Cerita rakyat merupakan hal yang sering kita dengar saat kecil, kerap kali menjadi dongeng pengantar tidur.Â
Namun cerita rakyat memiliki fungsi yang jarang disadari sebagian besar orang, yaitu sebagai alat untuk mengasah perkembangan bahasa dan psikologi anak. Melalui narasi yang kaya dan karakter yang menarik, cerita rakyat tidak hanya mengenalkan anak pada kosakata baru, tapi juga membantu melatih kemampuan mereka dalam memahami struktur bahasa dan berkomunikasi.Â
Dari segi psikologi cerita rakyat sering mengandung pelajaran moral dan nilai-nilai kehidupan yang dapat membantu pembentukan karakter anak.
Cerita rakyat merupakan bagian integral dari budaya indonesia yang kaya dan beragam.
Selain memberikan hiburan, cerita rakyat memiliki peran penting dalam pengembangan bahasa dan psikologi anak. Melalui narasi yang disampaikan, anak-anak tidak hanya belajar bahasa indonesia dengan cara yang menyenangkan, tetapi juga mendapatkan pemahaman tentang nilai-nilai moral dan identitas budaya.
Cerita rakyat mengandung banyak sekali kosakata, ungkapan, dan struktur kalimat yang memperkaya kemampuan berbahasa anak. Saat anak mendengar atau membaca cerita rakyat, mereka akan mendapati beragam istilah dan tata bahasa yang tidak selalu mereka temukan di kehidupan sehari-hari.
Cerita rakyat sering kali mengandung dialog yang mencerminkan cara berbicara masyarakat indonesia zaman dahulu, yang dimana kerap kali menggunakan kosakata yang jarang sekali kita dengar sekarang ini. Saat berinteraksi dengan teks cerita, anakanak bisa memahami intonasi dan konteks sosial yang terkandung dalam penggunaan bahasa. Hal ini akan membantu anak-anak untuk memahami bahasa secara kognitif, juga meningkatkan kemampuan mereka berkomunikasi secara verbal, yang dimana bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang paling fundamental dalam kehidupan manusia.
Cerita rakyat juga akan membantu anak membangun keterampilan berpikir kritis mereka.
Contohnya ketika anak diajak berdiskusi mengenai pesan moral atau pesam yang terkandung dalam cerita, mereka akan belajar mengevaluasi situasinya. Misalnya dalam cerita "si kancil" anak dapat diajak berdiskusi tentang strategi yang digunakan si kancil dalam menyelesaikan masalahnya. Proses ini akan mengembangkan keterampilan berpikir logis dan kritis yang sangat penting dalam pengembangan kognitif anak.
Cerita rakyat sering kali mengandung nilai-nilai moral yang mendalam. Nilai-nilai tersebut berfungsi sebagai panduan dalam perilaku sehari-hari anak. Misalnya, cerita tentang kejujuran, keberanian, kerja keras, dan tanggung jawab. Ketika anak memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai tersebut, mereka tidak hanya belajar bahasa, tapi juga membangun sikap positif yang berkontribusi pada kesehatan mental mereka.
Identitas budaya juga terbentuk melalui cerita rakyat. Anak-anak yang mendengarkan cerita tentang pahlawan local atau legenda daerah tertentu cenderung akan merasa bangga akan warisan budaya mereka. Hal ini menciptakan rasa memiliki yang kuat dan membantu anak mengembangkan rasa percaya diri ketika anak terhubung dengan budaya mereka, ini membantu memberikan dukungan psikologis yang penting dalam perkembangan emosional mereka.
Cerita rakyat dapat menjadi alat untuk memperkuat interaksi sosial diantara anak-anak.
Ketika anak-anak berkumpul untuk mendengarkan atau mendiskusikan cerita, mereka belajar bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik. Interaksi ini penting untuk perkembangan keterampilan sosial dan emosional. Anak-anak yang terbiasa berinteraksi dalam kelompok cenderung lebih mampu mengelola emosi dan membangun hubungan yang positif dengan teman sebaya. Berkumpul dalam konteks mendengarkan cerita juga menciptakan ikatan emosional yang kuat cerita yang menarik dapat memicu berbagai emosi, mulai dari kebahagian hingga kesedihan.
 Proses merasakan emosi bersama dalam sebuah cerita dapat membantu anak belajar mengenali dan mengelola perasaan mereka sendiri, yang paling penting untuk kesehatan mental mereka. Selain itu, interaksi saat mendengarkan atau membaca cerita rakyat dapat memperkuat ikatan antara orang tua dan anak, menciptakan ruang aman untuk berbagi dan berdiskusi.Â
Dengan mengintegrasikan cerita rakyat dalam pendidikan kita tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga memberikan alat penting bagi anak untuk berkembang secara linguistic dan psikologis.
Meskipun banyak manfaatnya, penggunaan cerita rakyat sebagai alat pengembangan bahasa dan psikologi anak juga memiliki tantangan tersendiri. Salat satu tantangannya adalah berkurangnya minat anak terhadap cerita rakyat tradisional akibat pengaruh teknologi dan era modern. Banyak anak lebih tertarik pada film atau game daripada mendengarkan atau membaca cerita rakyat.Â
Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengintegrasikan cerita rakyat ke dalam media yang lebih menarik bagi anak, seperti dijadikan film animasi, atau animasi dalam aplikasi yang interaktif. Selain itu variasi dalam penyampaian cerita juga mempengaruhi pemahaman anak. Cerita yang disampaikan dengan cara monoton atau biasa-biasa saja tidak akan menarik minat anak-anak berbeda dengan penyampaian cerita yang menarik dan penuh interaktif. Oleh karena itu, penting bagi orang yang bercerita untuk mengembangkan teknik bercerita yang menarik dan interaktif agar anak-anak bisa ikut terlibat dan menikmati keseruan saat bercerita.
Cerita rakyat memiliki potensi yang besar sebagai alat pengembangan bahasa dan psikologi anak. Melalui cerita rakyat, anak tidak hanya belajar bahasa indonesia dengan cara yang menyenangkan, tetapi juga mendapatkan pemahaman tentang nilai-nilai moral dan identitas budaya. Dengan mendengarkan dan berdiskusi dengan cerita, anak-anak dapat membangun keterampilan berpikir kritis, memperkuat interaksi sosial, dan mengelola emosi mereka dengan lebih baik.Â
Oleh karena itu, penting bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk memanfaatkan cerita rakyat sebagai sarana pendidikan yang lumayan efektif. Diharapkan dengan car aini kita tidak hanya melestarikan budaya, tetapi kita juga mendukung perkembangan anak jadi lebih baik dalam berbagai aspek.
Seiring berjalannya zaman, cerita rakyat dapat menjadi jembatan yang menghubungkan generasi dan membantu anak tumbuh menjadi individu berbahasa yang baik, berkarakter, dan memiliki kesehatan mental yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H