Mohon tunggu...
Windi Artaji
Windi Artaji Mohon Tunggu... -

Pemulia tanaman

Selanjutnya

Tutup

Money

Sistem Pertanian Terpadu - Model Pertanian Terpadu dalam Satu Siklus Biologi (Integrated Bio Cycle Farming)

12 Oktober 2011   04:59 Diperbarui: 4 April 2017   18:05 5016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelembagaan petani sampai saat ini belum dapat mengangkat kesejahteraan petani, hanya di beberapa daerah saja yang sudah mapan dan mengakar pada masyarakat. Fungsi kelembagaan seperti koperasi masih kalah dengan rentenir/ijon dalam hal pembiayaan dan okupansi (pembelian) hasil panen, sehingga petani tidak memiliki kekuatan tawar-menawar (bargaining power) atas harga hasil panennya.

Permodalan merupakan masalah yang utama bagi petani, terutama petani peng-garap yang tidak memiliki lahan pertanian (hanya tenaga saja). Petani penggarap biasanya mendapat porsi sedikit dalam pembagian hasilnya dan terkadang bahkan tidak mencukupi untuk kegiatan budidaya di musim tanam selanjutnya, sehingga mereka butuh pinjaman permodalan. Petani lebih senang untuk mendapatkan pinjaman permodalan tersebut dari rentenir/ijon atas dasar kemudahan prosesnya (cepat, tidak perlu agunan) walaupun dengan bunga yang tinggi dan terikat kontrak penjualan hasil panennya. Rentenir dapat dengan mudah untuk menekan harga hasil panen petani, dan petani terpaksa harus menjualnya karena khawatir tidak akan mendapatkan pinjaman lagi.

TUJUAN

Tujuan Summary ini adalah memberikan solusi kepada petani untuk mengatasi kelemahan revolusi hijau, setidaknya dapat:

(1)      Meningkatkan kesejahteraan petani terutama kelompok masyarakat yang mata pencahariannya berkaitan langsung dengan sumberdaya pertanian.

(2)      Memanfaatkan kekosongan kegiatan pada waktu luang dan menguatkan cashflow usaha tani dengan melakukan diversivikasi horisontal pada usaha tani.

(3)      Menerapkan LEISA (Low External Inputs for Sustainable Agriculture) dan bio-cycle sehingga tercapai efisiensi biaya usaha tani yang akan menurunkan harga pokok produksi.

(4) Menerapkan prinsip 6-R (Rethinking-Reducing-Recovering-Reusing-Recycling-Responding).

(5)      Meningkatkan keunggulan komparatif dan kompetitif produk pertanian baik produk primer maupun olahan, sehingga memiliki daya saing yang kuat.

(6)      Menjaga dan meningkatkan kualitas sumberdaya petani.

melalui pengelolaan terpadu yang mencakup:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun