Mengagumkan! Mahasiswa Kesmas UNNES Melakukan Promosi Kesehatan: PSN Dengan Mengolah Serai Menjadi Spray Anti Nyamuk di Rusunawa Kaligawe, Semarang
[PROMOSI KESEHATAN DI TATANAN RUMAH TANGGA]
Semarang (25/11), Sekelompok Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Semarang telah melakukan promosi kesehatan di tatanan rumah tangga mengenai pemberantasan sarang nyamuk dengan pemanfaatan serai sebagai spray anti nyamuk di Rusunawa Kaligawe Rt 03 Rw 10, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
Adanya promosi kesehatan ini diarahkan untuk mencegah adanya kasus DBD pada masyarakat di Rusunawa Kaligawe. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Â Penyakit ini disebabkan oleh adanya infeksi virus dengue dan sering terjadi di daerah beriklim tropis. Berdasarkan data WHO, Indonesia merupakan negara dengan kasus demam berdarah tinggi di Asia Tenggara. Pencegahan DBD dapat dilakukan melalui berbagai cara diantaranya fogging, pemberantasan sarang nyamuk, program 3M yaitu Menguras, Mengubur dan Menutup. Permasalahan ini juga terjadi pada warga Rusunawa Kaligawe, Gayamsari, Kota Semarang.Â
Adapun serangkaian kegiatan yang dilakukan yaitu edukasi mengenai pemberantasan sarang nyamuk dan demonstrasi pembuatan spray anti nyamuk yang memanfaatkan serai yang mudah ditemukan dan dikembangkan di sekitar rusun. Kegiatan ini dibuka oleh Ibu Nur selaku Ibu ketua Rt 03 Rw 10 dan Muhammad Ainur Rofiq selaku perwakilan kelompok. Kegiatan pertama yang dilakukan yaitu berupa memberikan edukasi pemberantasan Sarang nyamuk meliputi penyebab, faktor risiko, dampak, cara pencegahan, dan penanggulangannya yang disampaikan oleh saudara Najwa dan Zavina serta dibarengi dengan pembagian leaflet kepada ibu ibu Rt 03 Rw 10 Rusunawa Kaligawe. Kemudian dilanjut dengan demonstrasi tata cara pembuatan sprei anti nyamuk dari bahan baku sereh bersama dan tidak lupa sprei serai  anti nyamuk langsung dibagikan kepada Ibu-ibu. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 30 ibu rumah tangga di Rusunawa Kaligawe Rt 03 Rw 10, Gayamsari, Semarang.Â
Masyarakat Rusunawa Kaligawe Kota Semarang, tepatnya di Rt 03 Rw 10 memiliki kondisi lingkungan yang masih terbilang kurang nyaman. Menurut hasil wawancara kepada ketua RT 03/Rw 10, Ibu Nur menjelaskan bahwa di tempat tinggal mereka masih terdapat banyak sekali nyamuk dikarenakan lingkungan yang kurang memadai dengan ukuran yang seadanya. Masyarakat mengaku selama ini memberantas nyamuk hanya dengan bahan kimia seperti HIT dan sejenisnya, dan tak jarang juga mereka menggunakan obat bakar. Kondisi tersebut sangat memprihatinkan melihat kawasan Rusunawa Kaligawe RT 03 Rw 10 banyak sekali anak kecil dan balita.Â
Pencegahan penyakit DBD dapat dibasmi dengan menggunakan insektisida kimia yang dapat memberikan dampak besar sekaligus efektif untuk menghindari gigitan nyamuk, tetapi produk tersebut berbahaya jika digunakan dalam jangka waktu panjang karena mengandung racun seperti diklorvos (DDVP), propoxur, DEET, dll. asap yang ditimbulkan pada obat nyamuk bakar juga mengandung racun yang jika terhirup akan masuk ke dalam darah dan diedarkan ke seluruh tubuh. Dalam jangka waktu yang lama, akan memberikan efek sakit di bagian dada, sesak nafas dan asma.Â
Oleh sebab itu, program ini dibuat untuk dapat membantu masyarakat dalam memahami cara membuat spray anti nyamuk ramah lingkungan di rumah sendiri. Program ini dilaksanakan dengan bentuk edukasi tentang bahaya penyakit DBD dan juga demonstrasi  cara pembuatan spray anti nyamuk menggunakan daun serai sebagai bahan baku. Program ini diharapkan mampu membuat warga Rt 03 Rw 10 mahir dan selalu menggunakan cara yang lebih ampuh dan aman dalam menghadapi nyamuk. Serta diadakan pembagian spray anti nyamuk untuk pertama kali kepada ibu-ibu Rt 03 Rw 10
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat menerapkan 3M (Menguras, Mengubur dan Menutup) sebagai upaya pemberantasan sarang nyamuk.