Mohon tunggu...
Winda Lutfiana
Winda Lutfiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi 23107030064 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

individu yang gemar menyendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keraton Yogyakarta: Simbol Kejayaan dan Kebudayaan Jawa

17 Juni 2024   22:21 Diperbarui: 17 Juni 2024   23:08 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keraton Yogyakarta memiliki beberapa museum yang menyimpan berbagai koleksi berharga, antara lain: Museum Keraton, Museum Batik, Museum Kereta. Selain itu, berbagai upacara dan tradisi adat masih dilaksanakan di Keraton Yogyakarta hingga kini, beberapa di antaranya adalah:

Sekaten: Perayaan tahunan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, yang diadakan selama satu minggu dengan berbagai kegiatan budaya dan religius.

Grebeg: Upacara besar yang diadakan tiga kali setahun pada saat Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi. Dalam upacara ini, berbagai gunungan (himpunan makanan dan hasil bumi) diarak dan dibagikan kepada masyarakat.

Labuhan: Ritual persembahan ke Laut Selatan yang dilakukan oleh keluarga kerajaan untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan.

Keraton Yogyakarta dibuka untuk umum dan menjadi salah satu destinasi wisata utama di Yogyakarta. Wisatawan dapat mengunjungi berbagai bagian keraton, menyaksikan pertunjukan seni tradisional, dan menikmati keindahan arsitektur serta koleksi museum. Ini adalah kesempatan yang baik untuk mempelajari dan merasakan langsung kekayaan budaya Jawa.

Keraton Yogyakarta adalah simbol kejayaan dan kebesaran budaya Jawa yang masih lestari hingga kini. Dengan perpaduan antara sejarah, arsitektur, dan budaya, keraton ini tidak hanya menjadi rumah bagi keluarga kerajaan tetapi juga pusat kebudayaan yang hidup dan berkembang. Mengunjungi Keraton Yogyakarta memberikan kesempatan untuk melihat dan merasakan langsung kekayaan warisan budaya yang tak ternilai harganya.

gambar milik pribadi
gambar milik pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun