Desa Dasri adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, merupakan sebuah kebupaten yang terletak diujung timur pulau jawa. Banyuwangi berada dikawasan tapal kuda dan berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di bagian utara, Selat Bali di bagian timur, Samudra Hindia di bagian selatan, serta Kabupaten Jember dan Bondowoso di bagian barat.
 Desa Dasri merupakan sebuah desa yang terdiri dari empat dusun yaitu: Dusun Balokan, Dusun Krajan, Dusun Sumbergayam, dan Dusun Sumberjati. Dengan jumlah penduduk yang ada didalamnya 8.282 jiwa yang mayoritas berprofesi sebagai petani, pekerja kebun, dan beberapa profesi lainnya. Â
Universitas Jember memiliki program KKN untuk diterjunkan secara langsung mengatasi masalah yang ada disebuah desa, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya program KKN yang dilaksanakan secara berkelompok namun untuk tahun ini program KKN dilakukan secara mandiri disebar disetiap lingkungan mahasiswa. Program KKN dilaksanakan mulai taggal 11 Agustus sampai 9 September 2021, namun unuk penerjunan yang dilakukan secara daring yaitu pada tanggal 12 Agustus, dengan tema KKN BTV III (Back To Village).
Akibat pandemic COVID-19 yang berkepanjangan risiko keselamatan dan kesejahteraan anak-anak menjadi jauh lebih tinggi dan berbahaya terutama mereka yang rentan. Angka stunting di Indonesia mencapai 37,2 % pada tahun 2013 menurun menjadi 29% pada tahun 2015, namun angka tersebut masih di atas batas yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 20%, presentase stunting di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan dengan Negara Asia Tenggara sepeti Vietnam, Filipina, Malaaysia, dan Thailand.Â
7 juta anak di Indonessia  masih mengalami stunting, pada balita yang mengalami stunting dan permasalahan gizi pada umumnya diakibatkan oleh kemiskinan  sehingga orang tua tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan primer rumah tangga dan kurangnya pengetahuan dari orang tua terkait gizi seimbang.
Di Banyuwangi khususnya Desa Dasri sendiri masih terdapat stunting yang diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan orang tua terkait pentingnnya mengkonsumsi makanan bergizi seimbang.Â
Dampak terjadinya stunting dimasa depan, dan banyaknya lahan kosong  gersang yang dapat dimanfaatkan sebagai lahan pangan lestari, yang nantinya dapat menunjang pemberian makanan bergizi seimbang yang diolah sendiri dengan bersih, sehat, dan aman.Â
Selama pademi Covid-19 kegiatan posyandu tidak dapat dilaksanakan sehingga kader-kader posyandu kurang memberikan penyuluhan kesehatan kepada ibu-ibu yang memiliki balita, dan ada beberapa ibu yang kurang memiliki kesadaran untuk megkolsultasikan kesehatan bayi selama pandemik. Â
Melalui Program KKN BTV III yang diadakan oleh Universitas Jember, Salah satu mahasiswa dari Program Studi S1 Ilmu Keperawatan-Fakultas Keperawatan yang bernama Windi Nurhaini dari kelompok : 3, akan mengadakan suatu program kerja di Desa Dasri terkait Stunting dan AKI AKB.Â
Program kerja yang akan dilaksanakan meliputi edukasi tentang pentingnya pemberian gizi seimbang, bahayanya akibat stunting, dan cara pencegahan stunting. Edukasi manfaan KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari), konseling pengadaan KRPL, dan mengajari sasaran pelatihan kegiatan KRPL.Â
Edukasi kepada sasaran terkait manfaat pemberian MPASI dengan gizi seimbang pada usia 6 bulan, konseling cara memilih dan pengolah MPASI, dan mengajarkan sasaran cara mengolah MPASI. Calon sasaran kegiatan adalah masyarakat Desa Dasri dan ibu yang memiliki bayi yang bersusia tidak lebih dari 3 tahun, diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut dapat meningkatkan angka pengetahuan terkait pencegahan stunting di lingkungan Desa Dasri, (30/08/2021)
(Windi Nurhaini/KKN03/Dasri/Tegalsari/Banyuwangi/Fajar Aji, S.Sn., M.Sn)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H