Mohon tunggu...
Windalfin Culmen
Windalfin Culmen Mohon Tunggu... -

Business owner, konsultan pikiran dan financial planner.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mengenal Rasio Keuangan (CCC)

24 April 2013   11:46 Diperbarui: 4 April 2017   18:28 22635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mari kita lanjutkan seri sebelumnya dengan membahas Cash Conversion Cycle (Siklus konversi kas). CCC merupakan sebuah metric yang menghitung kemampuan perusahaan untuk mengubah kas yang mereka miliki menjadi barang/inventory untuk dijual atau diubah menjadi kas kembali. Perhitungan CCC meliputi berapa lama waktu yang diperlukan untuk menjual inventory perusahaan, berapa lama waktu yang diperlukan untuk menagih hutang dan berapa lama waktu yang dimiliki perusahaan untuk membayar hutangnya.

Rumus dari CCC adalah :

Cash Conversion Cycle (CCC)
Cash Conversion Cycle (CCC)
Dimana: DIO adalah days inventory outstanding DSO adalah days sales outstanding DPO adalah days payable outstanding Days Inventory Outstanding DIO = Rata-rata persediaan/COGS per hari Rata-rata persediaan = (persediaan awal + persediaan akhir)/2 Days Sales Outstanding DSO = Rata-rata Piutang/Revenue per hari Rata-rata piutang = (Piutang awal + piutang akhir)/2 Days Payable Outstanding DPO = Rata-rata Hutang / COGS per hari Rata-rata Hutang = (Hutang awal + hutang akhir)/2 Kita akan menggunakan SDPC lagi sebagai contoh aplikasi dari perhitungan CCC. Item 2012 2011 Revenue 1172975 973211 COGS 1068515 885991 inventory 140021 119951 A/R 178159 147617 A/P 137996 99440 Average inventory 199996,5 Average AR 251967,5 Average AP 187716 Berikut adalah data yang saya dapatkan dari FT.com yang berguna untuk perhitungan CCC kita kali ini. Dari data tersebut kita dapat menghitung DIO = 68,31792 DSO = 78,40588 DPO = 64,12296 CCC = 82,60084 Days Tentunya menghitung adalah bagian termudah dari analisis finansial. Mengerti cerita di balik angka yang telah kita hitung lah yang merupakan bagian yang lebih menantang dari analisis finansial. Mari kita perhatikan perhitungan CCC kali ini. CCC merupakan rasio yang tidak begitu berguna bila ia berdiri sendiri. Angka CCC akan lebih berarti bila ia digunakan sebagai tolok ukur kinerja perusahaan dibandingkan dengan periode sebelumnya atau dibandingkan dengan perusahaan lain yang operasinya sejenis dalam kasus ini yang paling mendekati mungkin adalah Enseval (EPMT). Mari kita lihat angkanya satu per satu, DIO (Days Inventory Outstanding ) SDPC adalah 68 hari yang berarti SDPC memerlukan waktu 68 hari untuk menjual seluruh persediaan yang ia miliki, semakin cepat semakin baik. Melihat DIO tahun lalu yang 69 hari artinya SDPC berhasil membuat inventory mereka sedikit lebih likuid. Lalu DSO dari SDPC adalah 78 hari yang berarti SDPC memerlukan 78 hari untuk mengubah hutangnya menjadi kas, semakin cepat tentunya semakin baik. Melihat data tahun lalu 79 hari artinya SDPC berhasil menjadi sedikit lebih baik dalam menagih hutangnya. DPO 64 hari artinya SDPC mampu berhutang selama 64 hari sebelum harus membayarnya semakin panjang semakin baik. Melihat data tahun lalu 55 hari artinya kini SDPC dapat menunda membayar hutangnya lebih lama yang merupakan hal yang baik. Terakhir yang merupakan gabungan dari ketiga perhitungan diatas yaitu CCC dari SDPC menunjukkan angka 82 hari, yang berarti SDPC memerlukan waktu 82 hari untuk memutar uang mereka menjadi barang lalu menjadi uang kembali. Bila angka ini dibandingkan dengan pesaingnya EPMT yang memiliki CCC 42 hari  maka SDPC jelas memiliki PR yang cukup besar agar bisa menandingi likuiditas dari pesaingnya yang satu ini. Membedah EPMT lebih jauh kita akan melihat bahwa EPMT lebih cepat dalam menagih hutang dan lebih lama dalam membayar hutang. Yang mungkin bisa berarti Enseval memiliki competitive advantage disini yang akan sulit ditembus oleh pesaingnya. Tentunya CCC itu hanya satu dari keseluruhan alat yang akan kita bahas lagi nanti dan perhitungan CCC yang ada disini akan memberikan gambaran yang lebih baik bila kita mencari waktu untuk menghitung CCC sampai minimal 5 tahun kebelakang baik perusahaan yang kita teliti maupun pesaingnya. Dari sini kita tahu bagaimana usaha perusahaan mengatur likuiditas persediaan mereka. Sebuah CCC yang stabil atau terus menurun adalah pertanda bagus bagi perusahaan, namun CCC yang naik bukan berarti buruk. Angka CCC yang naik seharusnya menarik minat analis/investor untuk menganalisis lebih dalam apa penyebab naiknya angka CCC tersebut. Perlu diingat juga bahwa CCC hanya efektif untuk mengukur perusahaan yang memiliki inventory. Investor yang menggunakan CCC untuk menganalisis perusahaan jasa akan menemukan dirinya hanya menghabiskan waktu tanpa hasil. Windalfin Disclaimer: Artikel ini hanyalah opini semata, segala aktivitas investasi yang anda lakukan sebaiknya didasarkan hasil analisis sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun