Beberapa orang selalu mengatakan "iya" padahal mereka tidak ingin melakukannya, Mengapa demikian? Karena mereka memiliki perasaan tidak enak untuk menolak walaupun sebenarnya mereka tidak ingin ataupun tidak mampu untuk melakukan hal yang mereka iyakan, dan hal tersebut mereka iyakan untuk menyenangkan orang lain.
Perilaku itu tidak hanya semata mata karena kebaikan, kemurahan hati, atau altruisme. Melainkan perilaku yang sengaja dilakukan dengan beberapa faktor yang mendorong, seperti takut hubungan akan rusak, kesulitan untuk mengutarakan keinginan, suka untuk dibutuhkan, takut mengecewakan orang lain dan masih banyak lagi.Â
Hal tersebut merupakan salah satu ciri-ciri dari people pleaser, yang mana people pleaser merupakan seseorang yang memiliki kecenderungan untuk menomorsatukan kepentingan orang lain diatas kepentingan dirinya sendiri agar bisa diterima, disukai, dan diandalkan untuk segala sesuatu, yang dengan sengaja mereka membentuk dirinya sesuai dengan harapan orang lain.
Orang yang memiliki perilaku people pleaser ini, salah satunya disebabkan dengan trauma atau pola asuh masa kecil yang mana mereka di tuntut untuk patuh seperti, mengikuti semua saran dari orang tua tanpa bantahan sedikit pun, sehingga menjadi tidak tau bagaimana untuk mengajukan pendapat atau keinginanan, di tuntut menjadi yang terbaik yang secara tidak langsung mereka di tuntut untuk menyenangkan orang lain.
People pleaser akan lebih mudah stress karena tidak ada ruang bagi dirinya sendiri. Mengapa demikian? Karena mereka merasa tertekan melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak ingin mereka lakukan dan tidak ada ruang bagi mereka untuk bernafas untuk mengutamakan diri mereka sendiri yang mana hal tersebut sangat dibutuhkan bagi semua orang, yaitu ruang untuk diri sendiri. Salah satu cara untuk meminimalisir perilaku people pleaser ini adalah dengan bersikap asertif. Apa itu bersikap asertif?
Asertif merupakan kemampuan untuk berkomunikasi secara terbuka, jujur dan tegas. Namun tetap menjaga dan menghargai perasaan orang lain, mereka yang memiliki sikap asertif ini mampu membela dirinya atau orang lain dengan tenang dan positif.Â
Bersikap asertif sangat diperlukan untuk bertahan hidup, seperti berinteraksi ataupun bersosialisasi dengan orang lain. Untuk bisa bersikap  asertif dibentuk dengan proses pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari karena sikap asertif tidak muncul dengan sendirinya.
Tips Penerapan Sikap Asertif
Mereka yang dapat bersikap asertif akan mampu mengkomunikasikan segala sesuatu dengan jelas tetapi tetap dengan batasan dan tidak dengan cara agresif.
Bagaimana cara untuk dapat bersikap asertif di kehidupan sehari-hari?
1. Berani
Mulai lah dengan keberanian, berani untuk berdiri sendiri dengan menjadi diri sendiri, jujur kepada diri sendiri kemudian jujur kepada orang lain.
Dengan memiliki keberanian terhadap diri sendiri, akan membangun kepercayaan diri untuk dapat mengatakan hal-hal yang diinginkan.
2. Hargai diri sendiri
Untuk dapat bersikap asertif kita harus bisa menghargai diri sendiri, terutama bagi people pleaser. People pleaser terbentuk salah satu nya adalah kurang menghargai diri sendiri karena memang memprioritaskan orang lain diatas dirinya sendiri.
Sangat perlu untuk memahami dan menghargai diri sendiri terlebih dahulu, sadar bahwa dirinya pantas di perlakukan dengan baik dan di hargai. Jika kitab isa menghargai diri kita sendiri maka orang lain pun akan mudah untuk menghargai kita kembali. Hal ini juga dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri untuk membela hak-hak dan melindungi batasan diri kita.
3. Berlatih untuk berkata "tidak"
Memang sulit untuk mengatakan "tidak" terutama bagi mereka yang memiliki perilaku people pleaser yang mana tidak terbiasa untuk melakukannya. Namun perlu diperhatikan untuk para people pleaser harus berlatih untuk berkata "tidak" kepada hal-hal yang memang tidak diinginkan ataupun memberatkan untuk dilakukan.
Belajar untuk jujur dan berterus terang kepada orang lain terkait kebutuhan, batasan, dan tanggung jawab. Agar bisa di mengerti alasan yang diberikan Ketika memberikan penolakan terhadap permintaan seseorang, dengan begitu tidak akan muncul rasa bersalah setelahnya
4. Mengendalikan emosi dengan baik
Emosi adalah ekspresi yang normal namun kita perlu untuk bisa mengendalikan emosi. Salah satu untuk bersikap asertif adalah dapat mengendalikan emosi.
Ketika dihadapkan dengan sebuah konflik mencoba untuk hadapi dengan tenang, menjaga intonasi suara, dan jika memang dirasa emosi memuncak maka kitab isa mengambil waktu untuk meredakannya sebelum kembali kesituasi tersebut.
5. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
Kemampuan berkomunikasi sangat penting untuk bersikap asertif, kuncinya adalah kita menghormati lawan bicara. Jangan beranggapan bahwa orang lain akan memahami apa yang kamu inginkan didalam pikiranmu, segala sesuatu harus diutarakan melalui komunikasi. Tidak ada yang bisa membaca pikiran seseorang dengan tepat. komunikasikan segala sesuatunya dengan jelas, lugas agar meminimalisir kesalahpahaman.
Untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan bersikap asertif membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Oleh karena itu cobalah untuk berlatih dengan sabar dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari agar terbiasa dan mudah untuk terus melakukannya dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H