Saya berpikir dan berikhtiar mengikuti pantulan cermin tersebut sejujur-jujurnya. Apa yang sudah saya alami menjadi pelajaran berharga dalam hidup saya.
Seperti saat saya menuliskan rangkaian kata-kata di note handphone ini. Saya menuliskan apa yang tersirat dalam pikiran dan hati saya dalam rangka memenuhi kewajiban menjadi salah seorang kontributor buku antologi dengan Thema : "Menulis Sebagai Self Healing" yang digagas oleh Tim Penerbit "Perkasa Creative Writing" (PCW).
Saya angkat judul : "Mengenali Diri Sendiri" dengan harapan saya yang menulis dan sahabat literasi yang membaca tulisan ini menjadi tahu apa dan siapa serta kemana tujuan hidup kita sebagai hamba Allah SWT yang diamanahi menjadi Khalifah (wakil DIA) di muka bumi.
Mari kita belajar bersama saling memahami makna keberadaan kita di bumi ini.
Apa sebenarnya yang Allah SWT inginkan dengan kita?
Seperti firman-Nya dalam Surah Az-Zariyat ayat 56 yang artinya :
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku"
Maka dari firman-Nya di atas, jelaslah seharusnya dan seyogyanya kita berlaku seperti apa yang diinginkan Sang Maha Pencipta kita. Apa saja yang kita lakukan, semestinya adalah dalam rangka beribadah kepada-Nya.Â
Sebagai seorang Muslimah, tentu saja saya harus belajar memahami makna ibadah dari sudut agama yang saya anut, yakni Islam. Dalam Islam ibadah itu luas, bukan hanya ritual keagamaan yang wajib seperti syahadat, salat, puasa, zakat dan haji, tetapi semua aktivitas yang kita lakukan sebagai hamba yang diniatkan hanya karena mengharap Rida Allah SWT, itu adalah ibadah.
Contohnya, kita bekerja, makan-minum, berolah-raga, rekreasi, membersihkan rumah dan ruang kerja, memandikan anak, memasakkan makanan untuk keluarga, memberikan masukkan dan saran dalam rapat atau meeting dengan rekan kerja, melaksanakan perintah atau instruksi pimpinan atau atasan, memberikan arahan dan bimbingan kepada staf atau bawahan, menyingkirkan duri atau beling di jalanan, mematikan keran air di toilet, mematikan lampu dan AC atau kipas angin ketika meninggalkan ruang kerja dan lain-lain yang kita lakukan dengan mengharap Rida Allah SWT itu bernilai ibadah dan akan diganjar pahala oleh-Nya.
 Kalau kita sudah tahu apa yang diinginkan Sang Maha Pencipta kepada kita, maka selanjutnya kita harus belajar siapa sebenarnya diri kita ini? Kita diciptakan sebagai manusia adalah makhluk yang paling sempurna. Kita diberi akal untuk berpikir dan qalbu untuk merasakan apa yang kita lihat, dengar dan lakukan dalam aktivitas sehari-hari, sejak mata terbuka sampai tertutup kembali.