Kau tahu... Suatu hari di ujung kesepianku
Aku beranikan diri untuk sekadar mengiyakan ucapanmu
Hingga aku terlanjur mencintaimu setulus hati
Meski kutahu kita berbedaÂ
Aku tak pernah berhenti untuk mencinta
Â
Hingga suatu kali..
Kau memilih berhenti tuk bersama
Aku tak tau apa alasan pastimu untuk berkata demikian
Apa aku salah mencintaimu setulus hati?
Bahkan bila kutahu segala catatmu..
Mampumu, ragumu...
Â
Kau tahu...
Kini aku bingung tuk tetap ada di sini
Atau harus pergi
Bukan perkara mudah bagiku melupakan segala kenang
Meyakinkan diri sebelum hilang
Â
Lukaku belum sembuh
Lagi-lagi aku harus berbohong pada dunia
Lisanku berkata "Iya, aku bahagia"
Nyatanya itu hanya kebohongan belaka
Aku hancur... Aku patah...
Aku tak mampu melewati halang rintang ini
Entah benar alasanmu pergi..
Â
Jika memang iya, biarkan aku berdoa dengan cantumkan namamu
Agar kelak kau datang dengan versi terbaik dari diri
Bila tidak, maka biarkan aku pergi dan menghapus segala ingatan tentangmu
Â
Jujur ini tak mudah
Waktu singkat dari pertemuan kita
Tak sedetik pun mengurangi rasa sakitku kehilanganmu
Kuberi tau suatu hal padamu...
Di sini banyak yang ingin mengganti posisimu
Tapi aku tak tahu,
Harus tetap ada di sini atau pergi
Â
Nyatanya lukaku lagi-lagi belum sembuh..
Sampai pada satu titik
Aku memilih untuk tetap sendiri
Biarkan tangan Tuhan yang berkerja
Tuk arahkan ke mana hati berlabuh
Â
Kuharap suatu hari, khayalanku tentangmu
Nyata dan terbukti
Biarkan Allahku dan Tuhanmu yang tunjukkan kebenaranÂ
Pada jalan yang dikehendaki
Â
Yogyakarta, 1 September 2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI