Mohon tunggu...
Winda Aulia Rahmi
Winda Aulia Rahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Andalas

Universitas Andalas

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dalam Kepungan Plastik: Bagaimana Plastik Masih Menjadi Permasalahan Eksis di Era Saat Ini

1 April 2024   22:22 Diperbarui: 1 April 2024   22:32 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto :istockphoto.com

Plastik yang terdegradasi menjadi mikroplastik jelas membahayakan kehidupan biota di dalamnya. Apabila mikroplastik ini tertelan oleh biota laut maka akan menyebabkan biota laut menjadi mati lemas secara perlahan . Selain itu tertelannya mikroplastik ini akan mengganggu siklus nutrisi, dan mempengaruhi reproduksi organisme laut. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakseimbangan ekologis dan penurunan keanekaragaman hayati di lingkungan laut. Mikroplastik memiliki kemampuan untuk menyerap polutan kimia dari lingkungan sekitarnya. Apabila mikroplastik ini dimakan oleh biota laut dan hewan lainnya, polutan yang terkandung dalam mikroplastik dapat terakumulasi dalam jaringan tubuh biota laut, meningkatkan risiko polusi kimia bagi makhluk hidup di lautan.

Selain itu partikel mikroplastik yang sangat kecil dapat masuk ke dalam pori-pori terumbu karang dan menghambat aliran air dan nutrisi ke dalam karang. Hal ini dapat mengganggu proses respirasi dan asupan nutrisi, menyebabkan terumbu karang perlahan mati. Mikroplastik dapat masuk ke dalam rantai makanan laut melalui organisme kecil seperti plankton yang mengonsumsinya. Ketika organisme ini dimakan oleh hewan yang lebih besar, mikroplastik dapat terakumulasi dalam tubuh hewan tersebut. Hal ini mengganggu alur dan transfer energi dalam rantai makanan

Bahaya lain yang ditimbulkan dari peredaran limbah plastik di lautan ialah tentu menyebabkan air laut telah tercemar. Kemudian limbah plastik yang ada di lautan hingga bibir pantai akan menyebabkan kurangnya daya tarik wisatawan yang akan berdampak pada industri pariwisata dan perekonomian Indonesia. Selain itu , mikroplastik yang terurai masuk ke rantai makanan laut, kemudian dapat dikonsumsi oleh manusia melalui makanan laut, mengandung polutan kimia berbahaya, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan hormonal, reproduksi, dan kanker.

Kemudian apa solusi dari permasalahan ini? Berikut saya rangkum solusi serta tindakan nyata yang dapat dilakukan demi mengurangi peredaran limbah plastik terutama di lautan.

  •  Hal pertama tentunya ialah meningkatkan kesadaran masyarakat masing – masing tentang bahaya pencemaran plastik melalui pendidikan dan kampanye informasi berupa sosialisasi, termasuk melibatkan sekolah, organisasi masyarakat, dan media sosial untuk mempromosikan kesadaran akan pentingnya mengurangi penggunaan plastik dan membuang sampah dengan benar.
  •  Pemerintah mesti menetapkan regulasi yang jelas mengenai penggunaan plastik. Seperti larangan penggunaan kantong plastik di toko, supermarket, warung dan sebagainya. Dan mengajak masyarakat untuk beralih menggunakan tas kantong belanja yang dapat digunakan berulang kali. Atau masyarakat harus membayar untuk kantong plastik saat berbelanja, dengan demikian tentu masyarakat akan menggunakan tas ketimbang kantong plastik yang harus mengeluarkan uang untuk penggunaannya.
  • Pemerintah harus menyediakan sistem pengelolaan limbah plastik yang layak. Alih-alih membuang semua jenis sampah di Tempat Pembuangan Akhir yang memakan tempat yang luas. Harus ada penyortiran terhadap sampah bergantung pada jenis- jenis sampahnya. Dengan demikian akan lebih muda untuk dikelola sesuai sifat- sifat atau karakteristik dari limbah tersebut.
  • Pemerintah mengembangkan, menyediakan dan  mendorong penggunaan inovasi teknologi dalam pengolahan limbah plastik, seperti teknologi daur ulang yang efisien dan teknologi pengurangan sampah plastik yang canggih, untuk mengurangi jumlah plastik yang masuk ke laut.
  •  Sosialisasi terhadap masyarakat bagaimana caranya mengelola dan mendaur ulang sampah di mulai dari rumah tangga. Dengan edukasi dan aksi berkelanjutan tersebut tentu akan memudahkan pengelolaan sampah saat di tahap akhir serta mengurangi limbah plastik dengan  konsep daur ulang 4R yang melibatkan Reduce (pengurangan), Reuse (penggunaan kembali), Recycle (daur ulang).


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun