Mohon tunggu...
Winda
Winda Mohon Tunggu... Guru - Guru

alhamdulillah ala kulli hal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pedagogical Content Knowledge untuk Meningkatkan Kualitas dan Profesionalitas Seorang Guru

7 Desember 2022   12:18 Diperbarui: 14 Desember 2022   11:53 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    Guru merupakan agen utama dalam pembelajaran. Suatu aktivitas pembelajaran membutuhkan perencanaan termasuk metode pembelajaran yang akan dipakai, materi apa yang akan diajarkan, dan tugas apa yang akan dikerjakan oleh siswa. Semua itu dilakukan oleh guru. Terlebih lagi  peran guru dalam proses pembelajaran tidak dapat digantikan oleh peran media apapun. Guru merupakan ujung tombak penentu keberhasilan pembelajaran fisika, karena guru berada pada barisan paling depan yang langsung berhubungan dengan siswa.

     Pembelajaran bisa bersifat interaktif atau satu arah,  berisi ceramah atau berisi kegiatan eksploratif oleh siswa, semua itu  tergantung dari perencanaan yang dilakukan oleh guru. Kegiatan pembelajaran dapat sangat menarik atau membosankan, siswa mempelajari suatu materi secara mendalam atau hanya belajar di permukaan saja, siswa hanya  menghafalkan materi yang diajarkan atau menantang para murid berpikir kreatif menemukan solusi dari suatu persoalan, sekali lagi guru sangat berperan penting untuk seluruh kegiatan tersebut.

    Capaian hasil belajar fisika siswa Indonesia pada aspek reasoning berada pada peringkat yang bisa dikatakan sangat rendah. Maka dari itu, tugas guru sangat penting untuk  membantu siswa memahami tentang konten pengetahuan .Hal ini dipaparkan untuk menunjukkan betapa peran guru bisa sangat menentukan kualitas pembelajaran.

    Pemerintah telah mengakui bahwa guru sebagai profesi,  artinya menjadi guru hanya bisa dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik tertentu, kompetensi dan sertifikat pendidik sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan tertentu . Sebagai tenaga professional, guru dituntut memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi professional. Hal utama yang harus dilaksanakan guru adalah merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, melakukan penilaian dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Keempat kompetensi tersebut harus terwujud dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran  

   Menurut Shulman seorang pakar pendidikan, seorang guru yang profesional adalah guru yang tidak hanya mempunyai pengetahuan tentang konten materi (Content Knowledge) dan pengetahuan pedagogi (Pedagogical Knowledge) saja, tetapi harus juga mempunyai pengetahuan spesifik yang merupakan integrase antara keduanya dan dikenal dengan nama Pedagogical Content Knowledge (PCK). 

     PCK adalah gabungan pengetahuan tentang materi dengan pedagogi umum. Terdapat suatu struktur pengetahuan yang unik di dalam bidang ilmu tertentu Untuk dapat mengajarkan suatu materi pelajaran tertentu dengan baik, seseorang tidak cukup hanya mempelajari disiplin ilmu yang akan diajarkan kemudian mempelajari metode- metode pembalajaran umum tertentu. Setiap bidang ilmu tertentu memiliki aspek-aspek pedagogis yang khas.

   Ada  perbedaan cara pandang terhadap suatu disiplin ilmu antara ilmuwan dengan pendidik yang mengajarkan ilmu itu. Perbedaan tersebut terletak pada orientasi dari penguasaan ilmu. Ia  memandang bahwa bagi seorang guru, pemahaman tentang disiplin ilmu saja tidak cukup, tetapi seorang guru harus memiliki pengetahuan terkait ilmu tersebut yang relevan dengan pembelajaran.

    Dengan kata lain PCK adalah pengetahuan yang membedakan antara ilmuwan dengan guru, karena perbedaan yang terletak pada tahap bagaimana seorang guru bias menyampaikan suatu ilmu dengan baik yang dapat diterima oleh murid.

Dengan dikonfirmasinya PCK melalui penelitian, maka guru sebagai sebuah profesi yang memiliki basis pengetahuan yang khas menjadi kuat.  PCK telah menimbulkan minat yang sangat kuat di kalangan peneliti untuk mengkaji konsep dan juga bagi para pengambil kebijakan tentang guru untuk melihat sejauh mana konsep tersebut dapat diterapkan di dalam kebijakan tentang pendidikan guru atau program pengembangan profesionalisme guru. Dengan demikian setiap guru dapat mengembangkan PCK sendiri sesuai dengan pengalaman mengajarnya.

Shulman  menjabarkan PCK dalam tujuh komponen yaitu:

  • pengetahuan tentang sains,
  • pengetahuan tentang tujuan,
  • pengetahuan tentang siswa,
  • pengetahuan tentang organisasi kurikulum,
  • pengetahuan tentang pembelajaran,
  • pengetahuan tentang penilaian dan pengetahuan tentang sumber belajar

Seorang guru dianjurkan melakukan hal-hal berikut guna peningkatan kualitas dan profesionalitas, yaitu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun