Mohon tunggu...
Windia Fitri Sukma octavia
Windia Fitri Sukma octavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🥀Faqir_ilmu✨

kerjakan dengan hati ikhlas dan niat karenanya. Bismillahirrahmanirrahim. . .

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hilangkan Penyesalan yang ada | Mengenal Pembentukan Konsep, Logika dan Pengambilan Keputusan

9 Maret 2022   19:51 Diperbarui: 19 Maret 2022   07:47 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menggambarkan Seseorang yang sedang berfikir untuk mengambil keputusan

"Menunggu itu menyakitkan. Melupakan itu menyakitkan. Tapi tidak tahu keputusan mana yang harus diambil terkadang bisa menjadi yang paling menyakitkan"

 Manusia tidak lepas dari berpikir, nama lain dari pengolahan informasi. Berpikir adalah proses yang membentuk representasi mental baru yang mulai mengubah informasi melalui interaksi kompleks dari sifat-sifat mental yang mencakup penilaian, penalaran, pemecahan masalah logis, abstraksi, pembentukan konsep, kreativitas, dan kecerdasan. 

Membentuk konsep seperti ini 90% orang mempersiapkannya dan 10% dalam implementasinya. 

Bagaimana kita membentuk konsep dan logika yang tepat untuk membuat keputusan yang tepat ?  karena jika itu tidak benar, kita bisa mengambil pelajaran di sana agar tidak ada penyesalan dalam kemudian hari

Bagaimana dengan membentuk konsep itu sendiri? 

Padahal, istilah pembentukan konsep memiliki cakupan yang lebih sempit daripada istilah refleksi. Pembentukan konsep lebih diarahkan pada penajaman ciri-ciri yang sesuai dengan gagasan atau objek sasaran. Pembentukan konsep dimulai dengan deskripsi mental, ide, atau proses. Mulailah dengan memilih hipotesis terlebih dahulu, atau memilih dan memastikan strategi yang paling tepat dan sesuai dengan topik penyelidikan atau kasus kita.

Pembentukan konsep itu sendiri dikaitkan dengan penajaman sifat-sifat yang sesuai dengan kategori objek atau gagasan. Pertama, kita dapat menggunakan model korelasi, yang merupakan teori formasi tertua dan paling berpengaruh. Konsep pembelajaran ini merupakan hasil penguatan pasangan stimulus yang sesuai, dengan respon yang mengidentifikasikannya sebagai sebuah konsep. Dalam hal ini, kita lebih memperhatikan spesifikasi komponen atau properti konsep dan bagaimana konsep ini diatur dalam jaringan semantik. Definisi awal yakni konsep yaitu "penggambaran mental, ide, atau sebuah  proses".  dari Konsep didefinisikan dalam hal properti mereka. Properti yang digunakan disini adalah properti dari suatu objek atau kejadian yang juga merupakan properti dari objek atau kejadian lain. Dari sudut pandang epistemologis, dasar untuk menerima properti sebagai properti adalah subjektif.

Kemudian ada Hypothesis Testing, Brunner Goodnow, dan Austin (1956) dalam A Study in Thinking, yang menyajikan analisis hasil sistematik sederhana dalam pembentukan konsep. Tahap awal dalam pembelajaran konsep adalah pemilihan hipotesis/strategi yang sesuai dengan topik penyelidikan.

Sementara berpikir, tentu saja, membutuhkan pengetahuan berpikir, inilah yang sekarang disebut logika. Setiap orang mungkin berbeda karena pemikiran mereka berbeda meskipun mereka berpikir. Tentu saja hasilnya adalah pemikiran yang logis, beberapa di antaranya tidak logis. Aristoteles memperkenalkan sebuah sistem untuk menalar atau memvalidasi suatu argumen yang disebut silogisme. 

Silogisme terdiri dari tiga langkah: premis mayor, premis sekunder, dan kesimpulan. premis mayor hal ini memiliki pengertian yakni Suatu pernyataan atau hasil pemikiran berupa pernyataan umum dan garis besar. Hasil pernyataan dari pendahuluan utama sering digunakan sebagai grand theory. Kedua, premis sekunder adalah pernyataan atau pernyataan tertentu dari sebuah ide, sedangkan Kesimpulan diperoleh ketika penalaran logis diakui benar, jika premis-premisnya akurat dan bentuknya benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun