*Sudah siapkah kita mempertanggung-jawabkan bekal tersebut di akhirat nanti?
Kedua pertanyaan di atas, menjawab pertanyaan : "mau ke mana kita?"
Ya ...kita hidup di dunia ini untuk menuju kehidupan yang abadi di akhirat kelak. Kehidupan akhirat adalah balasan kehidupan kita di dunia. Jika selama di dunia kita telah ikhlas menjalani apa pun taqdir yang ditetapkan-Nya kepada kita dan kita telah berikhtiar sungguh-sungguh melaksanakan perintah serta meninggalkan larangan-Nya, insyaallah kita akan mendapat kehidupan yang beruntung di akhirat nanti.
Hal tersebut di atas sesuai dengan janji Allah SWT dalam firman-Nya Surah Al-An'am ayat 32 yang artinya : "Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Tidakkah kamu mengerti?"
Dengan memahami firman Allah SWT di atas, maka kita bisa berikhtiar sungguh-sungguh dalam ketaqwaan. Kita harus paham bagaimana yang disebut bertaqwa itu dan apa saja yang harus kita terapkan agar ketaqwaan diri kita terjaga?
Saya bukan dalam kapasitas seorang yang berilmu dalam hal agama, tetapi saya sudah sejak kecil dididik orang tua kami untuk mau belajar dan memahami tentang ilmu agama Islam yang kami anut.
Dalam keyaqinan saya sebagai seorang Muslimah (wanita Islam), pengertian bertaqwa itu adalah kita beriman hanya kepada Allah SWT yang berhak disebut dan disembah sebagai Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan yang Maha Kuasa menghidupkan dan mematikan makhluk-Nya. Dengan iman tersebut kita bisa menjalankan perintah dan meninggalkan larangan-Nya.
Tentu saja untuk menyiapkan bekal di akhirat, kita harus mau menjalankan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang Allah SWT.
Memang tidak mudah melakukannya karena banyak godaan syaitan yang tidak menginginkan seorang hamba itu taat kepada Rabb-Nya (Tuhan). Namun, sekali lagi kita jangan bosan bermohon kepada Allah SWT agar senantiasa dikuatkan dalam iman karena hanya DIA Allah Azza wa Jalla yang kuasa menjaga iman kita sampai nanti ajal menjemput.
Semoga apa yang saya tuangkan dalam tulisan ini bisa menambah kekuatan ikhtiar saya sebagai hamba-Nya yang memantaskan diri seperti maunya Allah SWT dan mohon ma'af jika tulisan ini membuat hati sahabat literasi ada yang tidak berkenan. Semua yang tertulis adalah semata petunjuk Allah SWT dan kekeliruan adalah kefakiran ilmu saya. Semoga Allah SWT memberkahi kita semua, Aamiin.
Terima kasih.