Mohon tunggu...
Windi Artaji
Windi Artaji Mohon Tunggu... -

Pemulia tanaman

Selanjutnya

Tutup

Money

BIBIT KOMPOS - "KATALEK"

7 Oktober 2011   05:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:14 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DESKRIPSI TEKNIS KATALEK

Apa Itu Kompos ? Sebagian orang akan menjawabnya dengan benar, sebagian lagi mungkin angkat bahu. Tapi ada juga yang menjawab sekenanya bahwa kompos itu sampah atau kotoran hewan. Mungkin sedikit terdengar benar, kotoran hewan memang baik untuk dijadikan pupuk, tapi kompos jelas jauh lebih baik. Kompos adalah sejenis humus, lapisan tanah yang paling subur yang terjadi secara alami oleh pembusukan daun-daun selama bertahun-tahun. Beda kompos dengan humus ? Kompos dibuat dengan campur tangan manusia yaitu memfermentasikan bahan-bahan organik oleh sejumlah mikroba dalam lingkungan yang hangat, basah dan beroksigen dengan hasil berupa humus.

Ada satu hal yang perlu dicamkan baik-baik mengenai kompos, bahwa ia bukan pupuk kandang, bukan pupuk daun, bukan sampah dan yang pasti pula bukan pupuk kimia. Banyak produk di pasaran yang dimereki kompos pupuk alami yang masih banyak mengandung sampah, kotoran hewan dan dedaunan ringan. Sebaiknya jangan memilih produk semacam itu untuk tanaman peliharaan kesayangan.

Sebagai pengguna pupuk yang bersikap kritis, sudah sewajarnya ditanyakan tentang kompetensi kompos dibandingkan dengan pupuk yang lain. Apalagi apabila telah terbiasa menggunakan pupuk kimia sejak lama. Jawabnya seperti yang telah dikatakan seorang petani yang berprestasi nasional, "tanyakan saja pada tanaman". Jawaban yang sederhana, tetapi menjawab semua keragu-raguan mengenai kualitas kompos. Kompos bisa digunakan tanpa campuran pupuk - pupuk lain dan melihat hasilnya dengan puas.

Dibandingkan dengan pupuk kimia, nutrisi kompos akan terlihat seperti anak kecil bersama orang dewasa, tapi perlu diketahui pula, kompos yang dibuat dengan bibit kompos KATALEK mengandung mikroba yang bekerja merangsang mikroba - mikroba di dalam tanah sehingga terjadi proses penambahan nutrisi yang semakin lama semakin besar. Sehingga lambat laun kompos ini akan terlihat seperti raksasa bila berhadapan dengan pupuk kimia.

Di bawah ini adalah nutrisi yang umumnya dikandung dalam kompos yang baik : NoJenis NutrisiKandungan (%) 1Karbon (C)19 - 40 2Nitrogen (N)2,0 - 2,5 3Fosfor (P)0,01 - 0,14 4Kalium (K)0,39 - 1,35 5Magnesium (Mg)0,04 - 0,21 6Kalsium (Ca)0,13 - 1,32 7Air (H2O)10 - 15 8C/N Ratio9 - 20

Di alam Indonesia yang bercuaca tropik, kandungan bahan organik dalam tanah diperkirakan hanya 1 % saja. Pada lahan yang ditanami, kandungan organik bahan tersebut makin lama makin berkurang karena terjadinya biodegradasi secara terus menerus. Untuk mengatasinya paling tidak setahun sekali lahan tersebut perlu mendapat tambahan bahan organik, dan kompos adalah yang paling dianjurkan karena dapat memperbaiki struktur, tekstur dan kelembutan tanah. Jenis TanamanPenambahan Bahan Organik (ton/ha) Padi Sawah10 Jagung4,8 Tebu28,3 Ubi Kayu48,4 Krotalaria14,9 Kentang8,2 Kelapa6,1 Kelapa Sawit15 Kedelai11,4 Teh3,7 Kacang Tanah9 Kopi3,1 Kakao2 Karet1,3 Agave41,8 Tembakau50,4 Lada12,9 Nanas33,3 Jeruk4,9 Pisang10,2

Penghematan Biaya. Pendauran ulang limbah selalu merupakan ide yang menarik apabila menyangkut soal kesehatan lingkungan, walau sebenarnya itu adalah tugas utama Pemerintah. Akan tetapi apabila hendak menghemat biaya produksi sekaligus menghasilkan kompos yang amat baik hasilnya mengapa tidak dilakukan sendiri ? Mengingat di lingkungan pertanian /perkebunan sendiri begitu melimpah limbahnya, seperti jerami padi, pohon jagung, rumput - rumput kering, serabut kelapa, limbah pabrik kelapa sawit, penggilingan padi, eceng gondok dan sebagainya, semuanya dapat dimanfaatkan. Di samping itu terdapat juga limbah cair kotoran ternak, penjagalan, pabrik tepung tapioka, pembuatah tahu, tempe dan macam - macam lainnya. Semuanya bisa digunakan sebagai bahan pembuatan kompos. KATALEK

Selulosa adalah bahan organik alami yang jumlahnya kira-kira 1/3 dari seluruh bahan organik tumbuh-tumbuhan yang ada di dunia, dan merupakan bahan yang paling sulit didegradasi atau dirombak menjadi kompos. Dari sekitar kurang lebih 2.000 bakteri dan 50 jenis jamur yang terkait dengan proses pengomposan, bibit kompos KATALEK memiliki 13 macam mikroba yang memiliki daya hidup paling kuat dibandingkan lainnya. Dan yang paling besar memainkan peran dalam pemecahan selulosa. Kandungan Mikroba : Bibit kompos KATALEK mengandung 13 macam mikroba yang berperan dalam penguraian atau dekomposisi limbah oirganik sampai berubah menjadi kompos yang baik. Masing-masing mikroba mempunyai fungsi spesifik yang mampu memperbaiki dan mempercepat proses pengomposan yang dilakukan. Mikroba tersebut antara lain : mikroba lignolitik, mikroba selulolitik, mikroba proteolitik, mikroba lipolitik, mikroba amilolitik, dan mikroba fiksasi nitrogen non simbiotik. Mikroba lignolitik berperan dalam menguraikan ikatan ligonoselulose menjadi selulose dan lignin. Lignin selanjutnya akan dirauikan lagi oleh enzim lignase menjadi derivat lignin yang lebih sederhana sehingga mampu mengikat NH4. Mikroba selulolitik akan mengeluarkan enzim selulose yang dapat menghidrolisis selulosa menjadi selobiosa yang lalu dihidrolisis kembali menjadi D-glukosa dan akhirnya difermentasikan sehingga menghasilkan asam laktat, etanol, CO2, dan amonia. Mikroba proteolitik akan mengeluarkan enzim protease yang dapat merombak protein menjadi polipeptida, lalu menjadi peptida sederhana dan akhirnya menjadi asam amino bebas, CO2 dan air. Mikroba lipolitik akan menghasilkan enzim lipase yang berperan dalam perombakan lemak. Mikroba amilolitik akan menghasilkan enzim amilase yang berperan dalam mengubah karbohidrat menjadi volatile fatty acid dan keto acids yang kemudian akan menjadi asam amino. Mikroba fiksasi nitrogen non simbiotik diperkirakan dapat mengikat 5 - 20 gram nitrogen dari 1.000 gram abahan organik yang dirombak. Keuntungan Bibit Kompos KATALEK : 1.Terdiri dari 13 macam mikroba dan bakteri yang berguna mempercepat proses pengomposan dan memperbaiki kompos. 2.Menambah kandungan N pada kompos, jika kompos disimpan lebih lama. 3.Mengandung mikroba pemecah pospor yang akan berguna bagi tanaman. 4.Pemakaian lebih efisien direkomendasikan 1 kg bibit kompos KATALEK untuk 1 ton bahan kompos. 5.Dapat disimpan lama pada suhu kamar yaitu 3 - 5 tahun. CITRA KARYA TANI Jl. Raya Cipaku 34 Bogor Aji 085888228417 email : windi_ckt@yahoo.com Facebook : Ajie Win [caption id="attachment_135563" align="aligncenter" width="614" caption="bibit kompos KATALEK - Perombak"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun