Mohon tunggu...
Ni PutuWinda astuti
Ni PutuWinda astuti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengobatan atau Usada dalam Sastra Hindu dalam Menangani Cetik

26 Maret 2023   20:26 Diperbarui: 26 Maret 2023   20:48 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cetik merupakan hasil dari ramuan berbagai jenis benda, baik itu benda hidup maupun benda mati, yang disertai dengan mantra-mantra dengan tujuan tertentu. Orang yang terkena cetik akan mengalami berbagai penyakit pada tubuhnya, bahkan efek yang paling keras bisa menyebabkan kematian. Dalam sastra agama disebutkan ada beberapa jenis cetik, yaitu :

  • Cetik Croncong Polo = paling berbahaya (menyerang otak)
  • Cetik Gringsing = dibuat dari kepeting (yuyu) gringsing
  • Cetik Gangsa = dibuat dari  kerikan gong gangsa + medang
  • Cetik Buntek = dibuat dari be (ikan) buntek
  • Cetik Jinten = dibuat dari tulang manusia
  • Cetik Singar mangsi = dibuat dari lateng layar di laut
  • Cetik Badung = dibuat dari air yang keluar dari orang meninggal

Orang-orang dengan iman yang kuat akan dapat melihat cetik yang dapat berupa ulat atau aroma yang tidak sedap pada makanan atau minuman, sehingga orang tersebut akan mengurungkan niatnya untuk menyantap makanan atau minuman tersebut. Adapun cara untuk mengobatinya ada dalam Lontar Wrehaspati Kalpa yang kemudian disusun kedalam sebuah buku karya Made Bidjaa pada tahun 1989, yang menyebutkan:

Obat pertama : "Terkena cetik, Selembar don sembung sakawit, injin, bawang adas, tahap akna".

Obat kedua : "Terkena cetik, Selembar empol gebang, baas barak, bawang adas, pitik sembelung, cakcak, tahap akna".

Obat ketiga : "Terkena cetik, babakan kwanji, babakan jangan ulam, rimuncukne 3 muncuk, injin, uyah ajumput, pitik sumalulung, kuwud nyuh mulung, sami cakcak, usan mecakcak raris pulang ring kuwude, tahap akna".

Adapun mantra yang dapat digunakan untuk penawar cetik yakni:

Om lara muksah ilang". (SB-Skb)

Disini hal yang paling penting yakni tetap mendekatkan diri kepada Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa, yang mana dapat dilakukan baik itu dengan melantunkan puja Tri Sandya atau sembahyang setiap hari. Hal ini guna menjaga iman dan meminta perlindungan kepada-Nya agar selalu dilindungi dan dijauhkan dari segala hal buruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun