Mohon tunggu...
Windi Teguh
Windi Teguh Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Penting Gak penting semua ditulis, karena menulis itu Melegakan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

40 Tahun Taman Mini Indonesia Indah, Perekat Budaya Bangsa

31 Maret 2015   19:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:43 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalian Tahu Indonesia?

Negeri dengan gugusan pulau yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Negeri dengan tanah yang subur makmur, gemah ripah loh jinawi.

Para penyair menyebutnya dengan surga kecil yang jatuh dari kahyangan.

Penjelajah dunia menyebutnya Zamrud khatulistiwa untuk menggambarkan kekayaannya. Tidak hanya kaya akan seumber daya alamnya tapi juga budayanya.

Tahukah anda bahwa Indonesia merupakan negara dengan kebudayaan terbanyak di dunia?

Bayangkan saja, sedikitnya ada 320 suku besar di negara ini, yang kalau di sub lagi, maka akan menemukan angka 1.320 suku bungsa. Dari ratusan suku tersebut, ada 546 bahasa yang digunakan dalam komunikasi. Jumlah yang sangat fantastis.

Bagaimana tidak?

Saya yang tinggal di Sumatera Utara merasakan sendiri bagaimana ragam budaya kita yang sangat kaya. Disini saja suku Batak terdiri dari beberapa jenis. Ada  Toba, Mandailing, Karo, Simalungun, Pakpak,Dairi. Dari sub suku batak itu sendiri, bahasanya bisa bermacam-macam lagi. Seperti Karo, beda bahasa antara Karo Kabanjahe dengan Karo Langkat. Di Batak Toba sendiri, terbagi lagi, bahasanya yaitu bahasa Humbang, Habitcara,Samosir. Belum lagi ada suku Nias. Bayangkan itu baru di Sumatera Utara saja. Jadi tidak heran kalau digabung dari Sabang sampai Merauke ada ratusan suku dan bahasa yang turut memperkaya keragaman budaya di Indonesia.

Dari Beragam suku tersebut, masing-masing memiliki seni dan budaya yang berbeda. Mulai dari rumah adatnya, tarian adat, pakaian adat, senjata,alat musik, masakan khas, sampai kebiasaan yang unik yang tidak sama satu sama lain.

Terpesona? Yup

Kalian Pernah ke Indonesia?

Kalau belum, mulailah merencanakan perjalanan ke Indonesia. Kunjungi pulau-pulau cantik yang membingkai perairannya. Rasakan deburan ombak di pantai yang mengelilinginya. Rasakan kulinernya yang lezat. Dan jangan lupa nikmati sajian seni dan budayanya yang tidak akan anda temukan di negara lain.

Gemulai tarian Jawa, hentakan tarian suku dayak, lirikan penari Bali, sampai meriahnya tarian Kolosal Kembang Pesisiran.

[caption id="attachment_358439" align="aligncenter" width="300" caption="Tari Bali"][/caption]


[caption id="attachment_358440" align="aligncenter" width="300" caption="Tarian Kolosal Kembang Pesisiran"]

[/caption]



Itu saja?

Tentu saja tidak. Manjakan telinga anda dengan lagu-lagu daerah yang sarat makna. Si Butet yang menyuarakan kecintaan seorang ibu terhadap anaknya. Dengarkanlah

Buteeet... dipangungsian do apang mu Ale... Butet

damargurilla Da mardarurat Ale.. butet.

Atau cerianya lagu ampar-ampar pisang dari Kalimantan Selatan. Perlu menambah semangat?, dengarkanlah lagu Sasojo dari Papua.

Tak cukup satu kaset untuk menampung semua lagu daerah yang menjadi nafas kehidupan sehari-hari penduduknya.

Bagi yang menyukai dunia arsitektur, keunikan rumah adat masing-masing suku harus anda saksikan dengan mata kepala sendiri. Bangunan yang dirancang dengan filosofi kehidupan. Seperti rumah Joglo suku Jawa yang sarat makna. Terdiri dari Pendopo, Pringgitan, Dalem (ruang utama). Masing-masing memiliki makna tersendiri.

[caption id="attachment_358466" align="aligncenter" width="300" caption="Rumah Joglo"]

1427816581449069242
1427816581449069242
[/caption]

Atau rumah adat suku Saksak, yang lantainya dilapisi kotoran ternak. Ada filosofi dan makna dibalik semuanya.

[caption id="attachment_358467" align="aligncenter" width="300" caption="Rumah Suku Saksak NTB"]

1427816705629212778
1427816705629212778
[/caption]

Kalau Eropa bisa anda kelilingi dalam waktu kurang dari sebulan, maka tidak dengan Indonesia, karena  17.504 pulau yang merupakan tanah air beta ini memiliki luas daratan sebesar 1.922.570 km2 dan luas perairan sebesar 3.257.483 km2. Dan di setiap daerah, kemungkinan besar anda tidak akan pernah merasa cukup untuk menggali segala keistimewaan yang ada.

Namun, jangan kecewa dulu. Jutaan hektar hamparan pulau, ribuan pulau, ratusan bahasa dan segudang seni dan budaya yang ada, bisa anda jelajahi dalam sehari saja.

Bagaimana caranya?

Datanglah ke ibukota negara ini, Jakarta dan kunjungilah sebuah taman yang merupakan miniaturkepulauan sekaligus kebudayaan Indonesia. Taman Mini Indonesia Indah.

Bayangkan semua yang saya ceritakan di atas, disajikan sekaligus dalam satu hamparan wilayah yang mewakili Indonesia. Rumah-rumah adat bisa disaksikan dalam ukuran aslinya, bukan sekedar  miniatur. Jadi tidak perlu jauh-jauh ke Pulau Rote untuk melihat Umatua, rumah adat di Nusa Tenggara Timur. Di Anjungan Nusa Tenggara Timur di dalam Taman Mini Indonesia Indah anda dapat menyaksikannya langsung, live di depan mata.

Anjungan Daerah

[caption id="attachment_358441" align="aligncenter" width="300" caption="Umatua - Anjungan NTT"]

1427804649909115528
1427804649909115528
[/caption]

Jangan khawatir, semua rumah yang mewakili suku bangsa di tanah air memiliki tempat masing-masing, tidak ada yang satu lebih diunggulkan dibanding yang lain. Tidak ada, yang satu lebih mewah bangunannya dibanding rumah atat yang lain. Semua seimbang mendapat perlakuan yang sama, karena memang semua budaya yang ada memiliki keistimewaan masing-masing.

Di dalam rumah-rumah-rumah adat itu, kita bisa sekalian melihat satu kesatuan utuh suku di Indonesia. Terdapat baju adat, senjata, alat musik yang mewakilinya. Menginjakkan kaki satu persatu di tiap anjungan serasa anda sedang menjelajah ke Maluku, Aceh, Kalimantan Barat, sampai ke Gorontalo. 34 propinsi bisa ditapaki selama beberapa jam saja. Tiba-tiba anda menjadi petualang tanggung yang tak kenal lelah.

[caption id="attachment_358468" align="aligncenter" width="300" caption="Anjungan Toraja"]

1427816981434146752
1427816981434146752
[/caption]

Tarian Daerah

Setelah puas merasakan tinggal di dalam masing-masing rumah adat, saatnya beristirahat sambil menikmati para dara dan bujang bersinergi dalam harmoni tari dan musik. Tarian adat yang saya singgung di atas bisa anda saksikan langsung, merasakan keriuhannya, kelembutannya dan keindahnnya yang dipadu dengan alunan musik daerah yang mengiringi.

[caption id="attachment_358471" align="aligncenter" width="300" caption="Tarian Suku Dayak"]

14278171521534371227
14278171521534371227
[/caption]

142781809566885403
142781809566885403

Kuliner Nusantara

Begitu rasa lapar mulai mendatangi saluran pencernaan, sajian kuliner khas nusantara siap membuat lidah mengecap setiap rempah yang gemah ripah di tanah Indonesia. Cicipilah pedasnya kuliner Padang, manisnya kuliner Jawa, sampai gurihnya Kuliner Palembang. Sebut saja apa yang ingin anda rasakan. Rendang, sate, soto betawi, binte, ayam taliwang, Papeda. Semuanya ada


1427818029786281412
1427818029786281412


Dan seperti halnya pulang dari perjalanan jauh, anda juga bisa memiliki  oleh-oleh khas tiap daerah untuk dibawa pulang sebagai kenang-kenangan, baik itu dalam bentuk oleh-oleh makanan maupun kerajinan tangan.

Indonesia dikenal dengan keanekaragaman flora dan faunanya.

Taman Kaktus, Taman Apotek Hidup, Taman Melati, Taman Anggrek, Taman Bekisar, Taman Burung menjadi gambaran Indonesia yang utuh yang turut memperkaya penjelajahan anda. Kekayaan flora dan fauna ini dipamerkan sebagai perwakilan dari tumbuhan dan hewan yang ada di Indonesia. Koleksi ini juga merupakan alternatif wisata agro bagi para pengunjung. Wisata yang berwawasan lingkungan.

14278178391674209692
14278178391674209692


Mungkin saat berjalan-jalan anda akan terpesona melihat sebuah keong emas raksasa berdiri anggun di tengah-tengah taman. Jangan hanya ternganga, masukilah keong itu. Di dalamnya terdapat Teater tanah Airku yang siap mengantar anda menjelajah Indonesia secara visual. Ukuran layarnya yang luar bisa besar membuat seolah-olah kita mengalami apa yang disajikan secara langsung. Saat padang rumput terhampar di layar, anda bisa mendengar kicauan burung yang mengiringi. Saat pesawat udara menukik menuju lautan, anda pun akan merasakan sensasinya. Disini sajian film-film terbaik bisa dinikmati dengan sensasi berbeda.

1427818209981138067
1427818209981138067


Tapi ingat, saat berjalan-jalan jangan lupakan ibadah. Sebutkan agama anda. Islam, Kristen, Budha, Hindu, Konghucu. Keberagaman agama yang ada di Indonesia tak satupun yang dianak tirikan. Semua sama kapasitasnya di taman ini.

[caption id="attachment_358484" align="aligncenter" width="275" caption="Kelenteng Kong Miao"]

14278183651683960726
14278183651683960726
[/caption]

Bahkan untuk etnis China yang notabene merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia pun tak luput dari perhatian.  Taman budaya dan pekan budaya Tionghoa turut melengkapi miniatur budaya Indonesia.

[caption id="attachment_358485" align="aligncenter" width="480" caption="Taman Budaya Tionghoa"]

1427818460624310630
1427818460624310630
[/caption]

Bagaimana sudah puas menjelajahi negeri seribu pulau ini?

Jadi, bisa anda bayangkan bagaimana heterogennya penduduk , budaya dan adat istiadat di Indonesia. Oleh karena itu bukan hal yang mengejutkan kalau acap kali muncul kesalahpahaman, mucul gesekan yang mewarnai kehidupan bernegara.

Banyak hal yang melatarbelakanginya. Salah satunya adalah paham Primordialisme yang berkembang di masyarakat. Yaitu sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di lingkungan pertamanya.

Bayangkan anda yang tinggal di ujung Barat Indonesia. Sejak kecil hidup dengan tatanan nilai-nilai yang berkembang di tanah kelahiran. Suatu saat anda keluar dan mencari penghidupan di seberang pulau. Adat istiadat dan nilai-nilai yang tidak sama seringkali menjadi awal mula kesalahpahaman.

Ketidaktahuan tentang keberagaman budaya yang ada di luar daerahnya pun menumbuhkan rasa jumawa terhadap budaya suku sendiri.

Perbedaan sudut pandang, pengalaman yang tidak sama, letak geografis yang membentang luas membuat tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengetahui adat istiadat suku dan daerah lain.

Nah ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk merekatkan budaya bangsa yang berbeda-beda ini, diantaranya :

1. Pengenalan Kebudayaan Indonesia Sedari Dini

Hal ini dapat dilakukan dengan menyisipkan pelajaran budaya di dalam mata pelajaran sekolah. Pengenalan kebudayaan lain sedini mungkin menumbuhkan rasa cinta terhadap kebudayaan Indonesia. Dengan demikian sedari kecil, anak Indonesia sudah mengerti bahwa selain suku dan budaya yang dianutnya dari kecil masih banyak lagi kebudayaan lain yang ada di negerinya.

2. Sosialisasi Program Kebudayaan di Media Nasional

Pengenalan kebudayaan dapat dikemas dalam format yang menyenangka, seperti memasukkan nilai-nilai budaya daerah ke dalam film. Masih sedikit film-film nasional yang mengangkat keberagaman budaya Indonesia. Ada beberapa film seperti FTV yang sudah menerapkannya, namun hanya berkisar di penggunaan bahasa dan pengenalan wisata saja. Memasukkan nilai-nilai keberagaman budaya dalam film akan lebih mudah untuk diterima masyarakat karena bersifat fun dan rekreasi.

3. Duta Pariwisata

Program-program duta pariwisata sudah banyak dilakukan. Program ini sangat efektif untuk menyebarkan virus mencintai dan memahami perbedaan yang ada di Indonesia. Melalui duta pariwisata maupun duta daerah, akan lebih mengenalkan budaya masing-masing daerah. Sehingga antara satu suku dengan suku lain bisa saling mempelajari keunikan budaya yang berbeda.

4. Dongeng klasik Rakyat

Pengenalan keberagaman budaya juga dapat dilakukan orangtua melalui dongeng klasik rakyat yang mudah dipahami oleh anak-anak. Seperti cerita Jaka Tarub yang mengangkat suku Sunda, atau cerita si Gale-Gale dari Sumatera Utara. Memasukkan unsur budaya, suku, adat-istiadat ke dalam dongeng anak, membantu mengakrabkan anak dengan banyaknya budaya yang ada.  Orangtua juga diharap sekaligus menjelaskan bahwa semua suku sama baiknya, tidak ada satu lebih tinggi dari yang lain, sehingga paham etnosentris dan paham primordialisme yang dibawa sejak kecil bisa dihilangkan.

Semangat untuk menyatukan dan merekatkan keberagaman budaya ini oleh pemerintah dituangkan dalam pembangunan Taman Mini Indonesia Indah. Disini, semua budaya, suku, adat istiadat ditonjolkan tanpa pilih kasih. Di Taman ini yang sesungguhnya tidak mini ini karena membentang di tanah seluas 150 hektar, ribuan budaya, adat istiadat, teknologi, keanekaragaman hayati disajikan secara terpadu.  Suku Toraja bisa mempelajari adat istiadat suku minang, suku Banten bisa berinteraksi langsung dengan kebudayaan suku Badui, tidak ada penghalang disana. Berbaur bersama, tanpa ada rasa superioritas atau minoritas.

Menjelang ulangtahunnya yang ke 40, Taman Mini Indonesia Indah menyelenggarakan berbagai event yang menarik. Seperti :

1. Pentas Duta Seni Kabupaten Boyolali yang akan diselenggarakan tanggal 05 April 2015.

2. Kesenian Ketprak Campur Sari Roro Mendut Boyong, Tgl 05 April 2015

3.Pagelaran Seni Pertunjukan: Adeging Tlatah Tulungrejo,tanggal 05 April 2015.

Sangat sayang untuk dilewatkan. Bersiwata sekaligus mengenal kesenian tradisional negeri sendiri.

Pengalaman menjelajah Indonesia dalam satu hari, membuka mata kita untuk mensyukuri kebangsaan, mensyukuri perbedaan yang ada dan mensyukuri kekayaan yang dilimpahkan Yang Kuasa kepada Indonesia.

Perbedaan bahasa, adat istiadat, nilai-nilai yang dianut setiap suku bukan menjadi pemecah belah persatuan tapi merupakan perekat persaudaraan, bahwa kita dilahirkan dan dibesarkan di tanah air yang sama. Bahwa kita menghirup udara yang sama, dan kita ditidurkan di tanah yang sama.

Taman Mini Indonesia Indah, replica zamrud khatulistiwa yang selalu didengung-dengungkan. Replika secuil surga yang jatuh dari kahyangan.

Kunjungi, lihat dan rasakan pengalaman Indonesia yang sesungguhnya, niscaya rasa cinta akan merasuk ke relung dadamu, membuncahkan rasa bangga di sudut-sudut hatimu.

Sumber :

http://nasional.kompas.com/read/2012/09/01/12030360/Mau.Tahu.Jumlah.Ragam.Bahasa.di.Indonesia

http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_bangsa_di_Indonesia

http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia

http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Mini_Indonesia_Indah

Foto : www.tamanmini.com


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun