Mohon tunggu...
windi rahmawati
windi rahmawati Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa di Institut Ummul Quro Al-islami Bogor

hobi saya adalah mencoba hal baru contohnya sekarang saya mulai menulis di artikel kompassiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesejahteraan Guru di Indonesia

7 Mei 2023   21:10 Diperbarui: 7 Mei 2023   21:25 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang pendidik tentunya mempunya tugas utama yaitu mengajar, merangkul, mengabdi, mendidik, mengajarkan, dan membimbing untuk jenjang yang lebih baik. Perkerjaan seorang guru sangat menguras waktu dan tenaga. 

Disamping pendidik yang berat tugasnya seharusnya pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan pendidik ketimbang membuat program yang tidak ada habisnya, karna kesejahteraan pendidik menjadi faktor besar meningkatnya sistem pendidikan, ketika kesejahteraanya terjamin maka keprofesionalan guru menjadi hal yang utama.

Guru adalah sosok yang penting dalam dunia pendidikan. Mereka memiliki peran besar dalam membentuk karakter dan masa depan generasi penerus bangsa. Namun, kesejahteraan guru di Indonesia masih menjadi isu yang perlu diperhatikan. Berbagai masalah yang dihadapi oleh guru di Indonesia membuat mereka kesulitan dalam menjalankan tugasnya dengan baik.

Karena hari ini, isu kesejahteraan guru sangat buruk dimulai dari upah seorang guru, fasilitas kerja, pengembangan karir, dan jam kerja yang panjang. Walaupun sedikit banyaknya guru yang ikhlas untuk mengabdi pada pekerjaanya tetapi kesejahteraan menjadi prioritas yang harus pemerintah lakukan. Isu- isu tersebut seperti:

  • Gaji yang Rendah

Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh guru di indonesia yaitu gaji yang rendah. Menurut data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, gaji guru di Indonesia hanya sekitar 3 juta rupiah per bulan, adapun guru honorer kurang lebih 1 juta perbulan. Padahal, sebagian besar guru di Indonesia memiliki gelar sarjana dan bahkan beberapa di antaranya memiliki gelar magister. Hal ini tentu saja membuat guru kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

  • Fasilitas Kerja yang Kurang Memadai

Masalah selanjutnya adalah kurangnya fasilitas kerja yang memadai. Tidak hanya untuk guru-guru bahkan dipelosok, siswa pun sangat kekurangan fasilitas untuk belajar mengajar. Banyak guru di Indonesia apalagi di pelosok daerah masih harus mengajar di kelas yang kurang memadai, seperti kelas yang kecil dan sempit, kurangnya fasilitas seperti proyektor, AC, dan internet yang memadai, serta kurangnya buku dan bahan ajar yang memadai. Sehingga dalam hal ini guru menjadi kesulitan untuk memberikan pengajaran yang efektif.

  • Jam Kerja yang Panjang

Guru di Indonesia seringkali harus mengajar lebih dari 40 jam seminggu, dengan tambahan tugas administratif dan pengajaran di luar jam kerja. karena terlalu banyak mengajar, mereka sering tidak punya waktu untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum mengajar. Hal ini membuat mereka kelelahan dan sulit untuk membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga.

  • Pelatihan dan Pengembangan Karir yang Kurang

Pengembangan karir dan pelatihan merupakan hal yang penting bagi guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran mereka. Karna tidak ada guru yang sempurna, karna hal itu diadakanya pelatihan pengembangan karir. Karena kurang memadai pengembangan karir ini membuat guru kesulitan dalam meningkatkan kemampuan mereka sebagai pengajar.

Guru seharusnya menjadi peran penting bagi negara yang harus diperhatikan, karena majunya suatu negara tergantung pada kualitas gurunya, dan kualitas guru tergantung pada kesejahteraan dari pemerintahnya.

Penulis teringat kata-kata dari Kaisar Jepang saat terjadi pengeboman di kota Hiroshima dan Nagasaki, yaitu “ Berapa jumlah guru yang tersisa?” itulah respon pertama dari Kaisar Hirohito setelah mendengar berita luluh lantahnya kota Hiroshima dan Nagasaki. karena Kaisar jepang sangat menjunjung tinggi kehadiran guru, menurutnya adanya pengeboman ini akibat mereka tidak bejalar. Kemudian Kaisar mengumpulkan seluruh guru dan diberi pengarahan serta kesejahteraan yang terjamin oleh pemeritahanya, oleh karena itu Jepang menjadi negara yang termasuk kedalam “10 negara yang memiliki kualitas pendidikan terbaik”.

 Kesimpulan

Kurangnya kesejahteraan guru di Indonesia mempengaruhi kualitas pengajaran dan masa depan generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru di Indonesia. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah peningkatan gaji dan fasilitas kerja yang memadai, pengurangan jam kerja yang panjang, dan peningkatan pelatihan dan pengembangan karir. Dengan demikian, diharapkan guru dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan memberikan pengajaran yang berkualitas.

Terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun