Mohon tunggu...
Winda Sevvia
Winda Sevvia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Salaman dengan Raja Salman, Naikkan Kredibilitas Ahok?

6 Maret 2017   22:25 Diperbarui: 6 Maret 2017   22:30 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Nah, ini kejadian Ahok bersama presiden duduk satu mobil ini, akan mempengaruhi proses hukum, karena dalam konteks politik ini merupakan sinyal. Dan tidak bisa diartikan baik,” ujarnya.

Presiden juga dinilai tidak konsisten dengan pernyataannya yang akan menegakkan hukum, dan menghormati hukum seadil-adilnya.

“Ini bertentangan dengan apa yang dikatakan oleh presiden sendiri bahwa hukum itu tegas, dia sendiri tidak tegas,” kata Ismail.

Ismail mengatakan dalam sejarah hukum di Indonesia semua penista agama masuk dalam bui. “Bahkan permadi sebelum jadi tersangka sudah masuk penjara,” ungkapnya.

Maka wajar apabila pemerintah dinilai mengistimewakan terdakwa kasus penistaan agama terutama saat publik melihat kejadian ini.  “Presiden menganakemaskan Ahok,” jelas Ismail. (mediaumat.com, 3/3/2017)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun