Setelah itu korabn sempat menanyakan kembali kepada orang tua R pasal masalahnya dengan kekasihnya tersebut, tetapi ibu korabn sendiri masih belum mengetahui tentang hal tersebut sama sekali.
Dua hari setelah menanyakan kabar ke orang tuanya R, R tiba-tiba mengirim pesan whatsapp kepada korban dengan dalih mengajak jalan-jalan. Si korban senang, dan dia merasakanjaninnyapun merasakan kesenangan itu.
Pagi harinya waktu dijemput, R membawa obat sekitar 4 biji dan memaksa korban untuk meminum obat itu dan tidak boleh makan minum apapun setelahnya. Sampai sore akhirnya korban mengeluh lapar dan berhentilah di tempat makan, disaat itu dia merasakan perutnya sangat sakit.
Waktu dibawa ke toilet ternyata ada lender dara yang keluar daripelutnya, dia tahu bahwa itu janinnya tapi dia takut melihatnya. 2 hari setelah kejadian, korban drop sampai akhirnya opname di salah satu rumah sakit, dikatakan bahwa kondisi korban sempat kritis pada saat itu.
Sepulang dari rumah sakit, korban bingung dan merasa semakin depresi, Sampai nekad membeli sianida di online shop dan akhirnya menceritakan semua ke ibu korban dan keluarganya.Â
Paman korabn sangat marah, memaki dan setiap hari mengancam membunuh korban karena dianggap sangat mempermalukan keluarga. Hal ini semakin membuat NW merasa sangat tertekan setiap harinya, bukannya dukungan yang ia dapatkan malah ancaman di saat dia benar-benar sakit.
" Â Selamat jalan perempuan cantik, perempuan kuatperempuan yang sabar, skrg km udah ga sakit2 lagi, km udah baik-baik aja sama AllahSWT. Maaf klo aku gaada disamping km waktu km ngalamin hal keji sprt itu. Inshaallah aku ikhlas." Tulis @belawsz dalam akun twitter pribadinya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI