[caption id="attachment_270388" align="aligncenter" width="300" caption="Illustrasi: koleksi pribadi"][/caption]
Sayang, Lihatlah kepak-kepak sayapku Indah, cantik, dan kuat Persembahan tulusmu mengikat nadiku Cintamu tanpa jeda telah simpulkan sukmaku Kangmas Matahariku, Lihatlah, aku mulai terbang Lebih tinggi daripada kupu-kupu Melayang lebih jauh daripada rajawali Namun ini belum seberapa; masih harus terbang lebih tinggi lagi Bersama pesona teduhmu Mengoyak ketegaran hati Ketulusan, kesabaran, cinta, dan ketabahan belumlah cukup Aku harus lebih dalam lagi bertolak; menjejak lebih dalam dan jauh lebih dalam lagi Untuk kemudian terbang melesat Melewati gunung gemunung Melintasi awan-awan riang bersama angin Aku tak ingin kembali ke bumi Aku hanya ingin bersamamu dalam hembusan bayu senja Tafakur, tersungkur, dan bertelut sujud Meraih langit dalam hening, bersatu denganmu bergandengan tangan Tautkan jemari kita selamanya, Sayang Kita sentuh langit tak berujung itu Sebagai bakti kita kepadaNya; Sang Kasih Tak Berkesudahan Koyakkanlah hatiku, wahai Kekasih tercinta Bantulah aku untuk menengok kasihku kepadaNya tanpa lelah dan tinggal di sana Jadikanlah hatiku lebih luas daripada segara Lebih sejuk daripada embun Lebih bentang daripada angkasa *Thank you very much nggih Kangmas Matahariku. Engkau telah tunjukkan kepadaku bahwa cinta bukanlah sekadar sebuah pengabdian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H