Mohon tunggu...
Windaadewi
Windaadewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hi there,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dalam Mendorong Pendidikan Inklusif untuk Difabel

27 Februari 2024   13:46 Diperbarui: 27 Februari 2024   13:48 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang terletak di Yogyakarta. Dikenal sebagai kampus yang ramah difabel, UMY memiliki komitmen yang kuat dalam memberikan aksesibilitas dan inklusi kepada mahasiswa dengan disabilitas. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang upaya UMY dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan ramah difabel.

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta didirikan pada tahun 1981 dan merupakan bagian dari jaringan Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. UMY memiliki visi untuk menjadi universitas unggul yang berlandaskan nilai-nilai Islam, berwawasan global, dan berkontribusi pada kemajuan masyarakat.

Salah satu langkah penting yang diambil oleh UMY adalah memastikan aksesibilitas fisik yang baik bagi mahasiswa dengan disabilitas. UMY telah melakukan penyesuaian dan modifikasi pada infrastruktur kampus untuk memastikan akses yang mudah bagi kursi roda dan alat bantu mobilitas lainnya. Rampingan, lift, dan tangga yang dapat diakses dengan mudah telah dipasang di seluruh kampus.

UMY juga menyediakan berbagai fasilitas dan sumber daya untuk mendukung kebutuhan mahasiswa difabel. Perpustakaan kampus dilengkapi dengan aksesibilitas bagi mereka yang memiliki hambatan fisik. Selain itu, UMY juga menyediakan pusat sumber daya difabel yang dilengkapi dengan perangkat teknologi modern, seperti komputer dengan perangkat lunak aksesibilitas dan peralatan khusus lainnya.

UMY memiliki tim dukungan yang terdiri dari staf dan dosen yang terlatih untuk memberikan dukungan dan pendampingan kepada mahasiswa difabel. Tim ini membantu mahasiswa dalam mengatasi tantangan akademik dan non-akademik yang mungkin mereka hadapi selama masa kuliah. Dukungan ini meliputi bimbingan akademik, konseling, dan pengaturan aksesibilitas dalam proses pembelajaran.

UMY juga telah mengembangkan kurikulum yang inklusif untuk memastikan bahwa program pembelajaran dapat diakses oleh semua mahasiswa, termasuk mereka yang memiliki disabilitas. Kurikulum ini mencakup metode pengajaran yang beragam dan fleksibel, penggunaan teknologi pendidikan, dan penilaian yang adil. UMY juga mendorong partisipasi aktif mahasiswa difabel dalam kegiatan akademik dan non-akademik kampus.

UMY aktif dalam meningkatkan kesadaran dan sensitisasi terhadap isu difabel di kalangan mahasiswa, staf, dan dosen. Kampus ini menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti seminar, lokakarya, dan kampanye untuk mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan potensi mahasiswa difabel. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan sosial yang inklusif dan mengurangi stigma terhadap difabel.

UMY menjalin kemitraan dengan organisasi difabel di Yogyakarta dan daerah sekitarnya. Kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi dalam mengadvokasi hak-hak mahasiswa difabel, serta memperluas jaringan dukungan dan sumber daya yang tersedia bagi mereka. UMY juga melibatkan mahasiswa difabel dalam proses pengambilan keputusan universitas melalui wakil mahasiswa difabel yang terpilih.

Upaya UMY dalam menciptakan kampus yang ramah difabel telah mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari berbagai pihak. UMY telah meraih penghargaan sebagai kampus inklusif dan ramah difabel serta menjadi contoh bagi perguruan tinggi lainnya dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan setara.

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) merupakan contoh yang baik dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan ramah difabel. Melalui langkah-langkah seperti peningkatan aksesibilitas fisik, penyediaan fasilitas dan sumber daya, dukungan dan pendampingan, kurikulum inklusif, kesadaran dan sensitisasi, serta kemitraan dengan organisasi difabel, UMY telah menciptakan lingkungan pendidikan yang memperhatikan kebutuhan dan potensi mahasiswa difabel.

Dengan terus mengembangkan praktik-praktik inklusif dan menjaga komitmen mereka terhadap kesetaraan, UMY dapat menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lainnya untuk membangun kampus yang ramah difabel, di mana semua mahasiswa memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun