Mohon tunggu...
Winda Al Mufidah
Winda Al Mufidah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Maliki Malang jurusan psikologi angkatan 2013

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Globalisasi Perenggut Jiwa Nasionalisme

18 Mei 2014   04:30 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:25 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya kali ini akan menulis artikel tentang nasionalisme. Taukah kalian apa itu nasionalisme? Menurut Ernest Renan Nasionalisme adalah kehendak untuk bersatu dan bernegara. Sedangkan Menurut L. Stoddard Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian terbesar individu di mana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu bangsa. Jadi nasionalisme dapat diartikan suatu perilaku yang meninggihkan bangsanya sendiri daripada bangsa lain. Dan kita sebagai warga Indonesia,harus mempunyai jiwa nasionalisme. Bangsa Indonesia ini menganut nasionalisme pancasila. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

Namun sekarang dengan perkembangan zaman yang semakin maju, menyebabkan jiwa nasionalisme itu di tinggalkan oleh masyarakat. Padahal jiwa nasionalisme itu sangat penting bagi kehidupan berbangsa karena wujud kecintaan terhadap bangsa itu sendiri, seperti cinta terhadap bangsa Indonesia. Namun banyak masyarakat Indonesia yang tidak mempunyai sikap nasioanalisme.Misalnya saja masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan produk luar negeri daripada produk dari bangsa sendiri. Contoh lainnya yaitu di sekolah sekarang guru mewajibkan muridnya berbicara bahasa inggris dalam kehidupan sehari hari. Memang kita diwajibkan menguasai bahasa asing seperti bahasa inggris,jerman,dll. Tetapi bukan berarti harus mewajibkan muridnya berbicara bahasa asing di kehidupan sehari-hari. Ada waktunya sendiri kita menggunakan bahasa asing,misalnya saja ketika kita bertemu dengan orang asing. selain itu masyarakat sekarang lebih suka belajar bahasa inggris daripada bahasa Indonesia

Dan Masyarakat Indonesia khususnya anak muda pada zaman sekarang banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat. Contohnya saja cara berpakaian,makanan,dll.

Dengan hilangnya jiwa nasionalisme,maka akan hilang juga kepribadian bangsa Indonesia yang seharusnya menjadi jati diri bangsa. Maka dari itu kita seharusnya mempunyai filter yang kuat untuk membentengi kita dari pengaruh globalisasi yang merajalela.

Selamat membaca dan terima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun