Kita memang tak lagi remaja
Yang selalu beradu kata
Atau sekedar berlomba debat
Namun kabarmu tetap menjadi deretan yang pertama.
Seperti senyum manis yang selalu ingin kutemui, bersama aroma kopi
Menyeruak diantara syair-syairÂ
yang dituliskan pada zamannya.
Kita tak lagi mengingat rupa
Selembar tulisan kini berubahÂ
Menjadi kecanggihan layar sentuh
Hingga tak ada batas, ruang penuh.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!