Mohon tunggu...
Windy Eka Putri
Windy Eka Putri Mohon Tunggu... -

Mahasiswi London School jurusan Public Relations yang maniak dengan hal-hal yang berbau teater. Aktif dalam sebuah EO.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Vitamin untuk Mental

21 Mei 2014   04:53 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:18 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

VITAMIN UNTUK MENTAL

Rutinitas kehidupan yang monoton, problema yang tak henti datang karena hidup terus berjalan. Deadline pekerjaan, tugas kuliah, apalagi kehidupan ibukota yang tak lepas dari macetnya lalu lintas dan polusi kendaraan bermotor. Jelas penat dan suntuk yang dirasakan. Apabila hal ini terus berkelanjutan terjadi, tidak menutup kemungkinan stress dapat menjadi akibat dari semua itu. Otak kita membutuhkan waktu untuk beristirahat dari semua rutinitas monoton tersebut sehingga otak tidak mengalami penurunan fungsi. Salah satu cara untuk mengistirahatkan kerja otak yaitu dengan rekreasi.

“Otak itu seperti spons yang bisa menyerap begitu banyak hal, dengan rekreasi-lah bisa membantu spons tersebut kembali seperti keadaan semula” Kata Kasandra Putranto, Psikolog terkenal, ketika sedang diwawancarai di salah satu satu restaurant Jepang di daerah Jakarta Pusat. Rekreasi memang merupakan hal simple yang sebenarnya bisa dibilang tidak boleh disepelekan. Otak manusia bekerja rata-rata 5-10 jam per hari, tentu bukanlah waktu yang sebentar untuk memaksa otak kita terus bekerja tanpa istirahat. “Rekreasi itu bagaikan vitamin untuk mental, kalau fisik kita drop karena kurang vitamin, maka itu pula yang terjadi pada otak kita apabila kurang rekreasi,” Ucap Kasandra Putranto, Psikolog yang sedang membuat gerakan Peduli Pekerti untuk anak Indonesia.

Banyak orang yang ingin berekreasi untuk menghilangkan penat bahkan mungkin untuk sedikit pelarian dari semua tugas yang terus mengejar. Namun, terkadang mereka terhalang oleh padatnya aktivitas, terbatasnya waktu dan biaya. Padahal, rekreasi tidak harus diartikan dengan pergi keluar kota atau bahkan melalang buana ke mancanegara. Dalam teori rekreasi menurut Schaller (1841) dan Lazarus (1884) menyebutkan bahwa ‘permainan adalah suatu kesibukan untuk menenangkan pikiran atau untuk beristirahat’. Berikut tips-tips untuk melakukan rekreasi:

1.Rekreasi tidak harus mahal

Terkadang orang ingin berekreasi, namun terhalang oleh masalah biaya/ budget. Padahal rekreasi tidak harus mahal. Bahkan, tanpa kamu sadari hal-hal kecil yang kamu lakukan bisa saja disebut rekreasi. Contohnya: bersantai menatap bintang di ruang terbuka yang beratapkan langit.

2.Lakukan sesuai hobi

Siapapun akan merasa bahagia apabila melakukan hal kesukaannya. Melakukan sesuatu sesuai hobi merupakan salah satu bentuk rekreasi yang juga dapat memberikan hiburan pada otak untuk mengurangi ketengan karena otak terlalu lama diporsir untuk bekerja. Contohnya: berenang, memancing.

3.Cari rekreasi yang edukatif

Rekreasi adalah salah salah satu hal yang berdampak positif bagi otak yang butuh waktu istirahat. Begitu banyak macam rekreasi, namun akan lebih bermanfaat apabila rekreasi bersifat lebih edukatif. Jadi, bukan hanya dapat menghibur, namun otak juga mendapatkan suatu asupan poitif. Contohnya: pergi ke museum.

4.Ajak orang terdekat

Dimanapun kita berada, tentu akan lebih asik jika kita tidak menghabiskan waktu sendirian. Orang-orang terdekat dapat membawa pengaruh positif terhadap individu yang sedang jenuh dan penat. Contohnya: ajak sahabat atau keluarga untuk hang out bersama.

Windy Eka Putri – London School of Public Relations Jakarta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun