[caption caption="Jingga dan ibu Windu"]
[/caption]
Keluar dari kontrol di RSPP (Rumah Sakit Pusat Pertamina) Rabu pagi tadi sudah diiringi dengan rintik hujan. Sesuai rencana, saya harus menjenguk anak saya Jingga di Rumah Sakit Yadika. Menurut Yahoo Map, perjalanan menuju RSIA Yadika di jln Ciputat Raya hanya 3,4 Km yang seharusnya dapat ditempuh dalam 9 menit. Percaya dan yaqin dengan itu Keluarlah saya dari wilayah RSPP kekanan melalui jalan Kyai Maja (ya ampun maceeetnya setengah mati) lurus ke selatan hingga pertigaan dan belok ke kanan melalui pasar Mayestik  hingga melewati bank BNI kemudian serong kiri sedikit hingga Jaian Gandaria I. Syukurlah Hujan agak mereda dan traffic menjadi lebih lancar. Sampai perempatan Gandaria I, Belok kanan ke Jl. Kyai Moh. Syafii Hadzami/Jl. Taman Gandaria lurus terus. Mendekati pertigaan Gandaria City dimana Kompasianival berlangsung hari minggu kemarin, kembali macet sebelum belok ke kiri pada jalan Sultan Iskandar Muda. Waah saya melihat jam sudah lebih dari 11 menit baru sampai disini . Setelah belok kiri, kami jalan lurus hingga pertigaan tidak boleh belok ke jalan Cendrawasih jadi harus luruuuus terus hingga meewati Pd. Indah office tower (di kiri) untuk puttar balik menuju jalan Cendrawasih kembali dan belok kiri tanpa macet hingga melewati TK Kartika-X-15 kemudian belok ke kanan. Setelah kira2 3/4 jam, sampailah saya di RSIA Yadika, di Jalan Ciputat Raya No.5, Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12240. Tenyata ramalan mbah google katanya 9 menit salah  .............
Â
Di lobby Rumah sakit, melihat saya jalan terseok2 seorang petugas menghampiri saya dengan mendorong kursi roda.
Â
" Ke klinik Fisio terapi pak..?", tanyanyna sopan.
" Tidak mbak, kami mau besuk anak kami..."jawab saya
" Baik, mau saya antar ke kamar mana pak..?"
" Waduh saya lupa kamarnya,..... " Saya benar2 tidak faham di kamar mana Jingga dirawat
" Baik, atas nama siapa pak?"
" Namanya Jingga ", petugas itu berjalan ke sebuah meja yang ada petugas berbaju seragam sebentar dan kembali ke saya
" Maaf, Tidak ada pasien bernama Jingga disini pak ". Sepertinya petugas ini mulai curiga, masak bapak gak tahu nama anaknya......Waduh......., saya ingat ada yang bertanya demikian ke sahabat Rangkat El Fietry di Facebook, langsung saya buka kotak pintar saya kemudian saya cari homepge Rangkat on Kompasiana dan...... alhamdulillah langsung ketemu nama yang saya cari. 'Terimakasih ya Allah,.......terimakasih Facebook dan El Fietry......
" Engng..... namanya Selfi.....", ucap saya. Petugas wanita itu kembali ke meja yang sama dan kembali ke saya lagi.
" Ada di kamar Edelweis di lantai 4, mari saya antar pak , silahkan duduk"
Â
Tak lama kemudian saya dan isteri sudah sampai di kamar Jngga. petugas masih menunggui saya, mungkin khawatir jika ini bukanlah anak yang dicari. Hati saya senang bukan main melihat Jingga sedang lahap menghabiskan makan siangnya. Melihat saya masuk kamar, Jingga terbelalak seakan tak percaya, sambil masih mengunyah ia berteriak.
"Â Papaaa......". Isteri saya masuk dan duduk di sebelah bed Jingga, dan setelah saling memberi salam dengan saya, Jingga lebih banyak bercerita dan bercengkerama dengan isteri saya.
Saya menjadi pendengar yang baik dan hanya sekali-kali menimpali pembicaraan mereka...........Hingga jam bezoek habis kami pulang ke rumah
'Ya Allah terima kasih telah mempercepat kesembuhan anak saya Jingga......' Hanya itulah yang selalu saya dengungkan dalam hati hingga ya sasampai kembali ke rumah
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H