Sering kan melihat video pencurian di pasar tanah abang atau di pasar-pasar lain. Lihatlah begitu lihai para pencopet itu mengambil dompet atau uang di dalam tas korban tanpa ketahuan. Duh, bisa nangis darahlah kalau sampai uang segepok di dalam dompet raib diambil orang. Kalau belanja ngga pakai uang tunai, kejadian kayak begitu tidak akan terjadi.
Wah, setelah dijembrengin keuntungan bertransaksi tanpa uang tunai, rasanya tidak ada masalah ya untuk melaksanakannya. Dan rasanya Gerakan Non Tunai dari BI ini tidak akan mengalami kesulitan.
Â
Dari Sisi Pelaku Usaha
Nah yang jadi perhatian, semua alat pembayaran di atas, terutama yang berbasis kartu tidak akan bermanfaat kalau toko-toko atau tempat belanja yang ada tidak menyediakan media untuk bertransaksinya. Misalnya seluruh rakyat Indonesia sudah punya kartu debet, atau E-money tapi cuma segelintir toko yang pasang EDC , bagaimana bisa bertransaksi?.
Makanya, Gerakan Non Tunai ini disamping harus dihimbau ke para pelanggan, atau ke konsumen juga harus dihimbau ke para pelaku usaha. Sehingga dari dua sisi saling mendukung, pihak konsumen dan produsen.
Untuk itu yang harus dimiliki oleh penjual, toko, ataupun pemilik usaha adalah sebagai berikut :
Â
EDC
Mesin EDC berguna untuk transaksi bagi konsumen yang memiliki kartu debet atau kartu kredit. Untuk beberapa Bank, EDC yang beredar juga sudah dilengkapi dengan card reader sehingga sekaligus bisa digunakan untuk men-tap E-money.
Â