Mohon tunggu...
Winda ambar
Winda ambar Mohon Tunggu... Guru - Tetap optimis

Tetap optimis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendidikan dan Masyarakat

29 September 2019   19:27 Diperbarui: 23 Juni 2021   20:44 2249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua mahluk hidup di dunia ini sudah pasti hidup bermasyarakat, manusia juga tidak bisa hidup tanpa adanya bantuan dari orang orang yang berada disekitarnya.

Misalnya ketika pertama kali kita dilahirkan didunia ini sudah pasti memerlukan bantuan orang orang disekitar kita, dari  lahir hingga meninggal pastinya  manusia memerlukan orang orang disekitarnya, itulah gunanya hidup bermasyarakat yakni untuk saling tolong menolong dan lain sebaginya. 

Terdapat tiga teori sosiologi yang berkenaan dengan posisi individu dan masyarakat :

Teori yang pertama yakni bahwa masyarakatlah yang menjadi faktor penentu bagi individu yang menjadi warganya.

Teori yang kedua bahwa individu sangat berperan dalam masyarakat, dan juga sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat.

Teori yang ketiga bahwa individu dan masyarakat memiliki posisi yang sama atau seimbang.

Baca juga : Merumuskan Model Kurikulum Darurat Tahun Ajaran 2021/2022

Dari teori yang diatas perlu kita ketahui bahwa individu dengan individu yang lainnya harus memiliki satu kesatuan,  juga kekompakan, dan juga berkehidupan secara damai aman dan tentram.

Dan di dalam sekelompok masyarakat, pastinya mereka memiliki kedudukan mereka masing masing, misalnya ada yang berperan sebagai kepala desa, sebagai kepala Rt dan lainnya lainnya.  

Tidak  kalah pentingnya bahwa suatu pendidikan sangat lah penting untuk  hidup bermasyarakat, seorang anak adalah anugrah yang di berikan tuhan kepada hambanya sebagai warisan yang harus di kembangkan dan di didik menjadi lebih baik dari pada orang tua nya agar mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.

Mungkin tujuan sederhana itulah yang menjadi dasar bagi anak anak untuk mendapatkan pendidikan, di sini sekolah hadir sebagai jawaban atas kurang mampu nya orang tua untuk mendidik anak nya, kemampuan mendidik dari orang tua memanglah sangat terbatas karena bukan hanya mendidik tetapi orang tua juga bertugas mencari nafkah dan sebagainya.

Bisa saja jika  seorang anak hanya di didik di rumah saja, akan tetapi tidak akan efisien jika  melihat dengan berkembangnya dunia saat ini, di rumah kita tidak akan memberikan ruang bersosialisasi lebih karena setiap harinya hanya ada keluarga saja. 

Tetapi berbeda ketika menempuh pendidikan dalam lingkup sekolah, di  sekolah  ia akan berkumpul dengan bermacam-macam orang dengan perbedaan kultur dan fisik hal ini akan menambah pengalaman bersosialisai dengan dunia luar yang memang di butuhkan sebagai penunjang pengalaman belajar bagi anak.

Lain halnya dengan materi, apabila seorang anak hanya diberi pendidikan di rumah saja atau dididik dirumah kemungkinan besar anak tersebut kurang mendapatkan pelajaran dan pengajaran dengan sistematis seperti di sekolahan. disekolah anak tersebut akan medapatkan pelajaran dan pengajaran yang berbeda, dan dengan hal ini akan membuka wawasan yang lebih luas untuk anak tersebut.

Ditinjau dari fungsinya, sekolah bagi seorang anak sebagai tempat untuk mengembangkan kecerdasan seorang anak, untuk menambah pengetahuan seorang anak, sebagai tempat proses perkembangan individu menjadi mahluk sosial yang mampu  beradaptasi dengan masyarakat. 

Berbagai aspek yang ada pada diri anak agar lebih peka sosial dan mengasah rasa tanggung jawab sebagai modal untuk terjun kemasyarakat nantinya, dengan adanya pendidikan yang berada di sekolah ini sangatlah membantu untuk masyarakat. Dan sangat penting untuk masyarakat.

Baca juga : Ajarkan Anak Tentang Toleransi

Peran suatu pendidikan sangatlah penting, sebab pendidikan merupakan kunci utama untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Hubungan antara proses pendidikan dengan terciptanya sumber daya manusia merupakan sumber daya yang muthlak. Yang tidak dapat dipisahkan. 

Hal ini sesuai dengan pengertian pendidikan itu sendiri, berbagai tokoh mengemukakan rumusnya diantaranya mc donald memberikan rumusan tentang pendidikan yakni "is a prosess or an activity which is diricted at producing desirable in the behavior of human beings" pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang bertujuan menghasilkan perubahan tingkah laku manusia.

Perubahan tingkah laku manusia yang terjadi disebabkan oleh tiga aspek yaitu meliputi aspek kognitif, efektif, dan pisikomotorik. Pendapat lainnya juga dikemukakkan oleh winarno surakhmad " pendidikan adalah suatu usaha yang bersifat sadar tujuan, dengan sistematis yang terarah pada perubahan tingkah laku, menuju kedewasaan anak didik".

Jadi di sini kita bisa menyimpulkan bahwa keterikatan antara dan pendidikan dan sumber daya manusia yang berkualitas adalah saling mengikat, dan ketika ingin menghasilkan sumber daya manusia yang yang berkualitas perlu diadakannya pendidikan, serta didukung dengan beberapa aspek atau unsur yang mendukung terbentuknya atau terciptanya sumber daya manusia.

Oleh sebab itu peranan pendidkan ini sangatlah penting yang tidak bisa dipisahkan dengan sumber daya manusia yang didukung dengan proses pendidikan yang memadai, hal tersebut akan semakin mendukung kemajuan di setiap masyarakat di dalam negara.

Baca juga : Yuk, Cek Kesiapan Sekolah dan Siswa untuk Tahun Ajaran Baru

Hal terpenting yang harus kita ketahui adalah dengan tanpa adanya pendidikan, kita tidak bisa menjamin untuk menciptakan sumber daya yang berkualitas dan berkompeten untuk memajukan sebuah negara yang ingin bersaing di era global pada saat ini, jadi apabila ingin bersaing dengan negara lain.Kita harus meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik lagi sesuai dengan kebutuhan era global pada saat ini.

Dapat kita ketahui bahwasanya pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia, dan suatu  Proses pendidikan dapat berlangsung karena adanya sarana yang dapat mendukung proses pendidikan. Dalam hal ini sarana yang digunakan pertama adalah masyarakat yang ditempati oleh lembaga pendidikan. 

Akan tetapi pendidikan yang sebenarnya yang berasal dari keluarga atau lingkungan sosial. Maka dari itu kita bisa menghubungkan antara pendidikan formal dan non formal. Karena hasil dari keduanya akan berdampak dan berkelanjutan di masyarakat.

Dalam hal ini maka kita sangat perlu dengan pendidikan formal dan non formal dikarenakan tidak semua pendidikan kita dapat di pendidikan formal begitupun sebaliknya, dan yang lebih baik lagi kita harus seimbang dalam pendidikan dan lingkungan sosial. Dalam arti kita juga dituntut untuk bersekolah atau belajar, demikian juga kita dituntut untuk  berkontribusi di dalam lingkungan sosial.

Sebagai mahluk sosial kebutuhan kita selalu meningkat dan bertambah banyak, oleh karena itu kita butuh suatu hal yang baru untuk mengatasi berbagai masalah yang akan datang dan juga untuk mencukupi kebutuhan di masa depan.

Kunci dari semua itu ialah sebuah perubahan atau membuat inovasi serta pembaharuan pada hal-hal yang dianggap kurang mencukupi kebutuhan di masa sekarang, dan inovasi atau pembaharuan bisa terlaksana apabila komponen yang dibutuhkan tersedia serta kemampuan untuk untuk menciptakannya, semua itu diperlukan sebuah ilmu dan pastinya ilmu tersebut didapatkan melalui pendidikan dan riset.

Tidak semua pembaruan itu terjadi setelah di rencanakan, tetapi ada pula yang tanpa sengaja mencapai titik tersebut. pendidikan yang matang dan di dukung data yang di butuhkan akan menghasilkan pembaruan yang baik dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Dahulu kita hanya berjalan kaki untuk mencapai sebuah tempat yang di tuju,setelah di lakukan penelitian dan untuk memenuhi kebutuhan yang ada pelan tapi pasti terciptalah sepeda sebagai alat bantu untuk ber pergian ke sebuah tempat. contoh lain adalah penggunaan listrik sebagai alat penerangan dengan di bantu bola lampu.

Dahulu nenek moyang kita hanya menggunakan api untuk pencahayaan sekaligus penghangat badan, setelah melalui banyak sekali proses akhirnya terciptalah bola lampu dengan listrik nya sebagai pencahayaan.

Pembaruan atau inovasi bisa di lakukan oleh orang orang yang mau belajar dan mendapatkan pendidikan yang cukup sebagai modal untuk menciptakan pembaruan demi kelangsungan hidup dan sebagai pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat.

Malang, 29 september 2019

Kelompok 3

- M. Mukorobbin

- M. Sahal

- Samsudin asrofi

- M.iqbala

- Candra Alif

- Winda Ambarwati

- kamil

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun