Mohon tunggu...
Winda yurdani
Winda yurdani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Inovasi dan Kreatifitas Untuk Hadapi MEA 2015

13 November 2015   18:59 Diperbarui: 13 November 2015   21:58 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usaha Kecil Menengah (UKM) sebagai salah satu motor penggerak perekonomian nasional diminta memiliki dan meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan dengan standar internasional. Terlebih, Indonesia kini dihadapkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 yang artinya para pelaku UKM ini dituntut untuk mempersiapkan diri menghadapi event tersebut.

[caption caption="diambil dari: rri.co.id"][/caption]

Berdasarkan panduan dari AEC Blueprint dan ASEAN Strategic Plan of Action for SME Development, setidaknya ada tujuh aspek yang harus diperhatikan dalam meningkatkan daya saing jelang MEA, yaitu keuangan, pasar, teknologi dan inovasi, layanan konsultasi dan informasi, pembangunan SDM, infrastruktur, serta kerangka kebijakan dan peraturan.

Dari tujuh aspek di atas, pemanfaatan teknologi dan inovasi merupakan satu hal yang paling penting dalam menghadapi ketatnya persaingan MEA ini. Sebab, jika kita hanya berpatokan pada produk yang biasa-biasa saja dan tidak memiliki inovasi maka kemungkinan besar produk yang dihasilkan tidak akan mengundang konsumen untuk “melirik” produk yang telah dibuat meskipun kualitasnya lebih baik dari produk-produk lain. Inovasi-inovasi yang berawal dari kreatifitas ini yang akhirnya menjadikan ekonomi kreatif di Indonesia bisa berkembang dan tidak menutup kemungkinan bisa mendunia.

Inovasi dengan memanfaatkan teknologi ini juga bukan hanya dimanfaatkan dalam produk saja namun inovasi proses dan pelayanan, pemasaran dan jaringan, serta desain memerlukan inovasi dan kreatifitas.

Ekonomi Kreatif

Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengatakan UKM yang berbasis pada ekonomi kreatif yang memunculkan banyak inovasi ini sedikit banyak berpengaruh pada ekonomi nasional, hal ini terlihat pada kontribusi terhadap perekonomian, baik terhadap PDB, ekspor, jumlah perusahaan dan penyerapan tenaga kerja.

Industri kreatif mampu bertumbuh di tengah krisis global saat ini.  Sehingga mampu menunjukkan posisi strategsi dalam struktur perekonomian nasional,” katanya.

Tidak terhitung jumlah produk dan insan kreatif yang menorehkan segudang berprestasi dan sekaligus mengangkat citra bangsa Indonesia di mata internasional. Sumber daya utama industri tersebut, adalah ide kreatif berasal dari warisan budaya dan kearifan lokal yang didukung dengan inovasi dan kecanggihan teknologi.

“Sumber daya kita melimpah dari Sabang sampai Merauke. Hal ini meyakinkan bahwa industri kreatif berbasis budaya dan teknologi mampu memandirikan ekonomi bangsa,” tandasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun