Mohon tunggu...
winda nur dhumarisanti
winda nur dhumarisanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi, UNJ

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Dalam Membuat Produk Kerajinan Tangan

26 Maret 2023   04:25 Diperbarui: 26 Maret 2023   04:33 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Dalam Membuat Produk Kerajinan Tangan Pada Pasca Pandemi Covid-19

Winda Nur Dhumarisanti

Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

Email: windanurdhumarisanti@gmail.com 

PENDAHULUAN

Pandemi Covid 19 pertama kali terdeteksi di Indonesia pada 2 Maret 2020. Pandemi Covid 19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang menginfeksi sistem pernapasan pada manusia. Kasus positif Covid 19 diawali dengan dua orang warga Indonesia di daerah depok yang tertular virus tersebut dari seorang warga negara asing yaitu Jepang. Tahun 2020 hingga 2021, kasus positif Covid 19 di Indonesia semakin meningkat dikarenakan virus tersebut mulai dan mudah tersebar melalui kontak langsung dengan penderita. Gejala Covid 19 yang paling umum dialami yaitu demam tinggi disertai dengan batuk kering, pilek, bersin-bersin, nyeri tenggorokan, dan sesak napas. Adanya Covid 19 di Indonesia sangat berdampak pada beberapa aspek yaitu ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan sosial.

Semasa Pandemi Covid 19, pemerintah membuat kebijakan PPKM dan mengimplementasikannya dengan cara menaikkan atau melonggarkan level pada PPKM tersebut. PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat merupakan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia yang ditujukan untuk menumpas Pandemi Covid 19. PPKM pada Pandemi Covid 19 ini sangat mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia. Dampak yang sangat dirasakan yaitu melemahnya daya beli masyarakat, dan bagi pelaku UMKM mengalami penurunan omset penjualan. Sehingga para pelaku UMKM dan masyarakat kecil mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya selama Pandemi Covid 19.

Pada aspek kesehatan, selain mengganggu sistem pernapasan manusia, Covid 19 juga mengganggu kesehatan mental bagi penderita maupun bukan penderita. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh hadirnya PPKM yang membatasi aktivitas masyarakat. Sebelum adanya PPKM, mayoritas orang lebih senang dan banyak melakukan aktivitas di luar rumah seperti bekerja maupun berkumpul dengan teman. Namun dengan hadirnya PPKM, membuat mayoritas orang merasa stress dan depresi karena bosan terlalu lama di dalam rumah. Selain itu, beberapa orang bahkan lebih mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sehingga semakin memperparah kondisi mentalnya.  

Dunia pendidikan juga merasakan dampak Pandemi Covid 19. Proses pembelajaran yang awalnya dilaksanakan secara tatap muka dan berlangsung di dalam kelas, harus beralih melalui virtual dengan menggunakan media-media pendukung seperti handphone, laptop, dan aplikasi yang menunjang pembelajaran jarak jauh. Tidak menutup kemungkinan akan terjadinya hambatan dalam pelaksanaannya seperti keterbatasan dalam penguasaan penggunaan teknologi informasi bagi guru maupun siswa, dan juga akses internet yang terbatas. Selain itu, Pandemi Covid 19 berdampak pada aspek sosial seperti masyarakat memiliki kebiasaan yang berbeda dari sebelumnya. Hal itu didasarkan pada pembatasan aktivitas sosial yang mempengaruhi kehidupan individu dengan individu lainnya. Selain itu, masyarakat menjadi kurang merasakan akan adanya kesejahteraan dikarenakan keterpurukan yang terjadi.

 

TEMUAN

Tahun 2022 hingga saat ini merupakan kehidupan pasca Pandemi Covid 19. Masyarakat sudah mulai bisa melakukan aktivitas seperti sedia kala. Kebijakan PPKM sudah ditiadakan, tetapi tetap harus mematuhi protokol kesehatan ketika berada di suatu tempat yang ramai. Disamping itu, pemerintah turut melakukan perbaikan atas segala keterpurukan yang terjadi semasa Pandemi Covid 19 yaitu salah satunya dengan pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu upaya ataupun proses pembangunan yang mengarahkan masyarakat untuk mampu menganalisis masalah dan peluang yang ada dalam mencari solusi berdasarkan sumber daya yang tersedia. Berdasarkan permasalahan yang terjadi semasa Pandemi Covid 19, masalah paling utama adalah menyangkut dengan ekonomi dalam mencapai kesejahteraan sosial masyarakat.  

Konsep pemberdayaan masyarakat menurut Chambers merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru pembangunan, yang bersifat "People-centered, Participatory, Empowering, and Sustainable". Pemberdayaan memiliki beberapa prinsip yang perlu diperhatikan menurut Dahana dan Bhatnagar yaitu kerjasama dan partisipasi, penggunaan metode yang tepat, demokratis, prioritas utama terkait dengan minat dan kebutuhan masyarakat, diarahkan pada kelompok masyarakat bawah, disesuaikan dengan keragaman budaya, terarah dan spesialis, belajar sambil bekerja, sesuai dengan nilai budaya lokal kelompok sasaran, berkepemimpinan, serta mengaktifkan peran anggota keluarga sebagai sistem sosial dan bekerjasama untuk mencapai terealisasinya sasaran kegiatan pemberdayaan. Disamping itu, pemberdayaan masyarakat pun memperhatikan indikator keberhasilannya yaitu mencakup dalam  mengurangkan jumlah penduduk miskin, mengembangkan usaha peningkatan pendapatan, meningkatkan kepedulian masyarakat, kemandirian kelompok, dan kapasitas masyarakat.

Dalam pemberdayaan masyarakat disini menggunakan pendekatan modern yaitu pemberdayaan yang diakitkan dengan enabling, facilitating, consulting, collaborating, mentoring, supporting, dan penguatan. Pendekatan ini lebih membuat masyarakat menjadi aktif untuk dapat hidup secara mandiri dan sejahtera. Terkait dengan upaya dalam mengembangkan masyarakat, dapat menggunakan strategi pengembangan masyarakat yaitu The Integrated or Holistic Strategy yang menggabungkan 2 strategi yaitu The Growth Strategy dan The Welfare Strategy. Pada The Growth Strategy merupakan strategi pertumbuhan untuk mencapai peningkatan yang cepat dalam nilai ekonomi bagi masyarakat yang mampu meningkatkan pendapatan, produktifitas, dan kemampuan konsumsi pada masyarakat sehingga bisa menghadirkan pertumbuhan ekonomi. The Welfare Strategy merupakan strategi kesejahteraan untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat disertai dengan pembangunan kultural, sosial, dan ekonomi yang ditujukan agar masyarakat mampu hidup mandiri dengan mengelola sumber daya yang ada disekitarnya, dan tidak bergantung kepada bantuan pemerintah.

Pentingnya pelatihan untuk masyarakat guna memperbaiki masalah perekonomian yang dialami oleh masing-masing individu terlebih pada masa saat ini yaitu pasca Pandemi Covid 19. Berdasarkan pada pendekatan pemberdayaan, dan strategi pengembangan masyarakat, dalam meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat dapat dilakukan dengan cara melakukan pelatihan kerajinan tangan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada disekitar tetapi tidak dengan merusak ekosistem alam. Kerajinan tangan merupakan suatu kegiatan dalam menciptakan produk ataupun barang yang dikerjakan dengan tangan dan produk yang diciptakan dapat memiliki nilai guna dan juga nilai jual. Dalam pelatihan kerajinan tangan disini membutuhkan seseorang atau beberapa orang sebagai fasilitator untuk menjadi pemantik, inisiator dan organisator awal yang tidak memutuskan segala kegiatan ataupun proses. Fasilitator hadir sebagai orang yang memberikan pelatihan bagi masyarakat, agar masyarakat berani mengemukakan pendapatnya sendiri yang berkaitan dengan kebutuhan pelatihan. Kerajinan tangan bisa dilakukan oleh masyarakat luas yang ingin memiliki keterampilan guna memperbaiki perekonomian.

Kerajinan tangan dapat dilakukan dengan memanfaatkan barang bekas yang nantinya di olah menjadi suatu barang ataupun produk dengan keindahan yang baru. Barang bekas atau biasa disebut dengan sampah, memiliki dua jenis yaitu sampah organik dan anorganik. Kertas berkas merupakan sampah yang digolongkan jenis anorganik. Kertas berkas bisa memiliki keindahan baru apabila di kelola atau di daur ulang dengan baik menjadi sebuah kerajinan baik berupa hiasan ataupun barang pakai. Kerajinan tangan yang berasal dari hasil daur ulang kertas bekas, dapat memiliki nilai jual yang nantinya dapat meningkatkan perekonomian. Dengan pelatihan kerajinan tangan yang didasarkan pada ide kreatifitas dan inisitaif masyarakat, membuat masyarakat menjadi mandiri, produktif, dan lebih memiliki daya untuk mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Peningkatan ekonomi yang dihasilkan dari kerajinan tangan pun akan mampu menghasilkan kesejahteraan sosial bagi masyarakat.

SIMPULAN

Masa Pandemi Covid 19 menjadi masa yang diisi dengan pelajaran kehidupan tentang bagaimana pentingnya bersyukur. Dari keterpurukan yang terjadi saat Pandemi Covid 19, tidak menjadikan masyarakat Indonesia berhenti untuk mencapai kesejahteraan hidup. Beragam kebijakan pemerintah yang diberikan untuk menumpas masalah Pandemi Covid 19 seperti PPKM, dampaknya lebih dirasakan oleh masyarakat, akan tetapi masyarakat Indonesia memiliki kesabaran yang tinggi sehingga mampu melewati masa-masa sulit saat Pandemi Covid 19 melanda. Saat ini disebut dengan kehidupan pasca Pandemi Covid 19, dimana masyarakat sudah melakukan aktivitas seperti sedia kala. Meskipun belum sepenuhnya selesai, pemerintah turut melakukan perbaikan atas segala keterpurukan yang terjadi semasa Pandemi Covid 19 yaitu salah satunya dengan pemberdayaan masyarakat. Dalam pemberdayaan masyarakat disini menggunakan pendekatan modern yang membuat masyarakat menjadi aktif untuk dapat hidup secara mandiri dan sejahtera. Selain itu, dengan menggabungkan 2 strategi yaitu The Growth Strategy (untuk mencapai peningkatan yang cepat dalam nilai ekonomi bagi masyarakat yang mampu meningkatkan pendapatan, produktifitas, dan kemampuan konsumsi pada masyarakat) dan The Welfare Strategy (ditujukan agar masyarakat mampu hidup mandiri dengan mengelola sumber daya yang ada disekitarnya, dan tidak bergantung kepada bantuan pemerintah). Pelatihan kerajinan tangan menjadi solusi dalam proses pemberdayaan masyarakat. Dalam pelatihan kerajinan tangan, peran fasilitator diperlukan untuk menjadi pemantik, inisiator dan organisator awal yang tidak memutuskan segala kegiatan ataupun proses. Kerajinan tangan dapat dilakukan oleh masyarakat luas yang ingin memiliki keterampilan guna memperbaiki perekonomian. Salah satu pengerjaan kerajinan tangan dapat memanfaatkan kertas berkas yang dijadikan hiasan ataupun barang pakai yang memiliki nilai guna, nilai keindahan, dan nilai jual. Dalam pelatihan kerajinan tangan pun dapat membuat masyarakat menjadi mandiri, produktif, dan lebih memiliki daya untuk mampu memenuhi kebutuhannya sendiri dan mensejahterakan kehidupan sosialnya.

DAFTAR PUSTAKA

Karsidi, R. 2001. "Paradigma Baru Penyuluhan Pembangunan dalam Pemberdayaan Masyarkat". MEDIATOR: Jurnal Komunikasi, (2), 115-117. Diakses pada 26 Maret 2023, dari https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/view/711/391 

Kementerian Kesehatan RI. 23 Desember 2021. "Penguatan Sistem Kesehatan dalam Pengendalian COVID-19". Diakses pada 26 Maret 2023, dari http://p2p.kemkes.go.id/penguatan-sistem-kesehatan-dalam-pengendalian-covid-19/

Kementerian Keuangan RI. 14 Oktober 2021. "Pelaksanaan PPKM dalam Penanganan Kasus COVID-19 dan Evaluasinya". Diakses pada 26 Maret 2023, dari https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-semarang/baca-artikel/14314/Pelaksanaan-PPKM-dalam-Penanganan-Kasus-COVID-19-dan-Evaluasinya.html

Nasution, D., Erlina. dkk. 2020. "Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perekonomian Indonesia. Jurnal Benefita, (5), 213-215. Universitas Pembangunan Panca Budi, dan Universitas Sumatera Utara. Diakses pada 26 Maret 2023, dari https://www.researchgate.net/profile/Dito-Aditia-Nasution/publication/343354798_Dampak_Pandemi_COVID-19_terhadap_Perekonomian_Indonesia/links/5f250d31458515b729f8c3d6/Dampak-Pandemi-COVID-19-terhadap-Perekonomian-Indonesia.pdf

Wahyuningsih, R. 2022. "Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Koran Bekas Menjadi Kerajinan Tangan". BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, (3), 617-618. STKIP PGRI Jombang. Diakses pada 26 Maret 2023, dari https://www.ejournal.unma.ac.id/index.php/bernas/article/view/3365/1964

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun