Rika Kencot? Aja Klalen Sambele Inyong (Kamu Lapar? Jangan Lupa Sambalnya Aku)

1) Winda Parwati dan 2)Junianto

1)Mahasiswa Program Studi Perikanan FPIK UNPAD

2)Dosen Program Studi Perikanan FPIK UNPAD

Siapa sih yang tidak kenal dengan Cilacap? Cilacap merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Hal ini membuat Cilacap terkenal sebagai wilayah dengan hasil laut yang sangat melimpah. 

Mengutip dari Pancawati (2015) Cilacap dinobatkan menjadi salah satu kawasan minapolitan di Indonesia dengan potensi perikanan tangkap mencapai 72.000 ton per tahun. Sangat banyak bukan? Hasil laut yang melimpah di Cilacap didominasi oleh komoditas tuna, cakalang, dan udang.

Ikan cakalang merupakan salah satu sumber utama protein hewani yang mengandung vitamin A, D, E, K, zat besi, vitamin B1, dan vitamin C. Ikan cakalang juga mengandung omega-3 (Pinto dan Anggraeni 2017). 

Umumnya ikan cakalang diolah menjadi produk ikan asap, namun di Cilacap olahan ikan cakalang dibuat lebih bervariasi. Salah satu variasi olahan ikan cakalang yang dapat ditemukan di Cilacap adalah sambal ikan cakalang. 

Orang Indonesia sangat akrab dengan sambal, hampir setiap kesempatan pasti ada aneka sambal (Febriyanti dan Qomariyah 2020). Proses pembuatan yang mudah, bahan baku yang terjangkau, dan banyak disukai oleh masyarakat membuat bisnis sambal ikan cakalang dapat menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan.

Salah satu produsen sambal ikan cakalang yang ada di Cilacap berada di Desa Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap. Lokasinya tidak jauh dari Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap, sehingga sangat mudah untuk ditemukan. 

Usaha sambal ikan cakalang ini merupakan usaha perorangan skala home industry yang didirikan pada awal tahun 2020. Selain produk sambal cakalang tersedia juga produk sambal ikan tuna dan sambal baby cumi. Hanya saja sambal ikan cakalang menjadi primadona yang paling disukai oleh masyarakat.

Bahan baku sambal ikan cakalang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan bahan baku sambal ikan tuna dan sambal baby cumi. Sambal ikan cakalang juga memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan produk sambal lainnya.

Satu kilogram ikan cakalang harganya 15.000 rupiah, ditambah bahan baku lainnya seperti seperempat cabai harganya 40.000 ribu rupiah, seperempat bawang merah dan bawang putih campur harganya 7.000 rupiah, bumbu-bumbu 5.000 rupiah, dan kemasan per botol harganya 2.000 rupiah. 

Dari satu kilogram bahan baku didapatkan produk sambal sebanyak 13 botol dengan berat bersih 150 gram per botol. Satu botol sambal ikan cakalang dijual dengan harga 22.000 rupiah per botol. Keuntungan yang didapatkan dari satu kilogram bahan baku bisa mencapai 2,5 kali dari modal.

Kegemaran masyarakat Indonesia terhadap sambal, membuat sambal ikan cakalang ini menjadi variasi tambahan sambal yang ada di Indonesia. Sambal ikan cakalang banyak diminati karena kandungan gizinya tinggi, tanpa pengawet, dan rasanya enak.

 Sambal ini menjadi alternatif ketika masyarakat merasa bosan dengan sambal yang itu-itu saja. Menurut penuturan produsen, konsumen sambal ini beragam mulai dari kalangan muda hingga kalangan dewasa. Hal ini karena produk sambal ikan cakalang yang dibuat memiliki tingkat kepedasan yang bisa disesuaikan dengan pesanan.

Produk sambal siap jual dikemas menggunakan kemasan botol supaya lebih praktis untuk didistibusikan. Hanya saja proses pengemasan masih dilakukan secara manual sehingga produk tidak kedap udara dan lebih cepat basi. 

Jika disimpan dalam lemari es produk dapat tahan sampai 3 bulan, namun jika disimpan dalam suhu ruang produk hanya bertahan selama satu minggu saja. Akan lebih baik jika produk dikemas menggunakan mesin vaccum sealer untuk kemasan botol karena dapat memperpanjang masa simpan produk.

Gambar 2. Kemasan Produk (Dokpri)

Produk yang sudah dikemas dipasarkan melalui media sosial pribadi produsen yaitu WhatsApp, Instagram, dan Facebook. Konsumen sambal ini umumnya merupakan masyarakat sekitar Cilacap, sehingga distribusi sambal dilakukan langsung oleh produsen ke lokasi konsumen. Namun, jika terdapat konsumen dari luar kota produsen mendistribusikan sambal via jasa pengiriman kurir.

Gambar 3. Saran Penyajian (Dokpri)

Olahan ikan cakalang dalam bentuk sambal sangat sesuai dengan selera masyarakat Indonesia. Rasanya yang pedas, gurih, dan lezat cocok hampir di semua lidah. Sambal ikan cakalang paling pas dinikmati dengan nasi hangat.

Bentuk kemasan yang praktis membuat produk ini dapat dibawa kemanapun. Jadi kapanpun kamu merasa lapar produk ini dapat dijadikan sebagai alternatif lauk makan. Sesuai dengan tagline nya "Rika kencot? Aja klalen sambele inyong". Alias kalau lapar jangan lupa sambal ikan cakalangnya.

Referensi:

Febriyanti, R. Qomariyah, ON. 2020. Diversifikasi Produk Olahan Berbahan Sambal Desa Kedungrawan Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4(1) : 451-454.

Pancawati, YD. 2015. Pengembangan Kawasan Minapolitan (Studi Kasus : Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap). Biro Penerbit Planologi Undip Vol 11(3) : 364-375.

Pinto, N. Anggraeni, AA. 2017. Pengembangan Hidangan Semur dari Olahan Ikan Cakalang Untuk Meningkatkan Konsumsi Ikan Pada Masyarakat.