Perubahan zaman ditunjukkan oleh berkembangnya sebuah teknologi. Sebuah teknologi akan semakin berkembang menjadi canggih dan akan menawarkan sebuah kemudahan dan kenyamanan bagi penggunannya.
Inilah yang sering disalahgunakan oleh manusia pada umumnya. Manusia hanya ingin enaknya saja dan tidak memikirkan apa yang timbul di kemudian hari.
Seiring dengan pekembangan zaman dan teknologi membuat manusia menjadi malas dan hanya akan menggunakan alat untuk melakukan suatu kegiatan.
Manusia di zaman sekarang ini, semuanya ingin serba instan. Perkembangan teknologi di era globalisasi ini memang tidak buruk, bahkan sangat baik untuk kehidupan manusia saat ini.
Karena dapat menjadikan pekerjaan manusia menjadi lebih mudah. Akan tetapi, suatu hal yang sangat sederhana bukankah lebih baik bila dapat dilakukan sendiri tanpa alat bantu. Banyak teknologi yang dapat memberikan dampak negatif bila salah dalam penggunaannya.
Sekarang, kita bisa dengan mudah mencari sebuah informasi apapun lewat mesin pencari kata seperti google. Akan tetapi, Betsy Sparrow dari Universitas Columbia, New York, memaparkan bahwa kehadiran mesin pencari ternyata mengubah cara kerja otak kita.
"Kehadiran Google memang membuat kita dapat menyimpan dan mendapatkan berbagai informasi. Namun, hal tersebut justru menurunkan kemampuan kita untuk mengingat informasi tersebut," papar Besty.
Sebenarnya banyak yang berspekulasi membaca berita atau cerita disebuah ponsel sama saja dengan membaca di buku yang berlembar - lembar.
Dilansir dari ReasearchGate, menunjukkan bahwa mereka yang membaca cerita pendek lewat kertas lebih mengingat detail ceritanya dibanding mereka yang membaca lewat gadget. Selain itu, para ilmuwan mengungkapkan bahwa 50 persen bayi berusia kurang dari 3 tahun mengalami risiko lambat bicara dalam setiap penggunaan ponsel berdurasi 30 menit.
Sekarang ini, anak-anak malas membaca dan memilih game yang ada di smartphonenya. Memang tidak video game yang biasa dimainkan anak -- anak memiliki efek negatif, ada beberapa jenis game yang mampu melatih konsentrasi, kreativitas, kerja sama dan kemampuan memecahkan masalah. Namun, sebuah studi yang dilansir dari educational psychology menunjukkan bahwa bermain video game memiliki pengaruh kecil untuk kemampuan akademis anak dibanding membaca buku.
Selain dengan menurunnya efektivitas otak karena terlalu sering menggunakan smartphone, hal hal yang lain juga perlu diperhatikan oleh masyarakat di era globalisasi ini seperti makanan cepat saji yang sering disebut fast food.
Fast food memang sudah merajalela, bahkan sekarang fast food menjadi primadona sebagai makanan yang dikonsumsi masyarakat. Dalam kehidupan sekarang yang serba cepat, makanan cepat saji merupakan makanan pilihan utama bagi mereka yang memiliki kesibukan yang tinggi. Penyajian makanan cepat saji ini berbeda dengan makanan yang harus dimasak di rumah yang menghabiskan waktu dan proses yang lama.
Hal inilah yang membuat masyarakat dengan tingkat kesibukan yang tinggi untuk memilih makanan cepat saji daripada makanan olah hasil rumah.
Akan tetapi masyarakat sering mengabaikan dampak negatif yang sering ditimbulkan dari fast food. Makanan cepat saji pada umumnya tidak baik bagi kesehatan. Hal ini disebabkan karena umumnya makanan cepat saji dapat menyebabkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit dengan kolesterol tinggi dan dapat menaikkan berat badan (obesitas).
Merupakan suatu fakta bahwa makanan cepat cepat saji mempunyai kandungan yang lebih buruk daripada makanan rumahan, hal ini dikarenakan makanan cepat saji pada umumnya mengandung nutrisi rendah dan juga adanya kandungan seperti garam, jenis lemak dan berbagai zat aditif (bahan kimia buatan). Selain itu makanan cepat saji membuat malas memasak.
Layanan makanan cepat saji yang sangat efisien dengan rasa makanan yang enak membuat kita malas memasak dirumah. Padahal kandugan gizi dan kebersihan makanan akan lebih terjamin jika kita memasaknya sendiri di rumah.
Sebernanya masih banyak teknologi-teknologi yang hadir di era globalisasi ini. Coba bandingkan masyarakat zaman sekarang dan zaman dahulu.
Masyarakat zaman dahulu lebih banyak bergerak dan banyak melakukan aktivitas daripada masyarakat zaman sekarang. Misal zaman dahulu harus mengumpulkan kayu bakar lebih dahulu untuk masak tetapi sekarang sudah ada kompor gas yang hanya sekali tekan bisa menghasilkan api. Contoh yang lain, seorang yang ingin makan makanan di luar tidak harus pergi keluar karena sekarang sudah ada layanan delivery order atau hanya duduk manis dirumah saja makanan sudah datang dengan sendirinya.
Sekarang juga sudah tak usah risau kalau malas untuk menyapu karena sekarang sudah ada vakum cleaner atau pembersih otomatis yang bisa berjalan sendiri membersihkan segala sudut ruangan. Dan mungkin tiduran di sofa dengan main smartphone ditemani cemilan merupakan posisi yang nyaman. Akan tetapi, itu akan membuat masyarakat menjadi malas untuk bergerak.
Banyak masalah masalah kesehatan yang bisa timbul akibat malas bergerak. Masalah tersebut anatara lain; stres , menurut para ahli, tingkat stres akan lebih rendah ketika tubuh bergerak aktif.
Gangguan tidur, bergerak aktif dapat melepaskan hormon yang membuat tidur nyenyak di malam hari. Metabolisme menjadi lambat, melambatnya metabolisme merupakan salah satu dampak paling buruk jika seseorang malas bergerak.
Tekanan darah tinggi, seseorang yang malas bergerak dapat menyebabkan sirkulasi darah menjadi tidak lancar. Meningkatkan berat badan, malas bergerak membuat lemak dalam tubuh menumpuk sehingga meningkatkan berat badan dan paling para akan berdampak pada obesitas. Tulang lemah, kebiasaan malas bergerak bisa meluruhkan otot-otot disekitar tulang dan akan berisiko menderita osteoporosis dan pengeroposan tulang lebih cepat.
Mungkin ulasan di atas hanya sebagian contoh saja. seseorang bisa terbelenggu akan perkembangan zaman dan teknologi ini. Seseorang tersebut akan mendapat dampak negatif seperti menurunnya kesehatan jika ia tidak menggunakannya dengan baik.
Oleh karena itu, bukan zaman atau perkembangan teknologi yang dapat disalahkan disini, tetapi orang tersebut yang harus lebih mengntrol diri untuk menggunakana alat sebagaimana mestinya.
Jika pekerjaan kita bisa lebih dimudahkan, itu tentu tidak merugikan kita. Jika kita kurang bergerak atau malas karena teknologi yang ada, kita bisa mensiasatinya dengan berolahraga dan melakukan hal positif lainnya. Kita juga harus menggunakan suatu alat seperlunya saja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI