Kemudian dengan memberikan pujian yang spesifik dan terdefinisi dengan baik, orangtua dapat menjadi contoh perilaku positif yang bisa dijadikan model bagi anak. Komunikasi sangat penting untuk mewujudkan harapan yang realistis. Orangtua tidak bisa menginginkan anak mereka yang berusia dua tahun langsung dapat duduk saat makan begitu saja dengan mudah. Namun, ketika perilaku tersebut dicontohkan langsung dan keinginan orangtua disampaikan secara jelas kepada anak, perilaku yang diharapkan lebih mungkin untuk terealisasi. Sehinga, alih-alih orangtua menjadi frustrasi ketika perilaku anak yang tidak sesuai dengan ekspektasi, orangtua dapat membimbing anak dan menawarkan bantuan jika perlu.
Konsekuensi yang konsisten dan realistis sangat penting untuk perilaku anak. Hal ini bisa menjadi persoalan yang kompleks dan situasinya dapat dimanipulasi oleh anak. Feedback atau konsekuensi sangat penting dalam behaviorisme. Informasi baru diperoleh setelah perilaku yang diharapkan mendapatkan feedback. Memilih imbalan yang sesuai itu penting agar dapat diberikan orangtua secara konsisten. Ketika anak tidak mendapatkan penghargaan seperti yang diharapkan setelah bekerja keras melakukan sesuatu yang positif, anak akan merasa kecil dan kehilangan kepercayaan diri sehingga ia tidak akan termotivasi untuk melanjutkan perilaku tersebut. Ketika dia berperilaku negatif, dibanding memberikan hukuman, hal yang lebih tepat adalah dengan mengambil kembali reward yang diberikan pada anak. Hadiah tersebut bisa diputuskan bersama. Sehingga anak mampu mengerti bahwa konsekuensi dari perilakunya juga berdasar dari keputusannya sendiri. Parenting dengan behaviorism learning theory pada kesimpulannya adalah cara mengasuh dengan mengarahkan respons menuju perilaku positif demi terbentuknya perkembangan anak yang sehat dan bahagia.
Referensi
Kaplan, D. E. (2018). Behaviorism in Online Teacher Training. Psychology, 9(1), 570-577. https://doi.org/10.4236/psych.2018.94035
Laeli, AF. (2020). Behaviorism; Psychological Theory of Learning. English Language, Literature, and Teaching, 5(2), 87-93. https:doi.org/ 10.32528/ellite.v5i2.3265
Muhajirah. (2020). Basic of Learning Theory (Behaviorism, Cognitivism Constructivism, and Humanism. International Journal of Asian Education. 1(1), 37-42.
Nahar, N.I. (2016). Penerapan Teori Belajar Behavioristik Dalam Proses Pembelajaran. Nusantara (Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial). 1 (1), 64-74.
Pratama, A. Yoga. 2019. Relevansi Teori Belajar Behaviorisme Terhadap Pendidikan Agama Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah Vol. 4.