- Melalui partisipasi dalam festival budaya internasional.
Promosi produk lokal Indonesia di kancah internasional merupakan upaya untuk memperkuat identitas bangsa dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global. Dengan semangat persatuan dan kerja sama, bangsa Indonesia dapat menunjukkan kepada dunia bahwa Pancasila bukan hanya milik bangsa Indonesia, tetapi juga milik seluruh umat manusia.
Tentang Erigo
Erigo, sebuah brand fashion lokal yang didirikan oleh Muhammad Sadad, telah berhasil meraih popularitas tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di panggung internasional seperti New York Fashion Week (NYFW). Berdiri sejak tahun 2010 dengan nama awal Selected and Co., Erigo mengalami berbagai transformasi hingga mencapai kesuksesan seperti saat ini. Perjalanan bisnis yang penuh liku dan tantangan tidak menghalangi Sadad untuk terus berinovasi dan memperkenalkan produk fashion berkualitas dengan gaya kasual yang digemari oleh banyak kalangan muda.
Keberhasilan Erigo tidak hanya mencerminkan prestasi seorang pengusaha muda Indonesia, tetapi juga menjadi media untuk mempromosikan nilai-nilai luhur Pancasila di mata dunia. Dalam setiap langkah bisnisnya, Sadad menerapkan pSrinsip-prinsip yang sejalan dengan Pancasila, seperti kepercayaan yang kuat kepada Tuhan, komitmen terhadap kualitas dan kemanusiaan, serta kebanggaan terhadap persatuan Indonesia. Kesuksesan Erigo di panggung internasional menjadi bukti nyata bahwa produk lokal Indonesia mampu bersaing di pasar global sekaligus mempromosikan nilai-nilai kebangsaan yang mendasari setiap karyanya.
Sejarah dan perjalanan sukses Erigo
Clothing line ini sudah ada sejak tahun 2010 silam, yang awalnya dikenal dengan nama Selected and Co. Namun, akhirnya berganti nama menjadi Erigo pada Bulan Juni tahun 2013 karena nama brand sebelumnya sudah dimiliki oleh pebisnis lain. Muhammad Sadad, sang pemilik, mengaku kalau menjalankan bisnis fashion bukanlah hal yang mudah.
Konsep pakaian yang diusung awalnya bertema batik dan ikat-ikat. Namun, Sadad akhirnya mengubah konsep tersebut menjadi fashion dengan gaya casual. Beberapa produk casual yang dijual, seperti jaket erigo, sweater erigo, dan yang paling laris adalah kaos erigo.
Perubahan ini tak lepas karena fashion mengalami perkembangan yang begitu pesat. Jika tidak mengikuti keinginan pasar, maka penjualan akan mengalami stagnansi yang membuat minimnya omzet. Ditambah lagi adanya persaingan yang cukup kuat.
Perjalanan Sukses Erigo
Kisah sukses Muhammad Sadad dalam mendirikan Erigo bisa dikatakan memiliki kemiripan dengan Mark Zuckerberg dan Bill Gates. Ia memutuskan untuk berhenti kuliah karena ingin membangun bisnis fashion yang sudah diimpikannya sejak SMA. Di sisi lain, keinginannya untuk berhenti kuliah kala itu disebabkan karena utangnya yang kian menumpuk.