Lokasi dan Suasana Kampung
Bogor, Provinsi Jawa Barat. Lokasi dari kampung budaya ini sangat strategis tempatnya, sebab tidak jauh dari pusat Kota Bogor serta Stasiun Bogor.
Kampung Budaya Sindang Barang berada di wilayah Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, KabupatenAkses jalan menuju Kampung Budaya Sindang Barang juga dapat dilalui oleh kendaraan roda empat, seperti angkot dan mobil pribadi. Angkutan umum yang mengarah ke kampung budaya saat ini lumayan banyak, jadi bagi kalian yang ingin ke Kampung Budaya Sindang Barang tidak perlu khawatir apabila yang tidak memiliki kendaraan sendiri, bisa naik kereta dulu menuju stasiun bogor dan lanjut ke kampung budaya menggunakan angkutan umum seperti angkot.
Suasana di Kampung Budaya Sindang Barang sangat sejuk, asri, nyaman, sebab masih banyak pohon-pohon, rerumputan, dan juga masih adanya sawah milik masyarakat setempat. Sehingga, kampung tersebut sangat cocok untuk healing menyejukan pikiran, menenangkan hati, dan juga cocok untuk berfoto-foto karena kampung tersebut memiliki spot foto yang sangat menarik.
Pada kali ini, saya memiliki kesempatan untuk berkunjung ke salah satu Kampung Adat di Bogor, yaitu Kampung Budaya Sindang Barang. Dan tidak hanya itu, saya juga mewawancarai salah satu tokoh adat Kampung tersebut, beliau bernama Pak Ukad atau dikampung adat dipanggil Abah Ukad.
Nah, berbicara mengenai sejarah atau latar belakang terbentuknya Kampung Budaya Sindang Barang itu awalnya adalah Kampung Adat Sindang Barang. Kampung Adat Sindang Barang didirikan abad 11-12 dan diakui oleh barang serang, barang bandung. Barang bandung sering mengadakan pelatihan-pelatihan dan penelitian di Kampung Adat Sindang Barang. Pada abad 11-12 kampung ini dibawah naungan Pakuan Pajajaran.
Upacara Adat, Sistem Religi dan/atau Upacara Keagamaan
Kampung Adat Sindang Barang terkenal sampai saat ini sebab adanya upacara adat mempertahankan budaya. Jadi, setiap tahun ada upacara adat atau dinamakan upacara “Seren Taun Guru Bumi”, upacara dilakukan selama seminggu. Hari pertama ada upacara adat “Ngadiukeun”, dilanjut upacara di hari kedua dan ketiga mengunjungi kokolot sindang barang ke makam-makam leluhur.
Kemudian, pada pertengahan minggu ada perlombaan-perlombaan seperti main bakiak, egrang, boiboi, menyumpit, dan memanah. Kegiatan tersebut biasa dilakukan oleh kampung budaya, sekaligus menjadi paket wisata kunjungan wisata budaya.
Pada hari Jumat, upacara adat mengambil air yang di sakralkan atau disebut “Air Kukulu” yang artinya 7 mata air, ada cipamali, ciemi, cikubang, cimaeja, sumur jalatunja, dan masih ada 2 mata air lagi.