Mohon tunggu...
Windi SahayaniPurba
Windi SahayaniPurba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Praktikum Kesetimbangan Kimia

1 April 2024   18:18 Diperbarui: 1 April 2024   18:22 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

ASISTEN LABORATORIUM

AGNES FLORIDA PATRICIA SARAGIH

1. JUDUL PERCOBAAN

KESETIMBANGAN KIMIA

II. TUJUAN PRAKTIKUM 

1. Mengetahui volume natrium tiosulfat yang digunakan untuk mentitrasi 5 ml lapisan bawah dari reaksi 10 ml Iodida CHCl3 dan 100 ml Air

2. Mengetahui volume natrium tiosulfat yang digunakan untuk mentitrasi 5 ml lapisan bawah dari reaksi 10 ml Iodida CHCl3 dan 100 ml KI

III. TINJAUAN TEORITIS

Kesetimbangan kimia (chemical equilibrium) menjelaskan keadaan di mana laju reaksi maju dan reaksi balik dari suatu zat sama besar dan di mana konsentrasi reaktan (zat yang bereaksi) dan produk (zat dari hasil reaksi) tetap tidak berubah seiring berjalannya waktu. Kesetimbangan kimia juga mencakup penjelasan terjadinya proses perubahan molekul zat yang dipengaruhi oleh perubahan konsentrasi, tekanan atau volume dari molekul tersebut dan perubahan suhu.(Dewi,2009)

Hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi pereaksi suatu reaksi kimia dinamakan hukum laju reaksi. Di samping itu ada juga hubungan antara konsentrasi yang menentukan perbandingan relatif pereaksi dan hasil reaksi dalam kesetimbangan.Hubungan ini diperoleh langsung dari persamaan reaksi setimbang pada keseluruhan reaksi. (Hal ini berbeda dengan kinetik reaksi). Secara umum reaksi kimia dapat ditulis sebagai berikut: aA + bB ⇄cC + dD.

Tetapan kesetimbangan (K) merupakan angka yang dihitung dari data eksperimen. Ada dua cara, yaitu pertama menggunakan energi bebas standar reaksi dan kedua ialah dengan pengukuran langsung konsentrasi kesetimbangan yang dapat disubstitusikan ke dalam ungkapan aksi massa.Harga tetapan kesetimbangan sangat berguna baik secara kuantitatif maupun kualitatif.(Haryono,2019)

IV. ALAT DAN BAHAN

A. ALAT

Erlenmeyer

Gelas ukur

Pipet gondok

Buret

Corong pisah

Sudip

Neraca analitik

Statis

Gelas ukur

B. BAHAN

Larutan iod jenuh

Larutan kalium iodida

Larutan natrium tiosulfat

Larutan amilum

Kristal kalium iodida

Aquades

V. PROSEDUR KERJA

_dimasukkan ke dalam masing-masing dua buah corong pisah a dan b 10 mL

_dimasukkan ke dalam airline merah a 100 mL air dan ke dalam erlenmeyer larutan KI 100 mL 

_ditutup kedua corong pisah dengan rapat lalu diguncangkan secara kuat selama 10 menit dan diletakkan ke dalam thermostat 300° sesekali

_diambil dari erlenmeyer a dan b 5 mL larutan dari lapisan bawah chcl3 dengan pipet volume

_ditambahkan dengan 1 gram kristal Ki dan 1 mL H2O lalu dititrasi dengan na2s2o3 dan 5 mL larutan amilum (pada saat larutan kuning pucat) ke masing-masing erlenmeyer

_diambil dari corong pisah a 25 mL larutan dari lapisan atas air dan dititrasi dengan na2s2o3 dilanjutkan diambil dari corong pisah dan 10 mL larutan dari lapisan atas air dan dititrasi dengan na2s2o3 menggunakan erlenmeyer

_dicatat volume na2s2o3 saat titrasi

HASIL PRAKTIKUM

_Saat iod jenuh chcl3 10 mL + 100 mL H2O digoncangkan selama 10 menit setelah itu diambil 5 mL lapisan bawah + 1 gram KI + 10 mL H2O di titrasi menghasilkan 24,2 mL serta menghasilkan warna warna kuning pucat dan bening saat ditambahkan 5 mL amilum dan di titrasi lagi menghasilkan 1,6 mL serta menghasilkan warna bening

_Saat iod jenuh CHCl3 10 mL + 10 mL KI digoncangkan selama 10 menit setelah itu diambil 5 mL lapisan bawah + 1 gram KI + 10 mL H2O di titrasi menghasilkan 112,7 mL serta menghasilkan warna ungu dan bening saat ditambahkan dengan 5 mL amilum di titrasi lagi menghasilkan 6,5 mL serta warna bening

_Iod jenuh CHCl3 10 mL + 100mL H2O digoncangkan selama 10 menit setelah itu diambil 5 mL lapisan bawah + 1 gram KI + 10 mL H2O di titrasi menghasilkan 2,5 mL serta berwarna kuning kecoklatan saat ditambahkan 5 mL amilum di titrasi lagi menghasilkan 4,1 mL serta berubah warna kuning pucat

_Iod jenuh CHCl3 10 mL + 100 mL KI digoncangkan selama 10 menit setelah itu diambil 5 mL lapisan bawah + 1 gram KI +10 mL H2O di titrasi menghasilkan 4,1 mL serta warna coklat saat ditambahkan 5 mL amilum dan di titrasi menghasilkan 16,51 mL serta menghasilkan warna kuning pucat

KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan praktikan mengetahui 

1. volume natrium tiosulfat yang digunakan untuk men titrasi 5 mL lapisan bawah dari Reaksi 10 mL CHCl3 dan 100 mL air adalah 25,8 ML

2. Volume natrium tiosufat yang digunakan untuk men titrasi 5 mL lapisan bawah dari reaksi 10 mL iodida chcl3 dan 100 mL KI  adalah 119,2 mL

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, L. J. E (2009). Pengembangan media pembelajaran reaksi kesetimbangan kimia. JURNAL UNDIKSHA.6(2): 71-80.

Haryono, H. E (2019). KIMIA DASAR.Deepublisj: Yogyakarta 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun