Bagaimana sudah puas menjelajahi negeri seribu pulau ini?
Jadi, bisa anda bayangkan bagaimana heterogennya penduduk , budaya dan adat istiadat di Indonesia. Oleh karena itu bukan hal yang mengejutkan kalau acap kali muncul kesalahpahaman, mucul gesekan yang mewarnai kehidupan bernegara.
Banyak hal yang melatarbelakanginya. Salah satunya adalah paham Primordialisme yang berkembang di masyarakat. Yaitu sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di lingkungan pertamanya.
Bayangkan anda yang tinggal di ujung Barat Indonesia. Sejak kecil hidup dengan tatanan nilai-nilai yang berkembang di tanah kelahiran. Suatu saat anda keluar dan mencari penghidupan di seberang pulau. Adat istiadat dan nilai-nilai yang tidak sama seringkali menjadi awal mula kesalahpahaman.
Ketidaktahuan tentang keberagaman budaya yang ada di luar daerahnya pun menumbuhkan rasa jumawa terhadap budaya suku sendiri.
Perbedaan sudut pandang, pengalaman yang tidak sama, letak geografis yang membentang luas membuat tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengetahui adat istiadat suku dan daerah lain.
Nah ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk merekatkan budaya bangsa yang berbeda-beda ini, diantaranya :
1. Pengenalan Kebudayaan Indonesia Sedari Dini
Hal ini dapat dilakukan dengan menyisipkan pelajaran budaya di dalam mata pelajaran sekolah. Pengenalan kebudayaan lain sedini mungkin menumbuhkan rasa cinta terhadap kebudayaan Indonesia. Dengan demikian sedari kecil, anak Indonesia sudah mengerti bahwa selain suku dan budaya yang dianutnya dari kecil masih banyak lagi kebudayaan lain yang ada di negerinya.
2. Sosialisasi Program Kebudayaan di Media Nasional
Pengenalan kebudayaan dapat dikemas dalam format yang menyenangka, seperti memasukkan nilai-nilai budaya daerah ke dalam film. Masih sedikit film-film nasional yang mengangkat keberagaman budaya Indonesia. Ada beberapa film seperti FTV yang sudah menerapkannya, namun hanya berkisar di penggunaan bahasa dan pengenalan wisata saja. Memasukkan nilai-nilai keberagaman budaya dalam film akan lebih mudah untuk diterima masyarakat karena bersifat fun dan rekreasi.