Artinya :
Saat rentang hidup mereka berkurang, hari demi hari, daya tahan tubuh
menurun, keperkasaan tubuh mereka akan berkurang. Ketika keperkasaan tubuh
berkurang, mereka akan menderita penyakit. Karena menderita penyakit, orang-orang akan menjadi acuh tak acuh terhadap lingkungannya.
Sebuah kutipan dari kitab Mahabharata, Bhavishya Parva 3.3.4, mengindikasikan bahwa seiring dengan kemajuan masyarakat, orang-orang mulai mengabaikan isu-isu lingkungan dan kesehatan mereka. Sebaliknya, mereka disibukkan dengan perencanaan masa depan mereka, yang membuat mereka bekerja berjam-jam atau mengolah sumber daya alam dengan rakus tanpa memperhatikan lingkungan. Ada banyak penyakit dan virus yang dapat muncul ketika ekosistem mulai rusak.Selain kutipan tersebut terdapat beberapa kutipan lain yang berhubungan dengan kemunculan virus covid ini, seperti pada dalam Bhavishya Parva 3.4.26, serta dalam kitab bhagavata Purana 12.2.10. Seperti halnya pandemi yang sedang terjadi merupakan petunjuk kecil bahwa zaman semakin maju menuju akhir kehidupan di bumi. Kutipan-kutipan tersebut dapat menggambarkan bagaimana kehidupan makhluk hidup di era Kaliyuga. Kitab Mahabharata telah ditulis, dan virus corona yang telah melanda dunia merupakan pandemi keseratus yang melanda planet ini. Kitab Mahabharata meramalkan bahwa pandemi ini akan sering terjadi di zaman modern ini. Mengetahui hal ini, bagaimana pengobatan atau usada dalam sastra Hindu yang dapat dilakukan untuk menghadapinya?.
Menurut Lontar Roga Sanghara Bhumi, upaya mitigasi spiritual dalam menanggapi Covid-19 meliputi: (1) Upaya Preventif, seperti upaya isolasi sosial dan jaga jarak yang dilandasi spiritualitas, mendekatkan diri kepada Tuhan dan membentengi diri dengan cara-cara spiritual, (2) Upaya Kuratif, seperti pengobatan alternatif secara tattwa (filosofi) dan etika spiritual (moralitas), dan melalui cara-cara ritual (yaja), (3) Upaya Promotif, berupa saran untuk mendalami ilmu pengobatan tradisional atau usada, serta studi etika dan moralitas.Salah satu contoh usada untuk menghadapi Covid-19 yaitu pengobatan dengan  Usada Barak yang dikenal juga sebagai Arak Bali. Usada Barak adalah ramuan tradisional Bali yang terinspirasi dari cerita rakyat Bali dan tercatat dalam Lontar Usada Cukil Daki. Usada Barak telah berevolusi menjadi Obat Tradisional melalui inovasi produk. Tingkat kesembuhan penanganan Covid-19 di Bali terbukti meningkat dengan penggunaan ramuan ini, dari 51% di bulan Juni 2020 menjadi 89,72% di minggu ketiga Oktober 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H