Mohon tunggu...
windhi putri purnamasari
windhi putri purnamasari Mohon Tunggu... Wiraswasta -

kenali dirimu dan buatlah sejarahmu

Selanjutnya

Tutup

Politik

The Good Attitude is Make a Vote

4 November 2015   13:52 Diperbarui: 4 November 2015   13:58 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai orang-orang yang sedang berdiri di depan kantor putih. Dengan wajah sumringah anda berdiri di sana. Hai orang yang mengenakan jas putih dan berdasi merah. Tidak cukupkah materi yang anda miliki. Bisakah kalian semua melihat kami ? Milyaran mata saat ini telah mengawasi anda, memperhatikan segala sikap anda.

Lalu siapakah yang harus kami percaya saat ini ? Ketika anda mangkir dari tugas yang sudah menjadi tanggung jawab anda, ketika anda berkata tugas negara namun anda plesir, dan ketika anda berpikir untuk mengembalikan modal selama kampanye. Panca indera kami atau anda-anda sekalian yang mengaku sebagai wakil rakyat ? Dimana anda ketika kami membutuhkan sosok yang selalu mendukung kami baik saat kami merasakan kebahagiaan atau di saat kami merasakan kesedihan ? 

     Tidak bisa dipungkiri, pemilihan wakil daerah akan selalu diwarnai oleh hal-hal tersebut. Mereka yang menikmati fasilitas negara secara tidak langsung akan menarik kembali semua janji yang mereka lontarkan saat kampanye. Lalu apa yang dapat kami lakukan bila semua itu terjadi ? Apakah hanya diam ? Tentu saja tidak, kami telah menuntut dengan berbagai cara. Kami yang menyuarakan suara hati, anda anggap sebagai tindakan membangkangi pemerintah. Kami tahu anda bukan wakil yang tunarungu, lalu mengapa suara kami tidak anda dengar ?

     Pilkada. Kata tersebut tidaklah asing lagi di telinga rakyat. Namun respon rakyat tidaklah seperti dulu, antusiasme telah menurun karena rakyat telah mengerti apa sebenarnya politik itu. Politik hanya sebuah kata yang berisi beragam kepentingan golongan tertentu. Janji adalah bualan semata. Perubahan hanya tipu daya yang akan menarik perhatian bila di baca saja. Perubahan sesungguhnya adalah membuka hati bukan membuka mata. Karena mata tentu saja bisa dibutakan oleh harta, tahta, dan nafsu. Mari kita lihat negara kita, NKRI dengan hati. Hati akan selalu berkata jujur, tidak pandang bulu, dan memiliki rasa malu. Malu bila mulut berkata lain, malu bila tangan dan kaki berbuat lain, dan malu bila otak berpikir lain.

     Untuk anda yang menginginkan perubahan, mengapa anda bersusah payah dengan aksi-aksi unjuk rasa ? Mengapa anda rela bermandikan keringat demi beberapa kata elakan dari tuan berjabatan ? Cobalah membuka hati anda, gunakan hak pilih anda, biarkan hati anda yang membawa anda menuju perubahan itu sendiri. Suara anda akan membawa sejuta perubahan bagi negara kita. Kenali mereka yang mengaku wakil rakyat, cermati sikap dan program mereka, dan bila terpilih nanti arahkan mereka menuju perubahan yang mereka katakan.

Ini negara demokrasi, rakyatlah yang memegang kekuasaan tertinggi. Namun bagi anda yang berpikiran kritis, mengapa anda tidak menjauhkan langkah kaki anda ? Cobalah untuk mewakili kami yang suaranya belum terwakili. Bila anda berkata tidak ada fraksi yang akan mendukung anda, kamilah yang siap untuk melakukannya. Anda tidaklah sendiri, orang-orang yang seperti andalah yang kami inginkan, orang yang mengerti keadaan di lapangan buka orang yang hanya mengerti teori. Beranikanlah diri anda walau akan menjadi independen, ingatlah anda memiliki kami yang satu pemikiran dengan anda.

     Jadi mulai saat ini, buatlah perubahan. Perubahan bukan ada di tangan orang berjabat, namun ada di dalam genggaman kita sendiri. Perubahan hanya kita sendiri yang bisa melakukannya bukan orang lain. Perubahan tidak akan terjadi bila kita hanya tutup mata dan berpura-pura tidak mengetahui apapun. Besi yang bengkok pun akan tetap bengkok bila tidak ada pande besi yang menempanya. Begitu pula dengan negara ini, akan tetap seperti ini bila kita tidak melakukan apapun. Negara telah memberikan banyak hal kepada kita, sekarang adalah saatnya kita membalas budi. “The good attitude is make a vote”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun