan sebagai sikap patuh, tekun, dan berkonsentrasi dalam menjalankan kewajiban (karma-adhikara).
  • Sederhana berarti sederhana, tidak berlebihan, dan lemah lembut (arjawa).
  • Keadilan adalah kualitas bertindak secara bijaksana (samah, vijnanam), tidak sewenang-wenang.
  • Berani, Dalam konteks ini, keberanian (sura/sauryam) mengacu pada kualitas kepercayaan diri, keberanian dalam menghadapi kesulitan, dan keteguhan hati. Berani dan tenang dalam menghadapi kesulitan dan bahaya. Bagi kita semua, penting untuk diingat bahwa menumbuhkan pola pikir yang berani perlu diseimbangkan dengan rasa iman dan komitmen yang kuat kepada Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun