Bismillah.......
Semangat pagi.......Salam sehat dan sukses Pembaca Budiman, Salam ZUVER......
Sepekan tidak menulis, tetiba ada Reminder dari seorang teman tentang Webinar Indonesia Menulis Kreatif di Masa Pandemi yang digagas oleh Perpustakaan Nasional, ow.......... surprise.
Cepat Saya ricek surat masuk via email, benar.......ternyata undangan sudah dikirim, Alhamdulillah.........
Besok Jum'at acaranya, Saya harus hadir, semoga tidak ada kendala, Aamiin.
Belajar Menulis dan Menuliskan Hasil Belajar adalah sebuah trik yang "wajib" diterapkan oleh seorang yang punya "passion" dalam dunia "Baca-Tulis" WHY???
Mengapa wajib dilakoni? Karena :
1. Untuk menjaga komitmen sebuah passion.
2. Bergerak maju tanpa melihat kendala.
3. Menebar hikmah dari pembelajaran "Baca-Tulis."
4. Membuka diri seluas-luasnya "OUT of The BOX."
5. Menjegal jalan "Negatif Thinking."
6. Memasang "Clean Qolbu" sebagai jati-diri.
7. Berbaik Sangka kepada "Self Life" dan ........
8. Menularkan "Positif Thinking" kepada semesta-raya.
Pernahkah kita berpikir untuk merengkuh dunia? Sejatinya semua orang punya cita-cita, tetapi tidak semua orang berani "BERMIMPI."
Cita-cita tanpa mimpi, seperti seorang Penulis tanpa Pena. Namun mimpi tanpa cita-cita, seperti Pena ditangan seorang yang bukan Penulis.
Bagaimana cara kita mewujudkan cita-cita dari sebuah mimpi?
Saya akan bagikan pengalaman yang sudah Saya terapkan dan rasakan hasilnya, yakni :
1. Jika dalam kondisi blank (hati kosong dan jiwa kering), pejamkan mata ucapkan ta'awud (Astagh'firullah) hanya kepada Allah SWT kita berlindung.
2. Jika dalam kondisi full happy minded, pejamkan mata ucapkan "Alhamdulillah Ala Kulli Haal" bersyukur kepada Allah SWT atas segala peristiwa.
Apa hubungannya kedua aplikasi do'a di atas?
Tentu saja jelas hubungannya jika dikaitkan dengan kata mimpi dan cita-cita.
Bukankah mimpi adalah keinginan bawah sadar kita dan cita-cita adalah perwujudan keinginan alam sadar. Siapakah yang menggenggam alam bawah sadar dan alam sadar kita?
Sebagai seorang yang punya keyaqinan akan sifat "Maha Shomad" Allah SWT, maka tidak ada ketergantungan kita kepada siapapun dan apapun kecuali hanya pada-Nya karena Allah SWT adalah Zat yang "Maha Dibutuhkan" oleh semua makhluk.
Kalau mimpi dan cita-cita kita gantungkan hanya pada-Nya, maka tidaklah akan ada istilah "takut gagal."
Kalau mimpi dan cita-cita kita ditujukan hanya pada-Nya, maka tidaklah akan ada istilah "sanksi bisa berhasil."
Jadi..........untuk apa kita tidak berani mencoba?
Semua yang kita lakukan, apapun itu pasti ada konsekuensinya. Kita "Diam" saja ada konsekuensinya, apalagi beraktivitas.
Yang perlu kita garis-bawahi, tidak akan ada "Proses" yang mendustai hasil. Berbuat sajalah dulu dengan baik dan benar, maka Allah SWT akan "bayar" semua lelah kita, asal Yaqin, Aamiin.
Saya berharap, tulisan singkat ini untuk motivasi dan muhasabah pribadi yang juga bisa memberi hikmah bagi para Pembaca setia, semoga ..........
###END.
Quote :
"Berbuatlah demi Lillah supaya tidak ada Lelah"
Sempaja, 23-09-21.
Samarinda, Kaltim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H