Mohon tunggu...
windasaudiah
windasaudiah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi

-

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pemikiran Syed Muhammad Naquib Al-attas Tentang Islamisasi Ilmu Pengetahuan

17 Desember 2024   23:43 Diperbarui: 17 Desember 2024   23:43 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemikiran Syed Muhammad Naquib Al-attas Tentang Islamisasi Ilmu Pengetahuan 

 Syed Muhammad Naquib Al-attas ini disebut dengan syed naquib al-attas, keluarga syed naquib ini bisa dilacak dengan ribuan tahun keelakang yang dimana melalui silsilah dari keturunan-keturunan leluhurnya yang dimana melalui silsilah dari keluarga ibundanya yang bernama Syarifah Raquan Al-ayadrus yang berasal dari bogor jawa barat, dan merupakan keturunan dari nigrat sunda di sukapura.

Menurut Syed Muhammad Naquib Al-attas dalam pemikiran islamisasi ilmu pengetahuan ini adalah yang menjadi tantangan-tantangan yang dihadapi dengan dunia pendidikan islam, Syed Muhammad Naquib ini munul pada era modern atau bisa disebut dengan zaman yang serba canggih ini yang dimana dikehidupan sekarang dengan menggunakan alat teknologi dan sains. Syed Naquib Al-attas ini dengan melalui filosofinya berhasil dengan mendiagnosa menyebabkan kemunduran umat islam dizaman modern ini, yang menjadi akibat kemunduran islam ini bukan dibidang ekonomi, politik, dan sebagainya namun yang menjadi kemunduran islam ini adalah kehancurannya metafisis, dimana umat islam ini yang mengalami namanya corruption of knowledge ( korupsi ilmu pengetahuan ) inilah yang menjadi ruksaknya nilai adab umat islam menjadi kemorosotan atau menurunnya akhlaq-akhlaq umat  islam ini, Tujuan kita mencari ilmu pengetahuan ini adalah untuk menjadi orang-orang yang berpendidik dan menjadi manusia yang baik, yang berahklaq, sopan dan santunnya, bukan menjadi seorang warga negara yang baik karna pendidikan yang mencerminkannya tetapi menurut islam itu disebut " Ihsanul Kamil" yaitu yang ternyatakan pada diri nabi muhammad saw 

Upaya yang dilakukan oleh Syed Muhammad Al-attas ini sama dengan cara al-ghazali dalam dalam konsep "ihya ulum ad-din" yang mengembalikan nilai-nilai adaab, Syed Muhammad Naquib Al-attas ini mengembalikan konsep ini pada zaman modern, yang dimana zaman ini telah kontaminasi unsur sekuler dari barat.

A. Islamisasi Ilmu Pengetahuan Syed Muhammad Naquib Al-attas

Syed Muhammad Naqquib Al-attas ini mendefinisikan bahwa ilmu adalah sebuah jiwa yang bersamaan dengan datangnya jiwa memberi makna dan menghasilkan hasrat kehendak pada diri sendirinya (Syed Muhammad Naquib Al-Attas, 2017: 13) dengan itu hadirnya makna kejiwa yaitu berarti Tuhan sebagai sumber pengetahuan, sedangkan hadirnya jiwa kemakna yaitu sebagai penafsirnya, 

Islamisasi ilmu pengetahuan adalah sebagai ilmu yang yang kontemporer atau islamisasi ilmu modern, karna ilmu-ilmu kontemporer dan modern ialah yang dianggap sebagai mengalami sekularisasi, karna ilmu-ilmu itulah yang dikembangkan dan peradaban barat, tidak benar jika ada yang mengatakan bahwa ilmu-ilmu ini dijamin universal dan bebas nilai, Syed Muhammad Naquib Al-attas mengatakan bahwa "ilmu tidak bersifat netral ilmu bisa disusup oleh sifat dan kandungan yang menyerupai ilmu.

Islamisasi ilmu pengetahuan diterangkan secara jelas oleh Syed Muhammad Naquib Al-attas ini yang dimana pembebasan akal manusia dan bahasa manusia dari magis, mitologis, animisme, nasionalisme buta, dan penguasaan sekularisme. Islamisasi juga membebaskan manusia dari tunduk pada sikap tunduk kepada keperluan jasmaninya yang cenderung menzhalimi dirinya sendiri, karena sifat jasmani adalah cenderung lalai terhadap hakikat dan asal muasal manusia. Dengan demikian, islamisasi tidak lain adalah proses pengembalian kepada fitrah (Wan Mohd Nor Wan Daud, 341). 

Tujuan islamisasi yang menurut Syed Muhammad Naquib Al-attas adalah untuk melindungi umat islam dari ilmu yang sudah tercemar yang demikian meyesatkannya, sebaliknya dengan ilmu umat muslim adalah mereka tidak mau dengan menurunnya keimananya, demikian juga islamisasi ilmu akan melahirkan keamanan, kebaikan, dan keadailan bagi umat manusia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun