Di zaman digital ini, cara kita berinteraksi, bekerja, dan menjalani kehidupan sehari-hari telah mengalami perubahan yang signifikan. Walaupun teknologi memberikan banyak keuntungan, seperti akses mudah ke internet dan keterhubungan di seluruh dunia, penggunaan teknologi yang berlebihan atau tidak tepat dapat membahayakan kesehatan mental kita. Saat ini, teknologi menjadi unsur penting dan akrab bagi generasi muda, terutama berkaitan dengan media sosial. Media sosial membawa dampak positif dan negatif. Diharapkan para remaja dapat memanfaatkan teknologi tersebut secara bijak, mengingat salah satu efek negatifnya adalah pengaruh terhadap kesehatan mental. Setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangannya, sebagai generasi yang peka terhadap teknologi, kita perlu memiliki rasa percaya diri dan menghargai diri sendiri. Agar dapat menghindari efek merugikan yang lain, kita harus menggunakan media sosial dengan bijaksana. Remaja berada dalam kelompok usia yang rentan terhadap masalah kesehatan mental dan tidak dapat terlepas dari penggunaan media sosial. Menurut American Psychological Association (APA), kesehatan mental remaja meliputi kemampuan untuk menghadapi tekanan, berhubungan dengan teman dan keluarga, serta berfungsi secara produktif baik di sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari. Kesehatan mental yang baik juga berhubungan dengan pengembangan identitas yang positif serta kemampuan menghadapi konflik atau tantangan emosional. Banyak studi menunjukkan bahwa media sosial dapat menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan mental. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal stiayappimakassar.ac.id pada tahun 2015 menyebutkan bahwa lebih dari 2.000 remaja menggunakan ponsel mereka setiap hari dengan 92 persen di antaranya mengakses media sosial. Media sosial memiliki berbagai pengaruh positif, namun juga banyak dampak negatif, terutama terhadap kesehatan mental. Kesehatan mental sangat krusial saat ini karena sejumlah remaja mengalami depresi akibat aktivitas di media sosial. Banyak remaja bahkan mencoba mengakhiri hidup mereka akibat ejekan yang mereka terima di platform sosial. Seharusnya remaja bisa menjalani kehidupan yang baik tanpa harus mengkhawatirkan dampak buruk seperti cyberbulliying. Oleh karena itu, semua pihak perlu memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan mental remaja yang terpengaruh oleh media sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H