Mohon tunggu...
windar deyuar
windar deyuar Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari 3 orang anak

Wanita tangguh penuh semangat positif thinking.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Anda Pilih Mana?

2 Juli 2021   08:30 Diperbarui: 2 Juli 2021   10:16 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Hai.......pembaca yang Budiman dan Sholeh-Sholehah, apa kabar Anda hari ini? Boleh Saya kirim salam dulu sebelum Anda simak tulisan yang bertitel : "Anda Pilih Mana?"

Oke.......Are You Ready!? Tolong dijawab salam Saya ya.......dan ucapkan :

"Semangat pagiiiiii ........"

"Hari ini Saya sehat......."

"Hari ini Saya semangat...."

"Hari ini Saya bahagia....."

Terima kasih sudah bersedia mengucapkan affirmasi diri, semoga kita sukses semua, Aamiin.

Hari ini Saya mencoba menyampaikan beberapa file hasil  belajar Saya dari beberapa "guru" yang sukses merubah memori Saya menjadi terisi file positif thinking.

Sambil ditemani suasana hujan yang mengguyur Kota Samarinda, di pagi ini rasa yang ada di jiwa-raga Saya adalah bentuk syukur yang tak terhingga atas segala limpahan karunia Allah.SWT terhadap bumi kita tercinta. Betapa banyak kenikmatan yang sudah Saya terima, jauhhhhh melebihi kesengsaraan yang pernah singgah dalam hidup Saya, begitu pula yang Saya harapkan dari Anda semua pembaca tulisan ini, semoga berkah.

Seperti yang sering Saya tuliskan, bahwa kebahagiaan yang kita rasakan adalah buah dari pikiran yang positif. Tidak mungkin orang yang punya pikiran negatif bisa merasakan bahagia, kenapa? Why???

Saya flasback ke masa di mana Saya masih belum mengerti apa itu positif thinking (pikiran positif) dan negatif thinking (pikiran negatif) yang bisa mempengaruhi rasa dalam hati manusia 

Pikiran Positif adalah pikiran yang mengakumulasi file-file yang bersifat baik dan bagus (good file). Apa saja contohnya :

1. File Semangat.

2. File Senang.

3. File Gembira.

4. File Suka-Cita.

5. File Kasih-Sayang.

6. File Cinta.

7. File Syukur.

8. File Menghargai.

9. File Menghormati.

10. File Sabar.

11. File Empati.

12. File Simpati.

13. File Nrimo (Penerima).

14. File Ikhlas, dan.......masih banyak file positif yang bisa kita pelajari dan terapkan dalam keseharian aktivitas hidup kita.

Lalu apa saja yang termasuk Pikiran Negatif atau file-file yang bersifat jelek dan buruk? Tentu saja itu adalah "kebalikan" dari file-file positif yang baik tadi, misalnya :

1. File Loyo.

2. File Susah.

3. File Sedih.

4. File Duka-Lara.

5. File Marah.

6. File Benci.

7. File Kuffur (tidak syukur).

8. File Menghina.

9. File Merendahkan.

10. File Grasa-Grusu.

11. File Tidak Peduli.

12. File Cuek.

13. File Pembangkang.

14. File Melawan Kodrat, Egois dan segala file yang negatif atau buruk (bad file).

Sekarang pertanyaannya, apakah file-file pikiran positif dan negatif tersebut sudah ditaqdirkan Allah.SWT dan melekat sebagai bawaan sejak kita lahir? Ternyata tidakkkkk!

Dalam Kitab Suci Al-Qur'an telah jelas disampaikan, bahwa pada dasarnya manusia itu dilahirkan dalam keadaan suci laksana kertas putih-bersih yang tak ternoda. Lalu mengapa setelah manusia itu beranjak dewasa, akhirnya ada yang bersifat dan berkelakuan buruk? Bukankah kita ditaqdirkan sesuai fitrah-Nya adalah makhluk yang teramat sempurna dan baik melebihi makhluk lain yang Allah.SWT ciptakan di dunia? 

Sekali lagi izinkan Saya meneruskan ilmu yang Saya dapat dari para "guru" bahwa hal atau fenomena "keburukan atau kejahatan" yang dlakukan manusia adalah hasil akumulasi pengalaman dan pembelajaran sejak kita dilahirkan sampai saat baligh (usia manusia sudah bisa berpikir membedakan baik dan buruk suatu kejadian), kalau dalam Agama Islam usia bagi perempuan yang sudah mendapat haid/menstruasi dan laki-laki yang sudah mimpi basah. Di usia tersebut otomatis manusia menanggung kosekuensi berlakunya hukum Wajib, Sunnah, Makruh, Mubah dan Haram bagi dirinya.

Nah rentang waktu sejak dalam kandungan sampai usia baligh itulah, file-file dalam otak manusia terbentuk, jika yang dialaminya adalah hal-hal atau kejadian positif, maka file yang terakumulasi adalah positif, namun sebaliknya jika yang dialaminya adalah hal-hal atau kejadian yang negatif maka akan terakumulasi file yang negatif. Dari mana akses terjadinya akumulasi file tersebut adalah berasal dari hal/kejadian yang terekam melalui penglihatan, pendengaran dan perasaan manusia.

Pertanyaan berikutnya, "Apakah file-file yang sudah terlanjur terakumulasi khususnya file negatif tidak bisa diganti file baru yang positif? Tentu sangat bisa, dan itu ada ilmu tersendiri yang hanya bisa ditransfer oleh orang yang sudah ahli dan resmi dinyatakan sebagai seorang profesional bersertifikat di bidang tersebut. Apa nama ilmu itu? Yakni ilmu Coaching dan Hypnotherapy yang sudah banyak ditekuni para "guru" Saya.

Karena Saya hanya seorang murid yang masih belajar dan belum bersertifikat, Saya hanya bisa menyampaikan "cover" nya saja. Sampai saat ini Saya terus belajar dan berusaha menerapkan apa yang ditransfer oleh para "guru" Saya tersebut. 

Jika para pembaca ingin mengetahui ilmu Coaching dan Hypnotherapy ini lebih jauh, bisa belajar lewat Video yang banyak beredar di YouTube atau ambil kelas Online tentang ilmu tersebut.

Akhirnya, sharing ini Saya tutup dengan beberapa quote yang semoga bisa menjadi motivasi bersama, terima kasih.

My Quote :

1. "Jika ingin membuktikan seberapa besar file positif yang kita simpan, lihatlah respon tindakan kita terhadap suatu masalah."

2. "File pikiran positif penuh (full positif thinking) akan berbuah tindakan yang optimal, namun sedikit file pikiran negatif (less negatif thinking) maka tindakan hanya sampai batas maksimal."

3. "Tindakan maksimal dapat memberi manfa'at yang baik, namun tindakan yang optimal mampu memberi manfa'at yang baik dan benar."

Yuk .......kita buktikan, karena hidup ini adalah pilihan, maka "Anda Pilih Mana?"

######End

Sempaja,

Samarinda, Kaltim.

02/07/21.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun